6 Fakta Jathilan Tarian Mistis di Jawa, Penari Kerasukan Roh Halus 

Gerakan tarian tak teratur

Jathilan merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Berikut merupakan 6 fakta mengenai Jathilan.

Baca Juga: Kisah Mistis di Blora, Legenda Pernikahan Pojokwatu dan Ngoda  

1. Jathilan artinya joget tak beraturan

6 Fakta Jathilan Tarian Mistis di Jawa, Penari Kerasukan Roh Halus Mas Gagah / Instagram @mas_gagah13

Jathilan berasal dari kalimat berbahasa Jawa yaitu “jaranne jan thil-thilan tenan” yang berarti “kudanya benar-benar joget tak beraturan”, dimana joget tak beraturan (thil-thilan) ini memang dapat dilihat pada kesenian jathilan utamanya ketika para penari telah kerasukan.

2. Gerak Tari Jathilan penari kerasukan roh halus

6 Fakta Jathilan Tarian Mistis di Jawa, Penari Kerasukan Roh Halus inspiratorfreak.com

Pada mulanya penari nampak lemah gemulai dalam menggerakkan badan, namun seiring waktu berjalan, para penari menjadi kerasukan roh halus. Kondisi kerasukan ini dalam bahasa Jawa sering dikatakan istilah “ndadi” atau dalam bahasa Inggrisnya ‘trance’.

Karena kerasukan, maka para penari jatilan hampir tidak sadar terhadap apa yang diperbuatnya sehingga gerakan tariannya pun mulai tak teratur, pada kondisi inilah kata jathilan itu tergambar, jaranne jan thil-thilan tenan (kudanya benar-benar berjoget tak beraturan).

3. Keberadaan pawang yang bertanggung jawab mengendalikan

6 Fakta Jathilan Tarian Mistis di Jawa, Penari Kerasukan Roh Halus Dok.IDN Times/Istimewa

Dalam satu pertunjukan, kecuali para penari yang memiki jumlah tertentu tergantung cerita yang hendak disampaikan, maka ada instrumen pertunjukan lainnya, yaitu para penabuh gamelan, para perias, dan yang tak boleh ketinggalan adalah keberadaan “pawang” yang merupakan sosok penanggungjawab untuk mengendalikan jalannya pertunjukan dan menyembuhkan para penari yang kerasukan.

Tatkala “ndadi” alias kerasukan, para penari jathilan mampu melakukan gerakan pun atraksi berbahaya yang tidak dapat dicerna oleh akal manusia, sebagai contoh adalah memakan dedaunan, menyantap kembang, bahkan juga mengunyah beling (pecahan kaca), sehingga keberadaan pawang sangat diperlukan. Adakalanya juga penari jathilan berperang menggunakan pedang dan lalu menyayat lengan.

4. Cerita Diponegoro dan Panji Asmarabangun paling banyak dipertunjukkan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

6 Fakta Jathilan Tarian Mistis di Jawa, Penari Kerasukan Roh Halus https://store.der.org/

Sesuai perkembangan jaman, sejatinya ada banyak cerita yang dikembangkan dan sering ditampilkan pada pertunjukan seni tari jathilan pun jaran kepang ini seperti cerita tentang Diponegoro dan cerita tentang Panji Asmarabangun yang merupakan putra dari kerajaan Jenggala Manik.

Ketika yang disampaikan adalah cerita mengenai Panji Asmarabangun, maka penampilan para penaripun menggambarkan tokoh tersebut, baik aksesoris (gelang tangan, gelang kaki, ikat pada lengan, kalung, menyengkelit keris, dan tentu saja mengenakan mahkota yang acap disebut “kupluk Panji.”) dan gerakannya.

5. Penari Seni Jathilan selain hiburan rakyat juga ritual

6 Fakta Jathilan Tarian Mistis di Jawa, Penari Kerasukan Roh Halus potret festival reog jathilan (instagram.com/desawisatanglanggeran)

Pelaku seni jathilan tidak sebatas pada jenis kelamin laki-laki saja, namun ada pula perempuannya dimana keduanya tak bisa lepas dari kejadian kerasukan, hal ini memberikan pesan bahwa jathilan selain merupakan hiburan rakyat juga mampu menyertakan unsur ritual.

Contohnya adalah ketika seorang pawang jathilan melakukan suatu ritual yang intinya memohon ijin kepada Tuhan agar jalannya pertunjukan jathilan berjalan dengan lancar, serta mengucapkan “permisi” kepada makhluk lain yang berada di sekitar tempat tersebut agar tidak menggangu jalannya pertunjukan.

6. Ritual pawang jathilan sediakan sesaji untuk persembahan

6 Fakta Jathilan Tarian Mistis di Jawa, Penari Kerasukan Roh Halus https://pixabay.com/id/users/anakdewa-14300199;

Dalam ritual, baik sebelum ataupun pada saat pertunjukan berlangsung disediakan sejenis sesaji dengan maksud menyajikan pun mempersembahkan, hal ini juga dapat dimaknai sebagai gambaran manusia agar tetap “manembah pun berserah”.

Oleh karena itu, sesaji ini lebih pada simbol berserah diri kepada Tuhan agar keselamatan tetap melimpah baik pada para pelaku seni tari jathilan, masyarakat sekitar, maupun para penontonnya.

Sajen yang disediakan pada pertunjukan jathilan diantaranya adalah satu tangkep pisang raja, ingkung (ayam bekakak), sega golong (nasi bulet), bermacam-macam kembang, beraneka jenis minuman (kopi, teh, air putih), menyan, hio (dupa China), beberapa macam jajanan pasar berupa makanan-makanan tradisional, tumpeng robyong yang dihias dengan daun kol, dan lain sebagainya.

Itulah uraian 6 hal mengenai jathilan, tarian mistis penari kerasukan roh halus. Semoga artikel ini bermanfaat.

Baca Juga: 5 Kisah Mistis di Batang yang Serem Abis, Sumur Keramat di Alas Roban

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya