Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Tips Mengurangi Screen Time pada Anak saat Makan 

ilustrasi screen time (unsplash.com/getty images)
Intinya sih...
  • Screen time berlebihan saat makan dapat mengganggu pertumbuhan anak, seperti kesulitan mengunyah dan fokus makan.
  • Orangtua dapat menenangkan balita dengan menu favorit, variasi bentuk makanan, dan ruangan bebas dari gadget.
  • Menghindari screen time pada balita bukan perkara mudah, namun bisa dilakukan dengan negosiasi aturan makan yang konsisten.

Seperti yang diketahui, screen time memiliki beragam manfaat bagi anak jika dimanfaatkan secara bijak. Seperti membantu anak meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, mengembangkan ketrampilan motorik, dsb. Meskipun demikian ketika digunakan secara berlebihan utamanya diberikan ketika anak sedang makan, screen time bisa menimbulkan dampak negatif. Salah satunya menyebabkan anak kesulitan mengunyah makanan.

Padahal, proses makan bagi balita merupakan proses belajar. Mulai dari mengenali makanan baru selain ASI atau susu, dsb. Sehingga diperlukan fokus dan ketelatenan dalam melakukan pendampingan. Nah untuk mengetahui apa saja tips mengurangi screen time pada anak saat makan, berikut adalah daftarnya.

1. Menyediakan menu favorit anak setiap makan agar mereka lebih fokus ke isi piringnya

ilustrasi makanan kesukaan anak (unsplash.com/kazuend)

Menenangkan balita saat makan dengan memberikan tontonan melalui gadget atau televisi sering kali menjadi kebiasaan baru bagi beberapa orangtua. Mereka menganggap bahwa dengan memberikan tontonan,  balita terlihat lebih tenang dan menikmati makanannya. Padahal hal tersebut justru bisa berdampak sebaliknya. Anak menjadi tidak sadar jika sedang makan, sehingga membuat mereka tidak mudah kenyang.

Maka agar anak lebih fokus ke isi piringnya dibanding hal lain, orangtua bisa menyediakan menu favorit ke anak setiap kali makan. Misalnya memberikan  buah-buahan, ikan, atau jenis makanan lainnya. Selain itu, kamu bisa membuat variasi makanan dengan bentuk tertentu agar anak tidak bosan dan bisa memastikan bahwa makanan tersebut sehat. 

2. Usahakan agar ruangan anak saat makan bebas dari gadget

ilustrasi anak makan (unsplash.com/tanaphong toochinda)

Tips kedua mengurangi screen time anak saat makan  yaitu dengan mengusahakan agar ruangan bebas dari gadget atau benda elektronik lainnya. Seperti dengan mematikan televisi, atau memindahkan smartphone dari meja makan, dsb.

Tetapi bukan hanya fokus pada anaknya saja, orangtua juga perlu melakukan hal sama yaitu dengan tidak bermain gadget di depan anak. Sebab meskipun kelihatannya sepele, jika orangtua sering terlihat oleh anak makan sambil memegang gawai, secara tidak langsung kebiasaan ini akan diikuti oleh mereka.

Lantas bagaimana caranya agar anak lebih tenang dalam proses makan tersebut? Selain menghindari gadget, kamu bisa menemani anak dan mengajak berinteraksi, misalnya dengan menceritakan dongeng tentang sayuran. Ini akan membantu anak  tidak cepat bosan serta bernilai pelajaran juga.

3. Mengganti kehadiran gadget dengan menyediakan benda lain yang berhubungan dengan makanan

ilustrasi anak makan (unsplash.com/getty images

Gak bisa dimungkiri, memberikan tontonan pada  anak saat sedang makan sering kali efektif untuk membuat mereka lebih tenang. Di sisi lain anak juga terlihat lebih menikmati makanan. Tetapi meskipun kelihatannya baik,  hal ini bisa mempengaruhi kebiasaan anak menjadi  lebih negatif. Seperti mengalihkan perhatian anak untuk belajar ketrampilan makan.

Maka untuk menyiasati hal tersebut, kamu bisa mengganti kehadiran  gadget dengan menyediakan benda lain yang berhubungan dengan makanan. Misalnya dengan mengizinkan anak memegang garpu sendiri, memberi mainan untuk disuapi, dsb. Meskipun tidak selalu maksimal, bentuk pendekatan seperti ini setidaknya akan membuat anak lebih fokus pada makanannya.

4. Lakukan negoisasi jika memang anak sulit menghindari screen time

ilustrasi anak cemberut (unsplash.com/getty images)

Faktanya, menghindari screen time pada balita bukan perkara yang mudah. Apalagi ketika mereka terlanjur asyik dan  sering melakukannya. Maka agar anak tidak tantrum, kamu bisa melakukannya pelan-pelan. Misalnya dengan melakukan negoisasi terlebih dahulu.

Maksudnya, orangtua bisa membuat kesepakatan dengan anak tentang aturan makan. Seperti  mereka  boleh makan sambil menonton televisi hanya saat jam makan siang, memberikan screen time setelah jam makan berlangsung selama 10 menit, dsb.  Jika dilakukan secara  konsisten,  cara tersebut setidaknya  akan membantu anak bisa lepas dari gadget sepenuhnya ketika jam makan.

Kesimpulannya, belajar makan sendiri bagi balita  merupakan proses belajar dari perjalanan tumbuh kembangnya. Yang mana dalam prosesnya pun ada banyak tantangan yang harus dihadapi anak dan orangtua. Sehingga agar proses makan tersebut berjalan dengan baik dan aman, orangtua perlu memberikan nutrisi yang baik serta berusaha menghindari setiap distraksi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aprilia Nurul Aini
EditorAprilia Nurul Aini
Follow Us