Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Minyak Sayur dan Butter untuk Membuat Kue

ilustrasi tepung dan mentega (pexels.com/Markus Spiske)
ilustrasi tepung dan mentega (pexels.com/Markus Spiske)
Intinya sih...
  • Butter vs minyak sayur: perbedaan dasar dalam baking
  • Butter punya aroma khas, minyak lebih netral
  • Tekstur kue: lembap vs padat, minyak lebih praktis, butter perlu teknik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siapa sih yang gak suka kue? Dari bolu rumahan sampai cake premium di kafe, semuanya punya satu kesamaan: lemak sebagai kunci kelezatan. Nah, di dunia baking, dua bahan lemak yang paling sering jadi perdebatan adalah minyak sayur vs butter. Ada yang bilang butter lebih wangi, ada juga yang merasa minyak bikin kue lebih lembap. Sebenarnya, mana sih yang paling cocok buat kue favorit kamu?

Untuk kamu yang lagi hobi ngulik resep atau mulai serius jualan kue, memahami perbedaan minyak dan butter itu penting banget. Bukan cuma soal rasa, tapi juga tekstur, ketahanan kue, sampai biaya produksi. Yuk, kita bahas tuntas biar kamu gak salah pilih lagi saat mengaduk adonan!

1. Perbedaan dasar minyak sayur dan butter dalam baking

ilustrasi butter atau mentega
ilustrasi butter atau mentega (pixabay.com/M W)

Secara sederhana, butter berasal dari lemak susu, sedangkan minyak sayur berasal dari tumbuhan, seperti kelapa sawit, kanola, atau bunga matahari. Dari sini saja, karakter keduanya sudah beda jauh. Butter punya kandungan air sekitar 15–20 persen, sementara minyak hampir 100 persen lemak.

Perbedaan ini berpengaruh besar pada hasil akhir kue. Butter bisa menghasilkan tekstur yang lebih padat dan rasa yang rich, sementara minyak cenderung membuat adonan lebih lembap dan ringan. Jadi, bukan soal mana yang lebih bagus, tapi mana yang lebih cocok untuk jenis kue tertentu.

2. Butter juara aroma, minyak lebih netral

ilustrasi minyak sayur
ilustrasi minyak sayur (vecteezy.com/Artoniumw)

Kalau bicara soal rasa, butter memang rajanya. Aroma khas susu yang gurih dan wangi bikin kue terasa lebih “mahal”. Maka dari itu, butter sering jadi andalan untuk cookies, pound cake, dan pastry yang mengandalkan cita rasa butter itu sendiri.

Di sisi lain, minyak sayur punya rasa yang netral. Ini cocok kalau kamu ingin rasa utama kue muncul dari cokelat, buah, atau kopi, tanpa terganggu aroma lemak. Misalnya, di brownies cokelat, banana cake, atau chiffon cake—minyak bikin rasa bahan utama jadi lebih on point.

3. Tekstur kue: lembap vs padat

ilustrasi butter atau mentega
ilustrasi butter atau mentega (pixabay.com/jacqueline macou)

Buat yang suka kue super moist, minyak sayur sering jadi pilihan utama. Karena bentuknya cair di suhu ruang, minyak menyelimuti tepung lebih merata dan mengunci kelembapan lebih lama. Hasilnya, kue tetap lembut bahkan sampai besok atau lusa.

Sebaliknya, butter yang membeku di suhu ruang bikin tekstur kue jadi lebih kokoh. Ini cocok untuk jenis kue yang memang butuh struktur kuat, seperti cookies renyah, tart, atau pound cake. Jadi, kalau kamu pengen kue yang ringan dan empuk, minyak lebih unggul. Kalau mau kue yang “berisi” dan mantap, butter jawabannya.

4. Minyak lebih praktis, butter perlu teknik

ilustrasi minyak sayur
ilustrasi minyak sayur (vecteezy.com/Oleg Gapeenko)

Dari sisi teknik, minyak jelas lebih praktis. Tinggal tuang, aduk, jadi. Gak perlu mikir suhu, gak perlu proses creaming. Cocok untuk pemula atau yang pengen bikin kue cepat tanpa ribet.

Butter beda cerita. Untuk hasil maksimal, butter biasanya harus di-creaming dengan gula sampai pucat dan mengembang. Proses ini penting untuk memasukkan udara agar kue jadi empuk. Kalau salah suhu—terlalu dingin atau terlalu lembek—hasilnya bisa zonk. Namun, buat yang sudah terbiasa, proses ini justru bikin baking jadi lebih seru.

5. Bisakah minyak menggantikan butter dalam resep

ilustrasi butter atau mentega
ilustrasi butter atau mentega (pixabay.com/congerdesign)

Jawabannya bisa, tapi gak selalu 1:1. Karena butter mengandung air, sedangkan minyak tidak, biasanya takaran minyak dibuat sekitar 75–80 persen dari jumlah butter di resep. Misalnya, kalau resep minta 100 gram butter, kamu bisa pakai sekitar 75–80 ml minyak. Namun, tetap perlu uji coba, ya. Karena meski teksturnya mendekati, aroma dan rasa tentu akan berbeda.

Pada akhirnya, memilih minyak sayur vs butter dalam kue itu bukan soal benar atau salah, tapi soal kebutuhan. Kalau kamu mau kue yang super moist, praktis, lebih awet, dan hemat biaya, minyak sayur adalah pilihan cerdas. Namun, kalau kamu mengejar aroma wangi, rasa gurih yang kaya, dan tekstur padat khas bakery premium, butter tetap juaranya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Food Jawa Tengah

See More

7 Tanaman Pembawa Rezeki Tertulis di Dalam Alquran, Kaya Manfaat

28 Des 2025, 22:35 WIBFood