Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Hal yang Sering Salah Paham tentang Headhunter, Ini Faktanya!

ilustrasi interview (pixabay.com/StartupStockPhotos)
Intinya sih...
  • Perbedaan headhunter dan outsourcing
  • Headhunter bekerja untuk mencarikan kandidat terbaik untuk klien, bukan untuk kandidat
  • Biaya rekrutmen tidak dibebankan pada kandidat, proses rekrutmen tidak menjamin diterima kerja

Dalam dunia profesional, headhunter memiliki peran penting dalam membantu perusahaan menemukan kandidat terbaik untuk berbagai posisi yang dibutuhkan. Namun, di lapangan masih banyak hal-hal yang disalah pahami tentang headhunter. Pemahaman yang keliru tentang headhunter dapat membuat perusahaan maupun pencari kerja kurang maksimal dalam memanfaatkan keberadaan headhunter.

Apa saja kesalah pahaman yang sering muncul tentang headhunter? Berikut beberapa miskonsepsi umum tentang headhunter. Simak faktanya!

1. Dianggap sama dengan outsourching

ilustrasi call center (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Masih banyak orang yang menganggap bahwa perusahaan headhunter sama dengan perusahaan outsourching. Pada kenyataanya, keduanya jelas berbeda baik dari segi fungsi maupun tujuan.

Headhunter bertugas untuk mencarikan kandidat terbaik untuk klien mereka. Biasanya kandidat yang diminta adalah yang memiliki spesifikasi khusus sehingga sulit didapatkan oleh rekruter internal perusahaan klien. Ketika kandidat berhasil diterima oleh perusahaan klien, maka kandidat akan dipekerjakan langsung oleh perusahaan klien, bukan karyawan dari pihak headhunter. Jabatan yang sering menggunakan jasa headhunter dalam proses perekrutanya adalah level menengah ke atas. Misalnya posisi manajer, senior manajer hingga direktur

Sementara itu, perusahaan outsourching atau sering disebut dengan perusahaan alih daya memberikan layanan berupa tenaga kerja untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu di perusahaan klien. Karyawan outsourching tetap berada di bawah naungan manajemen perusahaan outsourching yang penempatan kerjanya di perusahaan klien. Contoh pekerjaan yang sering di outsourching-kan adalah security, cleaning service dan customer service.

2. Diminta mencarikan pekerjaan untuk seseorang

ilustrasi laki-laki telepon (pixabay.com/fotorech)

Sering ditemui pencari kerja yang meminta dicarikan pekerjaan kepada perusahaan headhunter. Padahal kenyataanya headhunter bekerja untuk klien, bukan untuk kandidat. Fokus utama headhunter adalah mencari kandidat spesifik yang sesuai dengan permintaan perusahaan yang menjadi klienya.

Meminta dicarikan pekerjaan pada headhunter adalah hal yang salah, karena headhunter hanya akan memprioritaskan kandidat yang memiliki spesifikasi sesuai kebutuhan klien. Sebagai jobseeker, sebaiknya tetap aktif melamar kerja secara mandiri dan meningkatkan ketrampilan kerja. Selain itu, gunakan sosial media untuk personal branding agar visibilitasmu meningkat. Jika profilmu dirasa sesuai dengan kebutuhan, maka headhunter dengan sendirinya akan mendekatimu untuk menawarkan pekerjaan.

3. Membebankan biaya pada kandidat

ilustrasi memberikan uang (pixabay.com/geralt)

Miskonsepsi umum yang sering ditemui selanjutnya adalah mengira bahwa biaya rekrutmen yang dilakukan oleh headhunter akan dibebankan pada kandidat. Sebagian orang menganggap bahwa headhunter akan membantu kandidat untuk mendapatkan pekerjaan sehingga headhunter mengenakan biaya layanan pada kandidat.

Padahal dalam praktiknya headhunter dibayar oleh klien untuk mencari kandidat, sehingga biaya rerkutmen sama sekali tidak ditanggung oleh kandidat. Kandidat yang diproses oleh headhunter hanya perlu menjalani rekrutmen sesuai ketentuan yang ditetapkan tanpa membayar biaya apapun.

4. Headhunter menjamin kandidat diterima kerja

Ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Sora Shimazaki)

Banyak yang mengira bahwa proses rekrutmen yang dijalani dengan bantuan headhunter akan menjamin kandidat diterima kerja. Pada kenyataanya, headhunter sebenarnya tidak mengendalikan seluruh proses rekrutmen yang dijalani kandidat. Tugas dan fungsi headhunter hanya merekomendasikan kandidat yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Sementara itu, keputusan akhir proses rekrutmen tetap berada di pihak perusahaan. Meski begitu, headhunter biasanya memberikan saran pada perusahaan berdasarkan hasil assesment yang mereka lakukan terhadap kandidat. 

Bagi kamu yang sedang menjalani proses rekrutmen melalui bantuan headhunter, sebaiknya lakukan komunikasi terbuka dengan headhunter. Sampaikan harapan dalam pekerjaan dan jujur tentang kualifikasi serta pengalaman yang dimiliki. Hal ini akan membantu headhunter menemukan posisi yang sesuai dengan profil dirimu sehingga kesempatan untuk diterima kerja menjadi semakin besar.

Nah, sekarang kamu sudah lebih paham tentang konsep dan cara kerja headhunter. Memahami peran dan cara kerja headhunter dapat membantu perusahaan maupun kandidat mendapatkan hasil maksimal dalam proses rekrutmen. Jangan salah paham lagi, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rinda Septiana
EditorRinda Septiana
Follow Us