5 Efek Buruk Mengonsumsi Minuman Es Manis saat Buka Puasa

- Mengonsumsi minuman es manis saat berbuka puasa bisa mengganggu pencernaan dan menyebabkan perut kembung serta diare.
- Kandungan gula tinggi dalam minuman manis dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan resistensi insulin.
- Minuman es manis juga bisa menyebabkan peningkatan berat badan, obesitas, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Buka puasa sering kali menjadi momen untuk menikmati berbagai hidangan lezat dan menyegarkan, termasuk aneka minuman es manis. Namun, tahukah kamu bahwa di balik kesegarannya, minuman ini bisa menyimpan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai?
Minuman es manis, seperti es kopi, es teh, atau boba, sering kali mengandung kadar gula tinggi, zat aditif, serta disajikan dalam suhu yang sangat dingin. Kombinasi ini bisa berdampak buruk bagi tubuh, terutama setelah seharian berpuasa. Berikut ini lima efek buruk yang bisa timbul akibat kebiasaan mengonsumsi minuman es manis saat berbuka puasa. Simak penjelasannya sampai akhir, ya!
1. Gangguan pencernaan

Mengonsusi minuman es manis saat buka puasa bisa membuat lambung "kaget" karena perubahan suhu yang drastis. Setelah seharian kosong, lambung membutuhkan asupan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan. Mengutip dari laman Healthline, dijelaskan bahwa suhu dingin dari es bisa mengganggu keseimbangan tubuh dan membuat otot-otot perut berkontraksi, sehingga proses pencernaan makanan menjadi lambat.
Selain itu, asupan gula dalam jumlah tinggi dalam minuman ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan akut. Mengutip dari laman Food Guides, dijelaskan bahwa hal ini terjadi karena gula harus diserap di usus melalui protein pengangkut yang jumlahnya terbatas. Jika gula yang dikonsumsi melebihi kapasitas protein tersebut, penyerapan akan terganggu. Akibatnya, usus menyerap lebih banyak air, yang bisa memicu perut kembung dan diare. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa menyebabkan masalah pencernaan yang lebih serius dalam jangka panjang.
2. Risiko diabetes

Minuman es manis sering kali mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi. Mengutip dari laman Medical News Today, dijelaskan bahwa kandungan gula dalam minuman manis bisa menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba tanpa memberikan banyak nilai gizi, karena jenis minuman ini cepat dicerna oleh tubuh. Hal ini berisiko meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2, terutama jika kebiasaan ini dikonsumsi secara berlebihan saat buka puasa.
Tidak hanya itu, dilansir The Journal of Nutrition, dijelaskan bahwa mengonsumsi minuman manis yang berlebihan juga bisa menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak bisa merespons insulin dengan baik. Resistensi insulin merupakan salah satu faktor utama penyebab diabetes dan penyakit kardiovaskular lainnya. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi minuman manis adalah langkah penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
3. Obesitas

Minuman es manis tampaknya lebih berisiko dibandingkan gula yang terkandung dalam makanan. Minuman manis tidak hanya tinggi gula tetapi juga mengandung kalori yang cukup besar. Mengutip dari laman Healthy Food Guide, dijelaskan bahwa minuman yang mengandung gula dicerna dengan cepat karena tidak ada zat lain di dalamnya yang memperlambat proses pencernaan. Namun, sayangnya, minuman manis juga tidak memberikan rasa kenyang seperti saat makan.
Akibatnya, kita bisa dengan mudah mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang kita sadari, bahkan melebihi kebutuhan tubuh. Jika dikonsumsi secara rutin, kalori berlebihan ini bisa menumpuk dalam tubuh dan memicu kenaikan berat badan. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, dan hipertensi. Untuk menghindari risiko ini, sebaiknya pilih minuman yang lebih sehat dan rendah kalori saat berbuka puasa, seperti air putih atau jus buah tanpa tambahan gula.
4. Daya tahan tubuh melemah akibat zat aditif

Banyak minuman es manis mengandung zat aditif, seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan. Mengutip dari laman Healthline, dijelaskan bahwa pemanis buatan bisa memengaruhi keseimbangan bakteri usus, yang berpotensi melemahkan fungsi sistem imun. Tubuh memerlukan energi ekstra untuk mencerna zat tersebut, sehingga sistem imun menjadi kurang optimal dalam melawan infeksi. Mengonsumsinya secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko berkembangnya penyakit autoimun.
Selain itu, lonjakan asupan gula dalam minuman manis bisa menekan sistem kekebalan tubuh. Mengutip dari laman Piedmont Healthcare, dijelaskan bahwa saat sistem kekebalan melemah, tubuh lebih rentan terserang penyakit. Jika kamu sering mengonsumsi minuman dengan kadar gula tinggi, kemampuan tubuhmu untuk melawan penyakit bisa menurun. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kandungan bahan dalam minuman es manis sebelum mengonsumsinya.
5. Sakit tenggorokan

Minuman es manis saat buka puasa juga bisa meningkatkan risiko sakit tenggorokan. Mengutip dari laman The HealthSite, dijelaskan bahwa hal ini terjadi karena suhu dingin bisa menyebabkan pembuluh darah pada mukosa saluran pernapasan menyempit. Mukosa pernapasan adalah lapisan pelindung yang melapisi saluran pernapasan dan berperan sebagai pertahanan terhadap infeksi. Saat mukosa menyempit, kemampuannya melindungi saluran pernapasan menurun, sehingga virus dan bakteri lebih mudah masuk dan menyebabkan infeksi yang bisa memicu sakit tenggorokan.
Selain itu, minuman manis yang mengandung gula juga bisa meningkatkan risiko demam rematik, yaitu penyakit peradangan akibat radang tenggorokan. Mengutip dari laman Stuff, dijelaskan bahwa hal ini bisa terjadi karena bakteri memetabolisme gula, sehingga minuman manis bisa mengubah komposisi bakteri di tenggorokan. Jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik, bakteri bisa berkembang biak dan memperparah risiko ini. Untuk mencegahnya, sebaiknya hindari minuman yang terlalu manis dan dingin saat berbuka puasa.
Minuman es manis memang menggoda dan menyegarkan, terutama setelah seharian berpuasa. Namun, di balik kenikmatannya, terdapat risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Jadi, bijaklah dalam memilih minuman untuk berbuka puasa.