4 Langkah Bijak Merawat Anak Bagi Single Parent, Pasti Bisa!

- Bangun komunikasi terbuka dan jujur dengan anak.
- Buat jadwal dan rutinitas harian yang teratur.
- Memberikan contoh langsung tentang empati dan tanggung jaw
Menjadi orangtua tunggal atau single parent bukanlah hal yang mudah. Ada berbagai tantangan, baik secara fisik, mental, maupun finansial, yang harus dihadapi sendirian. Namun, dengan langkah-langkah bijak, kamu tetap bisa memberikan pengasuhan terbaik bagi anakmu.
Single parent perlu memiliki strategi yang tepat agar tumbuh kembang anak tetap optimal. Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, penting juga membangun komunikasi yang baik dan kedekatan emosional dengan anak. Berikut ini empat langkah bijak yang bisa kamu terapkan dalam merawat anak sebagai single parent.
1. Bangun komunikasi yang terbuka dan jujur

Langkah pertama yang penting dilakukan adalah membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak. Anak pasti akan memiliki banyak pertanyaan tentang kondisi keluarganya. Jangan menutup-nutupi fakta, melainkan jelaskan dengan bahasa yang sesuai usia mereka.
Komunikasi yang terbuka akan membuat anak merasa dihargai dan dimengerti. Selain itu, hal ini akan membantu mereka memahami situasi yang sebenarnya tanpa merasa diabaikan. Jika anak merasa aman secara emosional, mereka akan lebih mudah berkembang secara positif.
Sebagai single parent, kamu juga bisa menjadikan momen ngobrol santai sebagai waktu untuk mendengarkan curhatan anak. Tanyakan kabarnya, sekolahnya, dan perasaannya akhir-akhir ini. Dengan begitu, anak akan merasa bahwa mereka tetap memiliki tempat pulang yang nyaman dan orang tua yang peduli.
2. Buat jadwal dan rutinitas yang teratur

Langkah bijak selanjutnya adalah membuat jadwal dan rutinitas harian yang teratur. Rutinitas membantu anak merasa aman karena tahu apa yang harus dilakukan dan kapan harus melakukannya. Hal ini juga mengurangi risiko anak merasa kehilangan arah atau bingung dalam menjalani harinya.
Buatlah jadwal mulai dari waktu bangun tidur, belajar, bermain, membantu pekerjaan rumah, hingga waktu tidur. Pastikan juga ada waktu khusus untuk quality time antara kamu dan anak. Jadwal yang teratur akan melatih anak menjadi pribadi yang disiplin sejak kecil.
Sebagai single parent, memiliki jadwal juga akan memudahkanmu dalam mengatur waktu bekerja dan mengurus rumah tangga. Dengan begitu, kamu bisa tetap produktif tanpa mengabaikan perhatianmu pada anak. Anak pun akan belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab atas jadwalnya sendiri.
3. Ajarkan anak tentang tanggung jawab dan empati

Menjadi single parent memberikan kesempatan untuk menanamkan nilai tanggung jawab dan empati sejak dini kepada anak. Kamu bisa melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga sederhana sesuai usianya, seperti merapikan tempat tidur atau menyiapkan peralatan sekolahnya sendiri.
Selain itu, ajarkan juga empati kepada anak, misalnya dengan membantu teman yang kesulitan atau menghargai orang lain. Anak akan belajar memahami perasaan orang lain dan tumbuh menjadi pribadi yang peduli. Nilai empati sangat penting untuk kehidupan sosial dan emosionalnya kelak.
Kamu bisa menanamkan dua nilai ini dengan memberikan contoh langsung. Anak cenderung meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Oleh karena itu, bersikaplah penuh empati dan tanggung jawab dalam keseharianmu agar mereka memahami pentingnya dua hal tersebut.
4. Jangan lupa menjaga kesehatan mentalmu sendiri

Langkah bijak terakhir yang sering dilupakan single parent adalah menjaga kesehatan mental diri sendiri. Terkadang kamu terlalu fokus pada kebutuhan anak hingga mengabaikan kondisi emosionalmu. Padahal, anak membutuhkan orang tua yang sehat secara fisik dan mental.
Carilah waktu untuk dirimu sendiri, meski hanya beberapa menit dalam sehari. Lakukan hal-hal yang kamu sukai, seperti membaca, menulis, atau sekadar minum kopi dengan tenang. Jika kamu merasa lelah atau stres, jangan ragu bercerita kepada orang terdekat atau profesional.
Ingatlah bahwa menjadi single parent bukan berarti kamu harus selalu kuat tanpa jeda. Kamu juga manusia yang punya batas energi. Dengan menjaga kesehatan mentalmu, kamu akan memiliki lebih banyak tenaga dan kesabaran dalam mendampingi tumbuh kembang anakmu.
Menjadi single parent memang menantang, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa memberikan pengasuhan terbaik bagi anakmu. Dengan membangun komunikasi yang jujur, membuat rutinitas teratur, mengajarkan tanggung jawab dan empati, serta menjaga kesehatan mentalmu sendiri, kamu sudah melakukan yang terbaik. Anak akan melihat usahamu dan belajar banyak darinya. Tetaplah semangat karena anakmu membutuhkan versi terbaik dari dirimu setiap hari.