Juara Ketiga Piala Dunia U-17, Mali Panen Gol ke Gawang Argentina
Timnas Mali U17 rayakan kemenangan usai lawan Argentina U17 di Stadion Manahan, Solo. (Doc.LOC WCU17/NFL)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Pertandingan perebutan juara ketiga Piala Dunia U-17 2023 antara Timnas Argentina U-17 vs Timnas Mali U-17 berlangsung sengit.
Mali lebih banyak menguasai jalannya pertandingan, terbukti Timnas Mali berhasil kalahkan Argentina dengan skor 0-3.
Baca Juga: 5 Pemain Mali Alumnus Piala Dunia U-17 yang Merumput di Eropa
1. Mali unggul 2-0
Pertandingan Mali U17 vs Argentina U17 di Piala Dunia U17 di Stadion Manahan, Solo. (Doc.LOC WCU17/NFL)Di babak awal pertandingan, Mali langsung menampilkan permainan menyerang terus menyerang ditampilkan. Skuat Mali U-17 terus menekan gawang Argentina U-17.
Hingga menit ke 8, pemain nomer punggung 8 Ibrahim Diarra berhasil membobol gawang kiper Jeremias Florentin lewat tendangan di dalam kotak pinalti.
Di menit 43, Mali hendak menambah gol, usai Gustavo Albarracin (Argentina) melakukan pelanggaran keras dan wasit Ming Fu meniup peluitnya. Mali mendapatkan sebuah tendangan bebas yang dapat membuka kesempatan untuk mencetak gol.
Namun Hamidu Makalou gagal mengeksekusi tendangan bebas dari jarak yang menjanjikan, namun tembakannya melenceng tipis dari tiang kanan gawang. Bola keluar lapangan dan ini akan menjadi tendangan gawang bagi Argentina.
Memasuki penambahan waktu 5 menit, Mali kembali memiliki kesempatan ysai pemain Argentina Mariano Gerez melakukan pelanggaran.
Dan dimenit 45 +1 , pemain andalan Mali Mamadou Doumbia berhasil mencetak gol yang mencengangkan. Doumbia berhasil membuka ruang kosong di dalam kotak penalti untuk menemukan bola hasil tendangan bebas dan melakukan sundulan keras yang terarah sempurna ke sudut kanan atas gawang.
Hingga peluit akhir babak pertama, skor 2-0 untuk Mali.
2. Banyak kesempatan yang dibuang sia-sia
Editor’s picks
Pertandingan Mali U17 vs Argentina U17 di Piala Dunia U17 di Stadion Manahan, Solo. (Doc.LOC WCU17/NFL)Di awal babak kedua, permainan Mali semakin mengila, dimenit ke 48 Hamidou Makalou berhasil menambah gol lewat tendangan cantik yang memanfaatkan bola rebound. Skor 0-3 untuk Mali.
Di menit ke 52, pemain nomer punggung 17 Mali, Mamadou Doumbia hampir saja mencetak skor. Dia menyambung sebuah operan di dalam kotak penalti dan mungkin saja dia harusnya dapat melakukan lebih baik daripada tembakan langsungnya yang mengarah lurus ke kiper Argentina Jeremias Florentin.
Tak mau kalah, dimenit ke 54, pemain Argentina Claudio Echeverri mendapatkan kesempatan bagus untuk dapat mengubah skor. Dia berlari ke arah gawang dan melepaskan sebuah tembakan tepat dari luar area penalti ke arah sisi kiri gawang, tapi penjaga gawang telah bersiap dan lakukan penyelamatan yang luar biasa. Wasit menunjuk bendera sudut lapangan, Argentina akan mengeksekusi tendangan sudut.
Di menit ke 58, Mali berikan balasan dua kali kesempatan tendangan Mamadou Doumbia di dalam kotak pinalti berhasil dihalau Jeremias Florentin.
Menit ke 62, Argentina mencoba mengejar ketertinggalan lewat tendangan Claudio Echeverri, namun sayangnya tendangan tersebut dianulir wasit karna offside.
Mali kembali mendapat kesempatan lewat hand ball dari pemain Argentina di menit 71, namun kembali pemain nomer punggung 3 Mali, Hamidou Makalou gagal mengeksekusi tendangan bebas, bola yang ia tendang hanya dapat menggetarkan mistar gawang.
3. Mali juara ketiga.
Timnas Mali U17 rayakan kemenangan usai lawan Argentina U17 di Stadion Manahan, Solo. (Doc.LOC WCU17/NFL)Usai permainan menegangkan, Mali akhirnya berhasil merebut juara ketiga dengan skor 0-3 untuk Mali. Kekuatan Mali bertambah, usai mendapat banyak dukungan dari sebagaian penonton yang menyaksikan pertandingan.
Total ada. 10.901 penonton yang menyaksikan laga perebutan juara ketiga tersebut.
Laga final Piala Dunia U17, akan digelar Sabtu (2/12/2023) yang mempertemukan Timnas Prancis17 vs Timnas Jerman U17. Final berlangsung pukul 19.00 WIB di Stadion Manahan Solo.
Baca Juga: Didukung Suporter Indonesia, Mali Terbaik, Tapi Prancis yang ke Final
