5 Hal Ini Perlu Diperhatikan Anak Rantau agar Puasa Ramadan Lancar

- Anak rantau merasakan kesedihan menjalani Ramadan jauh dari keluarga
- Pentingnya penggunaan alarm untuk bangun sahur dan persiapan makanan
- Perhatikan asupan air, pola tidur, dan kesehatan selama menjalani puasa Ramadan
Momen Bulan Ramadan memang paling nikmat jika dijalani bersama dengan keluarga di rumah. Namun, bagi sebagian orang yang merantau, kenyataannya berbeda. Anak rantau seringkali merasakan kesedihan karena harus menjalani bulan Ramadan tanpa kehadiran keluarga tercinta di sekitarnya.
Terkadang secara tak sadar anak rantau mudah larut dalam kesedihan. Dari mulai sahur hingga berbuka puasa, semua momen harus dilakukan sendirian di tanah perantauan. Meskipun hal ini dirasakan sebagai pengalaman yang sulit, anak rantau harus tetap mempersiapkan diri menghadapi bulan suci Ramadan dengan baik, meskipun berada di jauh dari keluarga.
Jangan risau, kamu hanya perlu perlu memperhatikan beberapa hal berikut agar kamu masih bisa menjalani bulan Ramadan dengan penuh keceriaan di perantauan.
1. Mengatur alarm

Bagi anak rantau yang tinggal jauh dari keluarga selama bulan Ramadan, sering kali menghadapi masalah sulit bangun untuk sahur karena tidak ada yang orang membangunkanmu. Oleh karena itu, penggunaan alarm sangat penting untuk membantu kamu bangun tepat waktu saat sahur.
Sebelum tidur, jangan lupa untuk mengatur alarm agar kamu tidak terlambat sahur. Disarankan juga untuk menyetel banyak alarm dengan jeda beberapa menit, terutama bagi kamu yang sulit bangun. Alarm yang diatur dengan baik bukan hanya untuk membangunkanmu dari tidur, tetapi juga membantu menjaga kedisiplinan kamu untuk bangun sahur selama menjalani ibadah puasa Ramadan.
2.Stok makanan

Selama bulan Ramadan, kamu harus sering menyiapkan stok bahan makanan, terutama untuk santap sahur. Menyediakan makanan siap saji di kamar kos selama bulan Ramadan tidak boleh diabaikan. Hal ini bisa membantu meminimalisir masalah yang tidak diinginkan, contohnya jika kamu terlambat bangun sahur.
Menyediakan makanan dan camilan menjadi kunci penting selama bulan Ramadan, terutama bagi kamu yang enggan memasak atau keluar rumah untuk membeli lauk saat sahur. Namun, sangat disarankan untuk menerapkan food preparation agar kamu bisa memenuhi pola makan sehat dan tidak terlalu bergantung pada makanan siap saji selama puasa Ramadan.
3.Minum air yang cukup

Jangan lupa untuk memperhatikan asupan air selama bulan Ramadan. Minum air yang cukup saat sahur bertujuan untuk mengurangi risiko dehidrasi saat menjalani puasa. Pastikan juga untuk minum cukup air saat berbuka puasa agar bisa melepas dahaga setelah seharian berpuasa.
Hindari terlalu banyak mengonsumsi minuman berperisa, berkafein, dan berkarbonasi karena minuman ini memiliki efek diuretik yang menyebabkan meningkatkan produksi urine. Tanpa disadari, kondisi ini bisa mengakibatkan dehidrasi ringan karena cairan dalam tubuh berkurang (dilansir Yankes Kemenkes, 2022).
4.Mengatur pola tidur

Mengatur pola tidur dengan baik selama bulan Ramadan sangat perlu diperhatikan. Berbagai masalah kesehatan bisa muncul jika tidur kamu kurang berkualitas selama puasa, seperti mudah mengantuk, tubuh lemas, pusing, hingga sakit kepala. Kebiasaan tidur yang buruk ini bisa saja berpotensi membatalkan puasa kamu.
Penting untuk memperbaiki pola tidur selama bulan Ramadan agar kamu bisa menjalani aktivitas dan ibadah puasa dengan baik. Hindari kegiatan yang bisa mengganggu jam tidur, seperti bermain ponsel atau menonton film agar kamu tidak tidur terlalu larut malam, sehingga bisa bangun untuk sahur.
5.Sediakan obat-obatan pribadi

Sebagai anak rantau yang tinggal jauh dari keluarga, merawat diri sendiri saat sakit pasti akan terasa kewalahan. Penyakit sering kali datang tanpa diduga, dan bisa saja menimpamu saat menjalani puasa. Maka dari itu, menjaga kesehatan sangatlah penting agar staminamu tetap baik saat menjalankan puasa.
Selalu sedia obat-obatan pribadi, terutama bagi kamu yang memiliki gangguan kesehatan tertentu dan memerlukan obat-obatan rutin, seperti maag, diabetes, kolesterol, darah tinggi, dan obat lainnya yang telah diresepkan oleh dokter sebelumnya. Kamu juga perlu memperhatikan waktu minum obat selama menjalani puasa. Konsultasi dengan dokter untuk mengetahui jadwal yang tepat.
Meskipun berada jauh dari keluarga, anak rantau harus tetap menjaga semangat untuk beraktivitas dan menjalani ibadah di bulan Ramadan. Menjalani ibadah puasa sendirian mungkin terasa berat, tetapi semua rasa keberatan itu akan tergantikan oleh kebahagiaan saat bertemu keluarga di hari Lebaran nanti.