Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mengurangi Bau Tidak Sedap saat Membuat Kompos

Aerasi Kompos (freepik.com/freepik)
Aerasi Kompos (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Menggunakan bahan kompos yang tepat, seperti perbandingan ideal bahan cokelat dan hijau
  • Menutup lapisan menggunakan bahan kering untuk mencegah bau menyebar ke udara
  • Melakukan aerasi secara rutin agar bakteri pengurai bekerja lebih efisien
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membuat kompos adalah salah satu cara ramah lingkungan untuk mengelola sampah organik di rumah. Sayangnya, banyak orang yang merasa terganggu dengan bau tidak sedap yang muncul selama proses penguraian. Bau ini biasanya timbul karena bahan yang tidak seimbang, kelembapan berlebih, atau aerasi yang kurang baik. Padahal, jika dikelola dengan tepat, kompos bisa dibuat tanpa harus mengganggu kenyamanan di sekitar rumah.

Nah, berikut ini lima tips mengurangi bau tidak sedap saat membuat kompos. Scroll di bawah ini!

1. Memilih bahan kompos yang tepat

Membuat Kompos (freepik.com/freepik)
Membuat Kompos (freepik.com/freepik)

Bau tidak sedap sering kali muncul karena bahan yang digunakan tidak seimbang, misalnya terlalu banyak sisa makanan basah seperti sayur dan buah. Untuk mengatasinya, kombinasikan bahan hijau seperti sisa dapur, rumput segar, kulit buah dengan bahan cokelat seperti daun kering, ranting kecil, kertas tidak berwarna. Perbandingan idealnya adalah 2 bagian bahan cokelat untuk 1 bagian bahan hijau.

Dengan keseimbangan ini, mikroorganisme yang bekerja akan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menguraikan bahan tanpa menghasilkan bau menyengat. Selain itu, hindari memasukkan bahan seperti daging, ikan, atau makanan berminyak karena mudah membusuk dan menimbulkan aroma tidak sedap.

2. Menutup lapisan menggunakan bahan kering

Menutup Lapisan Kompos Menggunakan Bahan Kering (freepik.com/freepik)
Menutup Lapisan Kompos Menggunakan Bahan Kering (freepik.com/freepik)

Teknik sederhana lain untuk mengurangi bau adalah dengan selalu menutup lapisan bahan basah menggunakan bahan kering. Misalnya, setiap kali menambahkan sisa sayuran atau buah ke dalam tumpukan kompos, segera tutup dengan daun kering, tanah, atau serbuk gergaji.

Lapisan penutup ini berfungsi sebagai filter alami yang mencegah bau menyebar ke udara. Selain itu, bahan kering juga membantu menjaga kelembapan tetap seimbang dan mempercepat proses pembentukan kompos yang matang dan tidak berbau.

3. Melakukan aerasi secara rutin

Aerasi Kompos (freepik.com/freepik)
Aerasi Kompos (freepik.com/freepik)

Kurangnya oksigen dalam tumpukan kompos bisa menimbulkan bau menyengat. Karena itu, penting untuk melakukan aerasi atau pengadukan secara rutin. Mengaduk kompos seminggu sekali sudah cukup untuk memastikan udara masuk ke dalam tumpukan sehingga proses penguraian tetap berjalan dengan baik.

Selain menggunakan sekop atau garpu, kamu juga bisa membuat lubang-lubang kecil di sekitar tumpukan kompos agar udara bisa bersirkulasi. Dengan aerasi yang baik, bakteri pengurai akan bekerja lebih efisien, sehingga kompos tidak hanya bebas bau, tapi juga lebih cepat matang.

4. Menggunakan aktivator atau mikroorganisme tambahan

Cairan EM4 (pertanianku.com)
Cairan EM4 (pertanianku.com)

Untuk mempercepat proses pengomposan sekaligus mengurangi bau, kamu bisa menambahkan aktivator kompos atau mikroorganisme tambahan. Aktivator ini biasanya berupa larutan EM4, MOL (mikroorganisme lokal), atau produk sejenis yang bisa dengan mudah ditemukan di pasaran.

Mikroorganisme ini membantu mempercepat penguraian bahan organik sehingga tumpukan kompos tidak sempat menimbulkan bau busuk. Selain itu, penggunaan aktivator juga bisa meningkatkan kualitas kompos karena menghasilkan nutrisi yang lebih kaya untuk tanaman.

5. Menjaga kelembaban kompos

Ilustrasi mengelola kompos (freepik.com/freepik)
Ilustrasi mengelola kompos (freepik.com/freepik)

Kelembaban adalah faktor penting dalam proses pengomposan. Jika tumpukan kompos terlalu basah, bakteri anaerob akan berkembang dan menghasilkan bau busuk. Sebaliknya, kalau terlalu kering, proses pembusukan akan terhambat.

Cobalah periksa kelembaban kompos dengan cara sederhana ambil segenggam kompos dan remas. Kalau terasa seperti spons basah, berarti kondisi sudah pas. Jika terlalu basah, tambahkan bahan kering. Kalau terlalu kering, percikkan sedikit air agar proses tetap optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

5 Tanaman Hias Berbunga yang Cocok untuk Kado Spesial Sahabat

03 Sep 2025, 12:00 WIBLife