Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

9 Tanda bahwa Kucing akan Mati, Mendekati Hari Finalnya di Dunia

ilustrasi kucing (pexels.com/Vadim B)

Kehilangan sesuatu tentu memberikan rasa sedih di hati kita. Entah itu kehilangan orang terdekat, pasangan, bahkan hewan peliharaan sekalipun. Belum lagi jika kita memiliki ikatan yang sangat dekat dengan hewan peliharaan tersebut.

Salah satu hewan peliharaan yang banyak digemari adalah kucing. Hewan lucu satu ini berhasil menarik banyak perhatian orang karena hal-hal menggemaskan yang dimilikinya. Mendekati kematiannya, kucing sebenarnya memberikan beberapa tanda-tanda. Berikut beberapa tanda bahwa kucing akan segera pergi meninggalkan kita. 

1. Pola makan dan minum yang berubah

Ilustrasi kucing (pexels.com/Klaudia Rak)

Tanda pertama yang menunjukkan bahwa kucing akan mati adalah hilangnya minat kucing untuk makan ataupun minum. Umumnya, kucing memang mengurangi makan dan minum dalam kondisi sakit, tetapi hanya dalam waktu yang singkat. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka kamu patut khawatir. 

Jika kucingmu kurang tertarik untuk makan, kamu dapat mengatasinya dengan memberikan makanan yang mudah dicerna seperti wet food yang lembut. Pastikan nutrisi mereka tetap tercukupi karena dalam kondisi tersebut kucing akan kekurangan gizi, kehilangan berat badan, serta dehidrasi. 

2. Munculnya air liur yang berlebihan

ilustrasi kucing yang lesu (flickr.com/Yasin Onuş)

Tanda selanjutnya yang menunjukkan bahwa kucing akan segera mendekati hari kematiannya adalah keluarnya air liur yang berlebihan dari mulutnya. Hal ini dapat menjadi tanda dari rasa tidak nyaman, mual, maupun akibat menurunnya kondisi kesehatan kucing kamu. 

3. Suhu tubuh yang menurun

ilustrasi kucing yang sakit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pada kondisi sehat, suhu tubuh kucing biasanya berada di antara 37 hingga 38 derajat Celcius. Begitu mendekati kematiannya, suhu tubuh kucing akan menurun. Hal ini disebabkan jantungnya yang mulai melemah sehingga aliran darahnya juga bermasalah. Selain itu, turunnya suhu tubuh kucing juga merupakan tanda bahwa beberapa organ dalamnya mulai berhenti berfungsi. 

Untuk mengecek suhu kucing, kamu dapat menggunakan termometer yang diletakkan di telinganya, atau dengan menyentuh telapak kakinya. Jika terasa dingin, maka itu dapat menjadi tanda bahwa jantung kucing melemah. 

4. Lebih lemah dari biasanya

ilustrasi kucing (pexels.com/Pixabay)

Kucing merupakan hewan yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Bahkan, dilansir Purina, kucing dapat menghabiskan hingga 70 persen waktu hidupnya, atau sekitar 13 hingga 16 jam sehari hanya untuk tidur. 

Menjelang kematiannya, kucing akan menghabiskan waktu tidur lebih lama lagi. Mereka akan lebih jarang bergerak. Koordinasi gerakannya akan berkurang, dan mereka akan menyeret kaki belakangnya sewaktu berjalan. Ketertarikan mereka terhadap hal-hal yang sebelumnya disukai juga akan berkurang. 

5. Berubahnya penampilan serta muncul bau

ilustrasi kucing di rumah sakit hewan (pexels.com/Gustavo Fring)

Kucing merupakan hewan yang sangat teliti dalam merawat dirinya. Mereka sering menghabiskan sebagian besar waktu terjaganya untuk membersihkan tubuhnya yang biasa dilakukan dengan menjilati tubuhnya.

Saat mendekati akhir hidupnya, kucing biasanya akan kehilangan energi untuk merawat dirinya sehingga mereka akan mulai terlihat tidak terawat. Bulu merkea akan berminyak, dan bahkan dapat muncul ketombe, terutama di bagian perut dan belakang telinganya. Terkadang, kulit mereka juga akan mulai mengelupas

Menjelang kematiannya, kucing juga akan mengeluarkan bau yang tidak sedap akibat racun yang menumpuk begitu organ mereka tidak lagi bekerja dengan baik. Seiring berjalannya waktu, bau tersebut akan bertambah buruk karena kucing tidak mampu membuang racun tersebut. 

6. Lebih memilih untuk sendirian

ilustrasi kucing (pexels.com/ Marko Blazevic)

Begitu mulai sekarat, kucing lebih sering menarik diri serta menyendiri. Hal ini dikarenakan insting mereka menganggap bahwa mereka akan lebih rentan terhadap predator dalam kondisi seperti itu, melansir laman Pet Angel.

Sebenarnya kucing memang sering bersembunyi guna berlindung dari predator, atau dalam kasus kucing rumahan, dia menarik diri untuk menghindar dari kucing lain. Pada kasus kucing yang sedang sekarat, kamu dapat melihat bahwa kucing tidak akan keluar bahkan meskipun saat itu adalah waktunya untuk makan sekalipun. 

7. Mengalami masalah pernapasan

illustrasi kucing yang lesu (pexels.com/Amanda Valverde)

Seiring tidak berfungsinya organ seperti paru-paru menjelang sekarat, kucing akan mengalami kesulitan dalam bernapas. Pola pernapasannya akan tidak teratur, dengan laju pernapasan sekitar 20 hingga 30 kali per menit, dilansir Cats.

Tanda kesulitan bernapas tidak selalu lewat laju pernapasannya. Begitu kucing terlihat susah payah hanya untuk bernapas, yang ditandai dengan mulutnya yang terbuka, kepala dan leher yang diregangkan, serta gerakan perutnya yang begitu kuat, kamu perlu waspada karena itu dapat menjadi tanda bahwa ia kesulitan untuk mendapatkan oksigen. 

8. Mengalami perubahan perilaku

ilustrasi kucing (pexels.com/Septimiu Lupea)

Saat sekarat, kucing akan menunjukkan beberapa perubahan perilaku. Kucing yang biasanya jarang atau malas untuk bermain, begitu mendekati hari kematiannya akan begitu aktif dan manja. Begitupun sebaliknya, kcuing yang biasanya manja, senang mendekati kamu, akan cenderung berdiam diri dan tidak menunjukkan ketertatikan untuk melakukan apapun.

Kucing juga akan terlihat seperti kebingungan, mereka bahkan dapat tersesat meskipun berada di dalam rumah yang selama ini ia tinggali. 

9. Mengeong tidak seperti biasanya

ilustrasi kucing mengeong (pexels.com/Nguyen Huy)

Selain beberapa tanda sebelumnya, kucing juga akan mengeong tidak seperti biasanya karena mungkin mereka sedang mengungkapkan rasa sakit atau tidak nyaman dalam tubuhnya. Bukan hanya mengeong, suara yang dikeluarkannya bisa terdengar dan terjadi secara tiba-tiba. 

Berpisah dengan hewan peliharaan tentu sangat menyakitkan, terlebih lagi jika kamu begitu dekat dengan mereka. Begitu kamu melihat tanda-tanda sebelumnya muncul pada kucingmu, kamu dapat memberikan perhatian lebih pada mereka. Memang sedih, namun kematian sejatinya memang akan menghampiri. Semoga beberapa penjelasan sebelumnya mampu menambah wawasan kamu mengenai kucing, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us