Bubur Bakar, Kuliner Viral di Solo yang Cara Memasaknya Unik

Solo, IDN Times - Sajian kuliner bubur bakar mungkin masih dikenal asing bagi masyarakat. Namun kini kuliner bubur bakar menjadi makan yang sedang viral di warga Solo.
1. Antrian panjang saat membeli

Bubur bakar yang dijual di Kampung Badran, Solo ini kian viral di media sosial, bahkan untuk membeli satu mangkuk bubur ini pun dibutuhkan kesabaran yang ekstra. Bagaimana tidak sejak bubur ini dibuka pada pukul 06.00 WIB, antrian panjang sudah memadati lapak yang berlokasi di Jalan Hasanudi, Nomor 40, Solo tersebut.
Salah satu pembeli, Nisa Revo (25) mengatakan untuk membeli bubur ini ia rela mangantre 30 menit. Antrian pun dilakukan di luar warung guna menghindari kerumunan di dalam warung bubur bakar tersebut.
"Kita datang dapat nomor antrian 76, terus mengantre di luar baru nanti ada kursi kosong di dalam warung, masuk satu-satu, semuanya sudah diatur," ungkapnya disela-sela menunggu antrian, Kamis (17/9/20).
2. Cara memasaknya yang unik

Sesuai dengan namanya, cara memasak bubur ini dengan cara dibakar. Dimana bubur yang sudah matang disajikan dalam clay pot atau mangkuk keramik kemudian dibakar di atas kompor hingga meletup-letup. Dengan begitu, kolaborasi antara bubur khas Jawa dengan China tersebut enak disantap saat masih panas.
Usai dimasak, sejumlah topping juga dimasukkan ke dalam bubur sesuai dengan selera pembeli. Pembeli bisa menambahkan aneka topping sesuai selera pada semangkuk bubur hangat tersebut. Mulai dari ayam panggang merah, daging sapi asap, ikan dori, ikan cakalang asap, telur pitan, kerang, balado teri, cumi pedas, telur ayam kampung, ayam kecap, hingga jagung wangi.
"Cara memesak ini kita pakai clay pot terus dibakar sampai meletup-letup kemudian disajikan selagi panas, selama memasak bisa diberi tambahan telur," ujar Oki Andri Kurniawan, cheff bubur bakar.
3. Dijual Rp 8.000 per porsi

Untuk menikmati satu porsi, bubur bakar tersebut dijual dengan harga Rp 8.000,- harga tersebut belum termasuk tambahan aneka topping yang disediakan. Dalam sehari, bubur bakar Badran Mbah Dipa ini bisa menjual 200 porsi bubur.
Bubur ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. "Kita biasanya tidak sampai jam 09.00 bubur sudah habis, ya kita tutup. Setiap hari kita sediakan 200 porsi, tidak nambah karena kita ingin mempertahankan kualitas bubur ini," kata Oki.