Daftar 7 Situs Budaya di Blora, Warga Mengira Cuma Tempat Sampah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Blora, IDN Times - Blora merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki beragam budaya dan adat istiadat.
Selain itu, Blora juga memiliki beragam situs sejarah dari zaman prasejarah sampai masa kerajaan Majapahit - Mataram. Beberapa situs sejarah tersebut ada yang dimuseumkan, dan ada pula yang dibiarkan di tempat asalnya.
Dari banyaknya situs budaya yang ditemukan di Blora, Berikut ini adalah beberapa persebaran situs sejarah yang menarik di Blora.
1. Dukuh Soronini
Salah satu daerah di Blora tempat ditemukannya situs sejarah adalah Dukuh Soronini. Kampung ini terletak di Desa Sonokulon, Todanan.
Adapun pendapat sejarah yang telah ditemukan di situs ini adalah terracotta dan lingga Yoni. Terracotta adalah sejenis perkakas yang terbuat dari tanah liat dan kemudian dibakar.
Baca Juga: Urutane Sedulur dalam Bahasa Jawa, Ada Pembarep hingga Wuragil
2. Desa Bandungrojo
Di Desa Bandungrojo Ngawen, telah ditemukan beberapa artefak seperti lingga Yoni dalam keadaan yang tidak terawat.
Hal yang tidak disangka-sangka adalah artefak lingga Yoni ini digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat sampah.
Baca Juga: Tinjau Bandara Ngloram Blora, Menhub Targetkan Beroperasi di 2021
3. Dukuh Wadas
Di Dukuh Wadas, Desa Mojowetan Banjarejo, telah ditemukan pecahan keramik dan bata kuno. Penemuan benda-benda kuno ini tidak jauh dari lokasi situs Sumurpitu.
4. Dukuh Bengir
Di Dukuh Bengir desa Keser Tunjungan, ada artefak linggo yoni yang terbuat dari batu andesit. Artefak ini diduga berasal dari tempat peribadatan umat Hindu Siwa. Penemuan ini juga menunjukkan bahwa dulunya masyarakat sekitar dukuh Bengir menganut agama Hindu.
Editor’s picks
5. Dukuh Belimbing
Di Desa Bogorejo, tepatnya dukuh Belimbing terdapat mahkota kuno yang tidak jauh penemuannya dari kawasan pegunungan Kendeng Utara.
Ini adalah salah satu bukti adanya peradaban zaman kerajaan di Blora. Ada kemungkinan ini merupakan sisa peninggalan dari kerajaan Mataram.
6. Desa Gersi
Ketika anda berkunjung di Desa Gersi Jepon, akan ada situs sejarah berupa struktur bangunan bata kuno. Penemuan ini tepatnya berada di belakang Vihara Gersi.
Penemuan ini juga menjadi dugaan kuat bahwa agama Budha yang dianut oleh masyarakat lokal adalah ajaran yang berkesinambungan sejak masa nenek moyang.
7. Desa Ngloram
Situs sejarah flora juga ditemukan di Desa Ngloram. Nama situsnya adalah situs Wura-Wari.
Situs sejarah ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan bermotor dari Desa Ngloram. Hanya butuh sekitar 10 menit saja, Anda bisa sampai ke lokasi.
Penamaan situs ini berawal dari tokoh bernama Haji Wura-Wari. Beliau adalah penguasa bawahan yang menyerang kerajaan Mataram Hindu pada tahun 1017 M. Situs sejarah ini ditemukan di tengah tegalan topi persawahan dan tumpukan batu bata kuno berlumut yang kini menjadi area pemakaman.
Beberapa serpihan batu kuno, serpihan keramik dan serpihan perunggu yang ditemukan di situs ini disimpan di Museum Mahameru.
Beberapa temuan di situs ini memperkuat isi dari Prasasti Pucangan bertarikh saka 963 yang pernah diuraikan ahli huruf kuno (epigraf) Boechori dari Universitas Indonesia. Boechori menyebutkan "Haji Wura-Wari mijil sangke Lwaram,".
Ada banyak cerita yang bisa kita peroleh dari sebuah prasasti. Blora adalah salah satu kabupaten di mana banyak ditemukan situs sejarah.
Tidak sedikit artefak atau prasasti yang telah ditemukan di Blora erat kaitannya dengan masa kerajaan Mataram Hindu di Blora.
Sebagai generasi bangsa yang sadar akan pentingnya sejarah, maka sudah sewajarnya bagi kita untuk menjaga serta merawat situs-situs sejarah yang ada di Indonesia, termasuk situs sejarah di Blora.
Baca Juga: Awas Cuaca Ekstrem! Blora dan Purwodadi Bakal Dilanda Hujan Es dan Puting Beliung