Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Komunitas Zine Kudus, Wadah Suarakan Kritik Sepak Bola

Komunitas Literasi Sepak Bola di Kudus, Jawa Tengah menggelar acara bertajuk ”Njagong Bal”. (Ari Haryono/IDN Times).
Komunitas Literasi Sepak Bola di Kudus, Jawa Tengah menggelar acara bertajuk ”Njagong Bal”. (Ari Haryono/IDN Times).
Intinya sih...
  • Komunitas Zine Kudus gelar acara "Njagong Bal" di Pitch 19 Sports Bar, membahas zine sebagai wadah kritik terhadap sepak bola.
  • Empat komunitas literasi ikut berdiskusi, perlunya literasi bagi penggemar bola untuk menyalurkan kritik yang membangun.
  • Zine bisa jadi bahan koleksi, efektif untuk memberitakan tim sepak bola di suatu daerah dan dapat dikoleksi oleh fans klub sepak bola.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kudus, IDN Times – Komunitas Literasi Sepak Bola di Kudus, Jawa Tengah menggelar acara bertajuk ”Njagong Bal” di Pitch 19 Sports Bar, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/8/2025) malam. Obrolan itu membahas zine sebagai wadah kritik terhadap sepak bola.

Njagong Bal dalam Bahasa Indonesia dimaknai mengobrol soal bola. Fokus obrolannya yakni soal literasi sepak bola yang sering dikemas lewat zine.

Zine dimaknai sebagai buklet atau majalah kecil yang diterbitkan sendiri. Biasanya diproduksi dengan cara di fotocopy.

1. Zine Jadi Wadah Kritik Sepak Bola

Komunitas Literasi Sepak Bola di Kudus, Jawa Tengah menggelar acara bertajuk ”Njagong Bal”. (Ari Haryono/IDN Times).
Komunitas Literasi Sepak Bola di Kudus, Jawa Tengah menggelar acara bertajuk ”Njagong Bal”. (Ari Haryono/IDN Times).

Ada empat komunitas yang ikut berdiskusi pada acara ”Njagong Bal”. Komunitas literasi itu bernama JenangBledeg, Catenaccio, Dua Belas Football Zine, dan Water Break Space.

Penulis Dua Belas Football Zine, Guntur Bayu Pratomo mengatakan, pihaknya mengangkat tema obrolan masa depan literasi sepak bola Kudus. Ia ingin memperkenalkan literasi kepada pecinta Persiku lewat zine.

”Lewat Zine kami dapat memberikan kritik terhadap sepak bola. Keberadaan zine memberikan wadah untuk mendapatkan informasi berbagai kegiatan sepak bola,” katanya, Kamis (21/8/2025).

2. Perlunya Literasi Bagi Penggemar Bola

Komunitas Literasi Sepak Bola di Kudus, Jawa Tengah menggelar acara bertajuk ”Njagong Bal”. (Ari Haryono/IDN Times).
Komunitas Literasi Sepak Bola di Kudus, Jawa Tengah menggelar acara bertajuk ”Njagong Bal”. (Ari Haryono/IDN Times).

Memperbanyak literasi diperlukan oleh penggemar sepak bola sebagai bahan untuk menyalurkan kritik yang membangun. Salah satu contohnya terdapat pada materi yang ditulis oleh Dua Belas Football Zine

Pada zine tersebut memberikan kritik terhadap sepak bola tanah air. Salah satunya tema tulisan Kanjuruhan Calling. Pada tema ini garis besarnya membahas soal tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban.

”Zine memberikan kritik dan movement untuk sepak bola tanah air. Ada juga pembahasan soal musik yang menjadi pengiring klub sepak bola,” sambungnya.

Ia berpendapat perlu banyak literasi sepak bola di Kota Kretek. Kegiatan membaca menurut Guntur dapat mengasah pikiran untuk lebih kritis. Dalam hal ini mengkritisi sepak bola di tanah air.

”Komunitas literasi lewat zine dari dulu sudah ada. Tetapi belum mendapatkan tempat,” ujarnya.

3. Zine Bisa Jadi Bahan Koleksi

Komunitas Literasi Sepak Bola di Kudus, Jawa Tengah menggelar acara bertajuk ”Njagong Bal”. (Ari Haryono/IDN Times).
Komunitas Literasi Sepak Bola di Kudus, Jawa Tengah menggelar acara bertajuk ”Njagong Bal”. (Ari Haryono/IDN Times).

Selain menjadi media untuk menyalurkan kritik, keberadaan zine menjadi bahan koleksi bagi pecinta olah raga kulit bundar. Terkadang antar penggemar juga bertukar zine.

Guntur menyebut, zine efektif untuk memberitakan tim sepak bola di suatu daerah. Bahkan zine juga dapat dikoleksi oleh fans klub sepak bola. Ia mengajak suporter untuk bersama-sama menyuarakan kritik yang membangun lewat menulis di zine.

”Keinginan saya pribadi semakin banyak generasi muda yang mau untuk menulis,” imbuhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us