Efek Jateng di Rumah Saja, Pendapatan Obyek Wisata Terjun Bebas 

Jateng di Rumah Saja harus dievaluasi

Sektor pariwisata Jawa Tengah benar-benar terkena dampak dari kebijakan Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Sejumlah pengelola obyek wisata alam yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota mengalami penurunan pendapatan yang drastis mengingat tidak ada satupun wisatawan yang berlibur saat momentum akhir pekan tanggal 6-7 Februari 2021 kemarin.

"Kita yang turut melaksanakan surat edaran dari Pak Gubernur tentunya ikut merasakan dampaknya juga. Wisatawan yang biasanya bisa liburan ke obyek wisata, pada dua hari terakhir tidak ada yang berani datang ke lokasi wisata," kata Darmanto, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (9/2/2021).

1. Para pedagang sekitar obyek wisata sekarang sepi pembeli

Efek Jateng di Rumah Saja, Pendapatan Obyek Wisata Terjun Bebas instagram.com/louisfernaldy

Ia mengungkapkan penurunan pendapatan di lokasi obyek wisata dapat dilihat dari masing-masing Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disetorkan ke BKSDA yang saat ini berkurang drastis dari kondisi normal. 

Ia mencontohkan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo yang biasanya menyetorkan PNBP sebesar Rp20 miliar, saat ini jumlahnya berkurang sampai 50 persen. "Rata-rata yang terkena imbasnya selain dari obyek wisatanya, juga dialami oleh para pedagang yang sering jualan di sekitarnya. Mereka kan sekarang pada nganggur karena gak ada pembeli sama sekali," ujarnya. 

Baca Juga: Tak Kuat Beri Pakan, Warga Purbalingga Serahkan 4 Ekor Elang ke BKSDA

2. Tingkat kunjungan wisatawan turun hingga 50 persen

Efek Jateng di Rumah Saja, Pendapatan Obyek Wisata Terjun Bebas Ilustrasi wisatawan candi Borobudur. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Lebih lanjut, ia menyatakan kebijakan Jateng di Rumah Saja yang berlaku dua hari otomatis membuat tingkat kunjungan wisatawan menurun tajam. Pasca kebijakan itu, kondisi obyek wisata juga mulai berangsur pulih. 

"TSTJ malahan baru dibuka 8 Februari kemarin. Terus yang di Taman Wisata Guci sama sekali gak ada yang datang karena terpengaruh pada kebijakan Pak Gubernur. Kebanyakan tingkat kunjungan wisatawan saat ini turun 50 persen ketimbang kondisi sebelum, pandemik" ujarnya. 

3. BKSDA minta Ganjar evaluasi kebijakan Jateng di Rumah Saja

Efek Jateng di Rumah Saja, Pendapatan Obyek Wisata Terjun Bebas (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo) Dok. Humas Pemprov Jateng

Lebih jauh, pihaknya menyarankan kepada Gubernur Jateng untuk mengevaluasi kebijakan Jateng di Rumah Saja. Setidaknya, pihaknya berharap ada tahapan sosilisasi yang menyeluruh sebelum aturan baru diberlakukan. 

"Paling tidak aturan Jateng di Rumah Saja diterapkan seminggu biar terasa dampaknya. Kalau hanya dua hari efeknya kurang terasa. Lagipula ke depan harus ada sosialisasi, kalau yang kemarin kesannya serba mendadak jadinya banyak yang bingung," ujar Darmanto. 

Baca Juga: Jateng di Rumah Saja, Pengusaha Angkot Kian Terpuruk

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya