Peringati Hari Tari Dunia, Kota Solo Tampilkan Tarian Selama 24 Jam

- Keraton Kasunanan Surakarta menggelar event Solo Menari dalam rangka peringatan Hari Tari Dunia
- 750 penari dari Kota Solo tampil dalam gelaran tersebut dengan tema Daun Menari
- Solo Menari telah digelar 15 kali, masuk tiga besar Karisma Event Nusantara, dan menarik wisatawan ke Jawa Tengah
Surakarta, IDN Times - Keraton Kasunanan Surakrta mengelar event Solo Menari dalam rangka peringatan Hari Tari Dunia, kegiatan Solo Menari dipusatkan di Koridor Ngarsopuro, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (29/4/2025).
1. Tampilkan tarian bertema daun

Di puncak peringatan Hari Tari, Kota Solo menampilkan ratusan penari lintas generasi. Event tahunan tersebut telah menjadi daya tarik wisatawan. Direktur Program Solo Menari 2025, Heru Mataya menyampaikan, ada 750 penari dari Kota Solo yang tampil dalam gelaran tersebut. Daun Menari menjadi tema yang diusung dalam Peringatan Hari Tari Dunia di Kota Solo tahun ini.
“Tema tersebut dipilih karena daun memiliki sejuta manfaat. Ada kesehatan, kuliner, ekpresi, dan kreatifivas,” ujarnya.
2. Dongkrak pariwisata

Dikesempatan yang sama, Ketua Badan Otorita Borobudur, Agustin Paranginangin mengatakan, Solo Menari sudah digelar 15 kali, event tersebut masuk tiga besar Karisma Event Nusantara tiga tahun terakhir. Menurutnya, Kota Solo sudah berperan menjadi daerah yang menarik wisatawan ke Jawa Tengah. Dan juga banyak event serta komunitas kreatif dan didukungan potensi daerah lain di Solo Raya.
“Solo Raya ini menjadi satu wilayah yang komplit, tidak hanya wisata alam, tidak hanya sejarah, tidak hanya pagelaran, daya tarik tapi juga kuliner yang beragam," katanya.
“Kami harapkan, event ini tidak berhenti di momen tertentu sehingga pariwisata di Solo dan lainnya bisa bertumbuh baik," sambungnya.
3. Isi Solo tampilkan tujuh penari selama 24 jam

Selain itu, peringatan Hari Tari Dunia juga digelar oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Dinana ISI Solo menyuguhkan acara 24 Jam Menari, dengan tujuh penari yang menari dalam waktu 24 jam.
Kegiatan ini dimulai Selasa 29 April 2025 pukul 06.00 WIB dan berakhir pada Rabu 30 April 2025 pukul 06.00 WIB. Para penari tampil di Pendhopo GPH Djojokusumo.
Ketua Umum 24 Jam Menari ISI Solo 2025, RM Pramutomo, mengatakan ini merupakan yang ke ke-19 kalinya digelar. 24 Jam Menari ISI Solo merupakan bagian dari kegiatan global yang dilaksanakan oleh aliansi tari dunia untuk memperingati Hari Tari Dunia.
"Selain 7 orang penari 24 jam, ada 2 orang musisi yang akan bermain instrumennya selama 24 jam," ujarnya di Kampus ISI Solo,
Tidak hanya melibatkan tujuh penari utama, acara ini juga menghadirkan puluhan sanggar tari dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka tampil secara bergiliran untuk mengisi waktu 24 jam penuh dengan berbagai bentuk tarian tradisional maupun kontemporer.
Selain di ISI, Keraton Kasunanan Surakarta juga turut memeriahkan peringatan Solo Manari di bangsal Smarakata. Keraton Solo menyajikan tarian Srimpi Lobonh dan Beksan Kusumayudha.
“Kegiatan Solo Menari di Keraton digelar pukul 18.00 WIB, Tari Srimpi merupakan ciptaan Sinuhun PB XIII dan Kusumayudha adalah karangan Sinuhun PB IV.
“Besar harapan kami, untuk keraton ini bisa melestarikan dan bermunculan pergusaha yang budaya Keraton seperti Bapak Puspo Wardoyo yang selalu memberikan support kepada Keraton Surakarta dalam menjaga warisan budaya,” pungkasnya.