Kendaraan Listrik Undip Antawirya Naik Podium Rebut Juara I di Qatar

Semarang, IDN Times - Kendaraan listrik besutan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Antawirya berhasil naik podium meraih Juara I dalam ajang ‘Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2025’ di Lusail International Circuit, Doha, Qatar. Pada ajang kejuaraan internasional yang berlangsung 8-12 Februari 2025 itu, Antawirya berhasil mengalahkan 61 tim lain yang berasal dari berbagai negara.
1. Sabet juara di 3 kategori

Pada kompetisi inovasi kendaraan hemat energi ini, Tim Antawirya berhasil meraih Juara I untuk kategori Prototype Battery Electric/ Electric Vehicle (EV) dengan perolehan efisiensi 835 km/kwh. Kemudian, Juara 2 untuk kategori Urban Concept Internal Combustion Engine (ICE) dengan perolehan efisiensi 415 km/l.
Bahkan, juga mendapatkan Juara 2 Off Track Award Technical Innovation dengan judul ‘Manumatic Dog Clutch: Optimization of the Transmission System in Rondhan Electric Vehicle to Reduce Drag Losses and Improve Power Efficiency’. Prestasi ini membuktikan keunggulan mahasiswa program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UNDIP dalam bidang teknologi otomotif berkelanjutan dan efisiensi energi.
Keberhasilan Tim Antawirya di kategori Electric Vehicle menunjukkan inovasi luar biasa dalam pengembangan kendaraan listrik yang efisien dan ramah lingkungan. Sementara itu, pencapaian sebagai runner-up di kategori Urban ICE menjadi bukti bahwa tim ini mampu menghadirkan teknologi mesin pembakaran internal yang optimal dalam efisiensi bahan bakar.
Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. mengaku bangga atas prestasi yang diraih tim Antawirya di ajang internasional ini.
“Prestasi gemilang yang diraih oleh Tim Antawirya dalam ajang Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2025 ini merupakan bukti nyata mahasiswa Undip mampu bersaing di tingkat internasional dalam inovasi dan riset unggul,’’ ungkapnya, Sabtu (15/2/2025).
2. Inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi

Lebih lanjut, kata Rektor, keberhasilan ini tidak hanya membanggakan Undip, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi. Terutama dalam teknologi ramah lingkungan dan efisiensi energi yang mampu menjadi solusi bagi masalah energi di masa depan.
Sependapat dengan rektor, Wakil Rektor IV Undip, Wijayanto, Ph.D menyampaikan, kesuksesan Tim Antawirya di ajang Shell Eco Marathon 2025 di Qatar ini tentu saja membuat semua bangga.
‘’Mereka tidak hanya menjadi juara nasional, namun juara di panggung dunia di Qatar yang membuat kita tersentak, menyadarkan kita bahwa Undip itu seperti raksasa yang sedang terbangun yang menunjukkan kelasnya,’’ ujarnya.
Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Jamari mengatakan, pencapaian tim Antawirya ini merupakan hasil dari proses panjang yang telah dilalui dan sering kali cukup melelahkan kerja sama dari beberapa prodi di lingkungan Fakultas Teknik.
3. Pengalaman tidak terlupakan bawa nama Indonesia dan Undip

General Manager Tim Antawirya Undip, Haikal Aulya Rahman mengungkapkan, rasa syukur dan bangga atas pencapaian Antawirya terutama pada riset dan inovasi tim dalam menciptakan kendaraan yang tidak hanya efisien, tetapi juga kompetitif di tingkat internasional.
“Mengikuti event SEM APME 2025 dan mewakili Indonesia merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Kami berusaha semaksimal mungkin bukan hanya membawa nama universitas tetapi juga untuk nama baik Indonesia hingga bisa mendapatkan juara 1 dan 2 sebagai hasil dari kerja keras dan komitmen tim dan juga dukungan dari Undip,” katanya.
Untuk diketahui, Shell Eco Marathon merupakan kompetisi bergengsi yang mempertemukan tim mahasiswa dari berbagai universitas di dunia untuk mengembangkan kendaraan yang mampu menempuh jarak sejauh mungkin dengan energi seminimal mungkin. Lebih dari 60 tim pelajar dari berbagai negara mengikuti kompetisi ini, 16 tim di antaranya merupakan tim mahasiswa Indonesia.
Tim mahasiswa dari Indonesia saling berjuang melawan tim dari beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah diantaranya seperti Arab Saudi, Bahrain, Brunei Darussalam, Cina, Filipina, India, Kazakhstan, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Qatar, Thailand, dan Uni Emirat Arab.