5 Perbedaan Buaya Siam dan Buaya Muara, Duel Maut Buaya Asli Indonesia

- Buaya muara dan buaya siam mudah ditemukan di Indonesia, namun memiliki perbedaan ukuran, ciri fisik, habitat, dan penyebaran yang signifikan.
- Buaya muara memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar daripada buaya siam, serta toleransi terhadap air asin yang lebih tinggi.
- Populasi buaya muara sangat melimpah sementara buaya siam masuk dalam kategori sangat terancam menurut IUCN Red List.
Buaya muara dan buaya siam adalah dua spesies buaya yang paling mudah ditemukan di Indonesia. Keduanya bisa ditemukan di manapun, mau itu di hutan, danau, sungai, rawa, daerah payau, sampai laut. Buaya siam dan buaya muara juga cukup ditakuti oleh masyarakat. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat keduanya memiliki kekuatan gigitan dan ukuran yang besar. Sayangnya walau mudah ditemukan banyak orang yang tidak paham akan perbedaan keduanya.
Padahal buaya mura dan buaya siam merupakan dua jenis buaya yang sangat berbeda. Perbedaan mereka juga ada banyak, entah dari ciri fisiknya, ukurannya, penyebarannya, habitatnya, sampai kebiasaannya. Mengetahui perbedaan buaya muara dan buaya siam kelihatannya memang tidak penting. Tapi jangan salah, dengan mengetahui perbedaan yang ada kamu bisa mencegah konflik dengan buaya dan kamu juga bisa menjaga eksisitensi reptil raksasa ini.
1. Buaya muara punya ukuran yang jauh lebih besar dari buaya siam

Perbedaan pertama dapat terlihat dari ukuran dua reptil raksasa ini. Jika berbicara ukuran, buaya muara jauh lebih besar dari buaya siam dengan panjang maksimal yang mencapai 7 meter. Beratnya juga tak main-main karena ia memiliki bobot maksimal sekitar 1,2 ton. Di sisi lain, panjang maksimal buaya siam hanya sekitar 4 meter dan bobotnya tidak lebih dari 350 kilogram, jelas Britannica. Karenanya jika kamu menemukan buaya dengan panjang lebih dari 4 meter maka bisa dipastikan kalau buaya tersebut bukanlah buaya siam.
Selain ukurannya, buaya muara juga punya tubuh yang lebih gemuk, memanjang, dan tengkorak yang lebih besar. Hal tersebut berbanding terbalik dari buaya siam yang cenderung lebih ramping dan kurus. Namun perbedaan ciri fisik tersebut cenderung lebih terlihat pada individu dewasa. Saat masih muda keduanya punya ciri fisik yang tidak terlalu berbeda dan membuat keduanya agak sulit untuk dibedakan.
2. Buaya muara bisa hidup di air asin sementara buaya siam hanya bisa hidup di air tawar

Jika membahas habitat, kedua buaya ini juga punya habitat yang cukup berbeda. Dilansir Animalia, buaya siam merupakan buaya air tawar dan hanya bisa ditemukan di perairan air tawar seperti danau, sungai, atau rawa. Di sisi lain, buaya muara punya habitat yang lebih bervariasi karena mencakup sungai, rawa, danau, daerah payau, pinggir pantai, muara sungai, daerah karang, sampai laut lepas. Di beberapa kesempatan kedua spesies ini bisa bertemu, tapi hal tersebut jarang terjadi.
Secara umum semua spesies buaya punya toleransi terhadap air asin, namun toleransi buaya muara jauh lebih tinggi dari buaya lain. Karena hal tersebut ia mampu berenang di laut, menyebarangi lautan, sampai berpindah dari satu pulau ke pulau lain. Tentunya hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh buaya siam. Secara umum buaya siam lebih suka tinggal di perairan air tawar yang tenang, tertutup, dan jauh dari laut atau wilayah pesisir.
3. Buaya muara punya penyebaran yang lebih luas dari buaya siam

Laman Thai National Parks menjelaskan kalau buaya muara dapat ditemukan di berbagai daerah, mulai dari India, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia, Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam, Indonesia, Filipina, Palau, Kepulauan Solomon, Vanuatu, sampai Australia. Sementara itu, penyebaran buaya siam lebih sempit karena ia hanya bisa ditemukan di Indonesia, Brunei, Malaysia, Laos, Kamboja, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Melihat dari penyebarannya tersebut, buaya siam dan buaya muara menghuni beberapa wilayah yang sama. Namun walau begitu keduanya jarang berkonflik dan cenderung menghindari satu sama lain.
4. Populasi buaya siam jauh lebih sedikit dari buaya muara

Berdasarkan data IUCN Red List, buaya siam masuk dalam kategori critically endangered atau sangat terancam. Saat ini populasi buaya siam terus menurun dan diperkirakan hanya ada sekitar 500 sampai 1,000 individu di alam liar. Berbanding terbalik, populasi buaya muara justru sangat melimpah dan hewan ini masuk dalam kategori least concern atau risiko rendah. Saking melimpahnya diperkirakan masih ada 500,000 individu buaya muara di alam liar.
Tapi walau punya jumlah populasi yang berbeda kedua buaya ini tetap dikategorikan sebagai hewan yang dilindungi di Indonesia. Karenanya kamu tak boleh sembarangan membunuh, memburu, mengusik, atau memelihara buaya siam dan buaya muara. Jika kamu ketahuan melakukannya maka kamu bisa dikenakan sanksi pidana, seperti penyitaan hewan, denda berupa uang, sampai hukuman penjara. Sebagai masyarakat Indonesia kita harus mendukung upaya pelestarian kedua buaya ini.
5. Buaya siam dan buaya muara punya taksonomi yang berbeda

Kedua hewan ini memang sama-sama buaya yang berasal dari famili Crocodylidae dan genus Crocodylus. Namun secara khusus keduanya merupakan spesies yang berbeda. Nama spesies dari buaya muara adalah Crocodylus porosus, sementara itu nama spesies dari buaya siam adalah Crocodylus siamensis, jelas iNaturalist. Karena merupakan spesies yang berbeda buaya siam dan buaya muara tidak bisa melakukan perkawinan. Misalpun mereka bisa melakukannya hal tersebut jarang terjadi dan sangat sulit untuk dilakukan.
Jika melihat taksonominya, buaya siam sendiri punya kekerabatan yang lebih dekat dengan Crocodylus palustris atau buaya mugger. Tak hanya itu, buaya mugger dan buaya siam juga punya banyak kesamaan yang tercermin dari ukuran, ciri fisik, kebiasaan, sampai habitatnya. Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan kalau buaya siam dan buaya muara punya perbedaan taksonomi.
Jika dilihat dengan seksama maka dapat terlihat kalau buaya siam dan buaya muara punya beberapa perbedaan mendasar. Pertama, buaya muara punya ukuran yang jauh lebih besar dari buaya siam. Buaya muara juga bisa hidup di air asin sementara buaya siam tidak bisa. Tak hanya itu, buaya siam juga punya penyebaran yang lebih sempit dari buaya muara. Populasi buaya siam juga lebih sedikit dari buaya muara. Terakhir, buaya siam dan buaya muara ternyata termasuk dua spesies yang berbeda.