6 Tips Ajak Anak-Anak Mengenal COVID-19, Ortu Wajib Jadi Teladan

Semarang, IDN Times - Anak-anak menjadi salah satu golongan yang rentan terinfeksi COVID-19. Berdasarkan data resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per Juni 2021, jumlah kasus anak yang sudah terinfeksi virus corona di Tanah Air mencapai 250 ribu atau sekitar 12,6 persen dari total kasus.
Kemudian, tingkat kematian anak akibat COVID-19 sudah mencapai angka 676 kasus. Dari jumlah kematian anak karena virus corona itu 50 persen yang meninggal berusia di bawah lima tahun. Lalu bagaimana menjaga anak dan mengajak mereka mengenal virus yang mematikan ini?
SOS Children's Villages, lembaga non pemerintah yang mendedikasikan diri untuk pengasuhan anak-anak yang ditinggalkan dan kehilangan orang tua membagikan 6 tips bagaimana cara memberitahu anak-anak mengenal COVID-19. Orang tua dan para pengasuh harus tahu bagaimana berbicara dengan anak-anak tentang virus corona tanpa membuat mereka takut. Simak cara-cara berikut ini.
1. Jangan panik saat menjelaskan ke anak

Semua orang dari segala usia dapat terkena COVID-19. Untuk menjelaskan secara tepat apa konsekuensi spesifik jika anak-anak terpapar virus corona, maka orang tua dilarang panik.
Jelaskan kepada mereka bahwa virus itu biasanya tidak mengancam jiwa orang sehat. Ajak dan ajari mereka melakukan tindakan pencegahan untuk meminimalisasi angka kasus terinfeksi.
2. Sampaikan informasi yang sesuai dengan usia anak

Jika anak khawatir dan ketakutan terhadap COVID-19, tanggapi dengan serius. Kekhawatiran berlebihan dapat meningkatkan rasa takut pada anak-anak. Maka itu, jelaskan kepada anak-anak dengan cara yang sesuai usia mereka.
Beri tahu bagaimana mereka dapat terinfeksi oleh virus dan cara terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19 .
3. Ajari cara untuk menjaga kebersihan dan kesehatan

Ajari anak tentang langkah-langkah menjaga kebersihan yang tepat seperti mencuci tangan secara teratur dan efektif, batuk dan bersin yang ditutup dengan siku yang tertekuk atau di tisu dan saputangan.
Kemudian, beritahu mereka untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang batuk atau bersin.
4. Gunakan sumber yang memiliki reputasi baik

Semakin tinggi kasus COVID-19 semakin banyak berita yang dilebih-lebihkan. Ini terkadang akan membuat orang tua dan anak semakin khawatir.
Karena rasa takut itu menular, maka pertahankan media yang dikenal menyajikan informasi akurat saja. Berikan informasi kepada anak hanya dari sumber yang jelas, misalnya WHO, UNICEF, dan media-media kredibel.
5. "Beristirahat" dari informasi

Banyaknya penyebaran informasi palsu dapat meningkatkan rasa takut pada anak-anak. Apalagi, informasi itu tersebar di media sosial, foto, video, saran, dan berita yang sering dibagikan.
Maka, cobalah beristirahat atau ajak anak sementara tidak mengakses informasi tersebut.
6. Jadilah panutan bagi anak

Anak-anak umumnya belajar dari perilaku orang tua mereka. Maka, orang tua perlu mempertimbangkan kembali penggunaan media mereka sendiri dan bagaimana menghadapi situasi tersebut.
Jangan terus-menerus cemas saat mengetahui kabar terbaru tentang COVID-19. Sebab, Hal ini bukan contoh yang baik untuk anak.
Yuk, mulai terapkan kebiasaan baru ini kepada anak saat masa pandemik seperti sekarang.