5 Penyebab Ayam Berkokok pada Tengah Malam, Bukan Karena Hal Mistis

Ayam dikenal sebagai hewan yang biasanya berkokok saat fajar tiba, menjadi penanda datangnya pagi. Tapi ada momen dimana ayam justru berkokok pada tengah malam, yang sering membuat penasaran sekaligus mengundang berbagai tafsiran. Fenomena ini tidak hanya dikaitkan dengan mitos, tetapi juga memiliki penjelasan dari segi perilaku hewan dan kondisi lingkungan.
Beberapa penyebabnya berhubungan langsung dengan faktor biologis ayam itu sendiri, sementara lainnya dipengaruhi oleh situasi eksternal yang mengganggu ritme alami mereka. Memahami alasan-alasan ini dapat membantu melihat kebiasaan ayam dari sudut pandang yang lebih ilmiah, tanpa perlu terlalu terjebak pada anggapan mistis yang sering beredar di masyarakat yang dilansir dari grubblyfarms.com:
1. Adanya cahaya buatan disekitar kandang

Ayam memiliki respons alami terhadap cahaya, yang berperan besar dalam mengatur jam biologisnya. Ketika ada cahaya buatan, seperti lampu jalan atau penerangan rumah yang masuk ke area kandang, ayam bisa salah mengira bahwa waktu telah mendekati pagi. Hal ini memicu instingnya untuk berkokok, meskipun sebenarnya waktu masih tengah malam.
Di daerah perkotaan atau perkampungan yang padat, fenomena ini cukup umum terjadi. Lampu-lampu yang menyala sepanjang malam dapat membuat siklus alami ayam terganggu, sehingga ayam berkokok pada waktu yang tidak lazim. Pemasangan tirai atau penutup kandang bisa menjadi solusi untuk meminimalkan paparan cahaya pada malam hari.
2. Gangguan suara dan aktivitas di sekitar tempat ayam berada

Ayam memiliki pendengaran yang cukup peka. Ketika mendengar suara-suara tertentu, terutama yang tiba-tiba dan keras, ayam bisa merasa waspada dan bereaksi dengan berkokok. Aktivitas manusia, kendaraan yang lewat, atau suara binatang lain seperti anjing dan kucing, bisa menjadi pemicu terbangunnya ayam di tengah malam.
Dalam kondisi ini, berkokok merupakan cara ayam memberi sinyal kepada kelompoknya bahwa ada sesuatu yang mengganggu. Respon ini adalah bentuk mekanisme pertahanan alami yang dimiliki unggas. Di lingkungan yang ramai, ayam cenderung mengalami gangguan tidur lebih sering, sehingga kemungkinan berkokok di tengah malam pun meningkat.
3. Perubahan cuaca mendadak di malam hari

Cuaca juga dapat memengaruhi perilaku ayam, termasuk waktu berkokoknya. Perubahan suhu yang tiba-tiba, angin kencang, atau datangnya hujan lebat di malam hari dapat membuat ayam merasa tidak nyaman dan terbangun. Dalam kondisi terjaga ini, berkokok bisa terjadi sebagai respons terhadap perubahan lingkungan.
Ayam yang sensitif terhadap perubahan cuaca biasanya lebih sering menunjukkan perilaku tidak biasa. Peternak sering kali mengamati bahwa ayam berkokok sebelum hujan deras atau badai datang. Hal ini menunjukkan bahwa insting alami hewan tersebut dapat bereaksi terhadap perubahan atmosfer bahkan sebelum manusia menyadarinya.
4. Adanya kehadiran predator yang mendekat

Keamanan menjadi salah satu faktor penting bagi ayam. Ketika ada hewan predator seperti ular, musang, atau bahkan tikus besar yang mendekati kandang pada malam hari, ayam dapat langsung bereaksi dengan berkokok keras. Kokokan ini berfungsi sebagai peringatan bagi ayam lain sekaligus bentuk usaha mengusir ancaman.
Insting bertahan hidup ayam sangat kuat, sehingga sedikit saja tanda keberadaan predator bisa memicu respons ini. Peternak yang sering mendapati ayam berkokok di tengah malam terkadang menemukan jejak binatang liar di sekitar kandang pada keesokan harinya.
5. Perilaku sosial dari ayam tersebut

Ayam jantan dikenal memiliki sifat teritorial dan senang menunjukkan dominasinya, baik kepada ayam betina maupun ayam jantan lain. Dalam beberapa kasus, ayam jantan berkokok di tengah malam hanya untuk menegaskan posisinya dalam kelompok. Kokokan ini bisa menjadi bentuk “panggilan” kepada kelompoknya atau tantangan kepada pesaingnya.
Perilaku ini biasanya lebih sering terlihat pada kandang yang menampung lebih dari satu ayam jantan. Mereka saling merespons kokokan satu sama lain, bahkan tanpa adanya pemicu eksternal yang jelas. Hal ini membuat suara berkokok di tengah malam bukanlah hal yang aneh, terutama pada musim kawin ketika tingkat agresivitas ayam meningkat.
Ayam yang berkokok pada tengah malam seringkali dikaitkan dengan hal mistik, padahal ayam adalah hewan yang sensitif terhadap gangguan dan cahaya. Jadi, ketika ayam berkokok tidak di jam seharusnya, tetap positif dan jangan panik!