Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Daging Olahan yang Harus Kamu Tahu, Sehat Gak Sih?

ilustrasi bacon (pexels.com/Nicolas Postiglioni)
Intinya sih...
  • Daging olahan mengandung nitrit dan nitrat sebagai pengawet, yang bisa membentuk senyawa karsinogenik saat digoreng atau dipanggang.
  • Konsumsi daging olahan dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker usus besar.
  • Daging olahan seringkali mengandung garam berlebih dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Daging olahan memang menggoda, mulai dari sosis, nugget, hingga bacon yang bikin sarapan lebih berwarna. Tapi, di balik rasa lezatnya, ada banyak pertanyaan, apakah daging olahan benar-benar aman untuk dikonsumsi?

Artikel ini akan mengupas fakta-fakta menarik yang sering terlewat tentang daging olahan. Simak sampai habis, supaya nggak salah paham lagi soal makanan favoritmu ini. Yuk telusuri! 

1. Sering ditambahkan pengawet

ilustrasi sosis (pexels.com/mali maeder)

Daging olahan biasanya mengandung pengawet seperti nitrit dan nitrat. Fungsinya adalah untuk memperpanjang umur simpan sekaligus memberi warna merah muda segar yang menggiurkan. Tapi, masalah muncul ketika nitrit ini bertemu suhu tinggi, seperti saat digoreng atau dipanggang, karena bisa membentuk senyawa karsinogenik.

Konsumsi nitrit dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker usus besar. Jadi, pastikan konsumsi daging olahan tetap dalam batas wajar, ya. Jangan tiap hari, meskipun itu sosis favoritmu.

2. Kandungan garamnya tinggi

ilustrasi garam (pixabay.com/macroworlds)

Banyak daging olahan mengandung garam berlebihan untuk menambah rasa dan sebagai pengawet alami. Sayangnya, konsumsi garam yang terlalu banyak bisa bikin tubuhmu kerepotan, terutama ginjal yang harus bekerja keras mengatur keseimbangan cairan.

Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko hipertensi. Kalau sudah hipertensi, risiko penyakit jantung dan stroke pun ikut naik. Solusinya? Baca label kandungan garam sebelum membeli, dan pilih yang lebih rendah sodium.

3. Protein tinggi, tapi lemaknya juga berlimpah

ilustrasi diet rendah lemak (pixabay.com/RitaE)

Daging olahan memang kaya protein, tapi biasanya juga kaya lemak jenuh. Lemak jenuh ini dikenal sebagai musuh besar pembuluh darah karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Konsumsi lemak jenuh dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Kalau ingin tetap sehat, kombinasikan dengan makanan kaya serat seperti sayur dan buah untuk mengimbangi efek buruknya.

4. Ada risiko penyakit kronis

ilustrasi diabetes (pixabay.com/stevepb)

Konsumsi daging olahan yang berlebihan sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan kanker. Ini karena kandungan aditif, pengawet, dan proses pengolahannya yang tidak alami.

Orang yang rutin mengonsumsi daging olahan memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibanding mereka yang jarang mengonsumsinya. Jadi, bijaklah memilih asupan harianmu, jangan sampai makanan enak malah jadi penyebab masalah kesehatan.

5. Bukan berarti harus dihindari total

ilustrasi daging (unsplash.com/Jes Timms)

Meski punya banyak kekurangan, bukan berarti daging olahan harus dihapus sepenuhnya dari menu harian. Sesekali, makan sosis atau nugget masih bisa dinikmati asal dalam porsi kecil dan frekuensi terbatas.

Untuk pilihan lebih sehat, cobalah daging olahan dengan label tanpa nitrat atau bebas pengawet. Selain itu, lengkapi makananmu dengan bahan alami lain seperti sayuran segar untuk menambah serat dan menyeimbangkan nutrisi.

Daging olahan memang lezat, tapi seperti banyak hal lain dalam hidup, kuncinya adalah keseimbangan. Jangan jadikan makanan ini sebagai menu utama harian, dan selalu perhatikan porsi serta kandungan gizinya. Kalau ingin tetap menikmati daging olahan tanpa rasa bersalah, kombinasikan dengan gaya hidup sehat dan olahraga teratur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us