Pesantren Andalas Banjarnegara Gelar Daurah Santri

Banjarnegara, IDN Times - Sekitar 300 peserta pesantren kilat atau Dauroh Santri Andalas, Desa Kayuares Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara ikuti registrasi di Masjid BaitulKodam Andalas. Registrasi menjadi awal kegiatan Pesantren Ramadhan yang akan digelar selama 6 hari ke depan.
Registrasi dilakukan oleh panitia untuk mengatur semua urusan kegiatan Pesantren Ramadan dan pembagian tempat dimana para santri selama 6 hari berada di Pondok Pesantren Andalas. "Kami ucapkan selamat datang para peserta pesantren Ramadhan," ucap H Djufri, wakil dari Pondok Pesantren Andalas, Minggu (1/3/2025).
Kepala Desa Kayuares H kodam yang juga sebagai pendiri Pondok Pesantren Andalas juga ikut menyambut kedatangan para santri yang berasal dari sejumlah TPQ yang ada di Kecamatan Pagentan dan daerah lain dari luar Banjarnegara. Ia berharap para santri dapat mengikuti kegiatan Pesantren Ramadan dengan baik sehingga dapat berguna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan bekal masa depan. Kegiatan kemudian dilaunching oleh H Kodam dilanjutkan doa bersama.
1. Pencegahan dini efek negatif teknologi

Sementara itu, Hj Umi Afifah selaku pengasuh Pondok Pesantren Andalas, Kayuares menyampaikan materi utama Pesantren Ramadan adalah ilmu akhlak. Besik akhlak ini untuk menumbuhkan semangat anak muda atau anak - sekolah baik formal dan non formal untuk merasakan susah senangnya hidup di pesantren.
Salah satu visi misi kami, setelah keluar dari Dauroh Santri Andalas, anak - anak dapat mengikuti akhlak atau meneladani kehidupan Rasulullah. "Tren sekarang, kan ada gagdet. Peran gadget ini bisa memastikan semangat mereka untuk maju, semangat untuk belajar, mematikan adab terhadap orang tua, bahkan zaman sekarang banyak guru - guru takut kepada siswanya, dan banyak orang tua takut sama anak, sebab meraka kurang kontrol. Dan kita disini akan berusaha melakukan upaya pencegahan dini untuk masalah tersebut," kata Hj Umi Afifah.
Ia juga menjelaskan, materi Pesantren Ramadan yang kita siapkan tidak hanya terkait akhlak dan adab. Tapi ada beberapa materi lain seperti pelatihan baca tulis Al Quran dengan cepat. "Insyaallah yang belum pernah mengaji, saat Keluar dari sini sudah bisa baca Alquran," itu harapan kami," jelas Hj Umi Afifah.
Kemudian materi di hari ke dua Pesantren Ramadan ada pelatihan pemulasaraan jenazah. dari pertama memandikan jenazah hingga mengkafani dan kain sebagainya. Kegiatan ini tidak untuk santri saja tetapi warga masyarakat sekitar keluarga santri.
Hari ketiga ada kajian hadits, kemudian hari ke 4 ada belajar baca tulis Al Qur'an dengan cepat. "Ini kegiatan yang random dan yang khusus ada kegiatan setelah shalat subuh yakni kegiatan kajian pasolatan dan kajian inti ba'da shalat ashar adalah kajian akhlak dan adab. Kemudian pagi setelah shalat duha, ada senam Yali Yali khas Timur Tengah, ada pelatihan dan pertandingan olahraga antar santri pada hari ke 6 sebagai hapy games.
2. Warga sekitar apresiasi kegiatan pesantren kilat

Terpisah panitia kegiatan menyampaikan, peserta yang mengikuti registrasi lebih banyak yang dipersiapkan sekitar 150 peserta. Sehingga panitia segera menyiapkan tempat menginap tambahan khususnya untuk santri laki - laki. Untuk mempersiapkan semua ini panitia melibatkan warga setempat dan relawan kebencanaan yang ada di Desa Kayuares, Pagentan.
Pengamatan di lapangan, sejumlah tempat di sekitar masjid juga dipersiapkan sebagi tempat menginap santri laki - laki. Tim relawan juga mendirikan dapur umum di halaman Pondok Pesantren Andalas. Mereka bahu membahu mempersiapkan tempat ini dengan sukarela.
Hingga siang hari sekitar pukul 14.00 WIB, tampak semuanya dapat diatasi. Warga juga menyampaikan jika ia merasa senang karena sekalian akan menyambut kedatangan Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana yang akan hadir pada acara salat tarawih pada hari ke 6 Pesantren Ramadan di Ponpes Andalas.
3. Keteguhan hati yang kuat

Perwakilan dari Pondok Pesantren Andalas, Djufri usai melakukan persiapan penempatan seluruh para santrinya menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini untuk mendidik santri untuk senantiasa mengikuti jejak Rosulullah dalam kehidupan sehari-hari yakni memberikan contoh akhlak yang baik kepada santri - santri yang lain.
Oleh karena itu ia meminta para santri untuk selalu menjaga kesehatan selama mengikuti kegiatan. Ia juga mengajak kepada para santri untuk bersemangat mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan. "Yang harus disiapkan adalah hati, keteguhan hati yang kuat untuk mengikuti kegiatan ini sehingga dilaksanakan dengan baik," ungkapan H Djufri.