Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Gula Alami Vs Gula Tambahan, Mana yang Lebih Sehat?

ilustrasi gula (pixabay.com/ Myriams-Fotos)
Intinya sih...
  • Gula alami terdapat dalam buah dan susu, mengandung nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral. Serat dalam buah membuat penyerapan gula lebih lambat.
  • Gula tambahan ditambahkan pada makanan olahan seperti soda, permen, atau kue. Konsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.
  • Gula tambahan berpotensi menyebabkan efek adiktif di otak dan memicu pelepasan dopamin. Konsumsi gula alami dari sumber utuh tidak hanya aman, tetapi juga bermanfaat dalam mencegah peradangan kronis.

Gula selalu menjadi bahan yang bikin hidup lebih manis, dan kadang bikin tubuh lebih manis alias berat bertambah. Tapi, apa perbedaan antara gula alami dan gula tambahan? Banyak orang masih bingung soal ini, padahal keduanya punya efek yang berbeda untuk kesehatan.

Artikel ini akan membahas 5 fakta menarik soal gula alami dan gula tambahan supaya kamu bisa memutuskan, mana yang lebih baik untuk dikonsumsi. Yuk simak! 

1. Gula alami tersedia di buah dan sayur

ilustrasi buah (pixabay.com/Couleur)

Gula alami adalah jenis gula yang terkandung secara alami di dalam makanan seperti buah (fruktosa) dan susu (laktosa). Gula ini hadir bersama nutrisi penting lainnya seperti serat, vitamin, dan mineral. Karena kandungan serat dalam buah, tubuh mencernanya lebih lambat, sehingga lonjakan gula darah bisa dikontrol.

Sebaliknya, gula tambahan adalah jenis gula yang ditambahkan selama proses pembuatan makanan, seperti di soda, permen, atau kue. Sayangnya, gula ini tidak dibarengi serat atau nutrisi lain, sehingga cepat diserap tubuh dan bikin gula darah naik-turun drastis. Terlalu banyak konsumsi gula tambahan bisa meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.

2. Gula tambahan bikin ketagihan lebih cepat

Es krim (unsplash.com/Alex Jones)

Pernah merasa sulit berhenti makan es krim setelah 1 sendok pertama? Itu karena gula tambahan berpotensi menyebabkan efek adiktif di otak. Gula tambahan memicu pelepasan dopamin, yang memberikan efek senang sementara dan membuatmu ingin lagi dan lagi.

Di sisi lain, gula alami, berkat serat dan nutrisinya, memberikan rasa kenyang lebih lama tanpa lonjakan energi yang berlebihan. Jadi, mengudap buah segar sebagai pengganti camilan manis olahan adalah cara lebih sehat untuk memanjakan lidah tanpa bikin ketagihan berlebih.

3. Gula tambahan menyembunyikan diri dengan berbagai nama

ilustrasi minuman manis (pexels.com/Leah Newhouse)

Kalau kamu baca label makanan, hati-hati dengan nama seperti sirup jagung tinggi fruktosa, sukrosa, atau dekstrosa. Semua itu adalah gula tambahan yang kerap menyamar. Penting supaya konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 10% dari total asupan kalori harianmu.

Sementara itu, gula alami tidak butuh menyamar. Buah, sayur, dan susu adalah sumber asli gula alami yang dengan mudah dikenali tanpa daftar bahan rumit. Jadi, kalau daftar komposisi makanannya panjang dan membingungkan, peluangnya besar itu mengandung gula tambahan.

4. Gula alami tidak sebabkan kelebihan berat badan jika dikontrol

ilustrasi apel (pixabay.com/1195798)

Mengonsumsi buah dalam jumlah wajar jarang menyebabkan penambahan berat badan karena adanya serat yang membuatmu merasa kenyang lebih cepat. Tetapi gula tambahan seringkali hadir dalam bentuk minuman manis atau makanan tinggi kalori dengan nutrisi minim, yang lebih mudah bikin berat badan naik tanpa disadari.

Mengganti camilan manis tinggi gula tambahan dengan buah atau sayuran bisa membantu menjaga berat badan. Selain itu, mengonsumsi buah atau sayuran juga dapat meningkatkan asupan nutrisi harianmu.

5. Efek jangka panjang keduanya berbeda

ilustrasi obesitas (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Konsumsi gula tambahan secara berlebihan bisa memicu penyakit seperti diabetes tipe 2, obesitas, bahkan masalah hati. Sebaliknya, gula alami dalam buah dan sayur justru dikaitkan dengan manfaat kesehatan, seperti memperbaiki sistem imun dan melindungi jantung.

Mengonsumsi gula alami dari sumber utuh tidak hanya aman, tetapi juga bermanfaat dalam mencegah peradangan kronis. Jadi, bukan hanya rasa yang kamu nikmati, tapi juga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Jadi, kalau harus memilih, jelas gula alami jauh lebih unggul dibanding gula tambahan. Bukan hanya karena lebih sehat, tetapi juga karena memberi nutrisi lengkap yang dibutuhkan tubuh. Kalau sedang ngidam sesuatu yang manis, coba pilih buah segar atau yogurt alami daripada makanan olahan dengan gula tambahan. Gimana, kamu siap mulai hidup lebih sehat? 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ignatius Drajat Krisna Jati
EditorIgnatius Drajat Krisna Jati
Follow Us