Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Jenis Makanan yang Diam-diam Memicu Kolesterol Tinggi di Tubuh

Ilustrasi wanita sedang makan (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Daging olahan seperti hot dog, sosis, kornet, dan dendeng mengandung lemak jenuh yang meningkatkan kadar kolesterol jahat.
  • Gorengan seperti pisang goreng dan bakwan mengandung lemak trans yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
  • Mentega, margarin, burger, kentang goreng, ayam krispi, makanan cepat saji, serta makanan manis seperti kue dan permen dapat memicu peningkatan kadar kolesterol jahat dan risiko penyakit jantung.

Kolesterol tinggi sering kali jadi "penyakit diam" yang bisa menyerang siapa saja, bahkan tanpa disadari. Apakah kamu merasa sudah menjaga pola makan tapi kolesterol tetap saja tinggi? Nah, mungkin ada makanan tertentu yang sering kamu konsumsi tanpa tahu kalau sebenarnya itu adalah "biang kerok" naiknya kadar kolesterol. Yuk, bahas makanan-makanan ini dengan santai dan seru!

Di artikel ini, akan dibongkar 5 jenis makanan yang diam-diam memicu kolesterol tinggi. Kamu mungkin gak menyangka kalau makanan favoritmu ternyata masuk daftar hitam ini. Jangan buru-buru panik, ya! Semua informasi di sini berbasis fakta ilmiah, jadi setelah membaca, kamu bisa lebih waspada dan bijak memilih makanan. Yuk, langsung aja simak satu per satu!

1. Daging olahan

Ilustrasi masakan sosis (pexels.com/Edwin Jaulani)

Daging olahan seperti hot dog, sosis, kornet, hingga dendeng biasanya jadi favorit karena praktis dan nikmat. Tapi di balik rasanya yang menggoda, daging olahan sering mengandung lemak jenuh dalam jumlah besar. Lemak jenuh ini meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL), alias kolesterol jahat, yang kemudian menempel di dinding pembuluh darah. Semakin banyak lemak jenuh yang masuk, semakin besar risiko terbentuknya plak di pembuluh darah.

Selain itu, daging olahan biasanya kaya garam dan pengawet, yang dapat memperburuk tekanan darah. Penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan bahwa konsumsi daging olahan dalam jumlah besar bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 42%! Untuk alternatif yang lebih sehat, kamu bisa memilih daging segar yang diolah sendiri, misalnya ayam panggang tanpa kulit atau ikan.

2. Gorengan

Ilustrasi makanan gorengan (freepik.com/jcomp)

Siapa sih yang bisa nolak gorengan seperti pisang goreng, bakwan, atau tahu isi? Rasanya memang nikmat banget, apalagi kalau dimakan hangat-hangat. Tapi, tahukah kamu kalau gorengan mengandung lemak trans? Lemak trans berasal dari minyak yang dipanaskan berulang kali, yang sering digunakan saat menggoreng. Lemak trans ini meningkatkan kadar LDL sekaligus menurunkan kadar high-density lipoprotein (HDL), yang dikenal sebagai kolesterol baik.

Lebih parahnya, konsumsi lemak trans juga meningkatkan risiko inflamasi dalam tubuh. American Heart Association mencatat bahwa lemak trans adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke. Kalau kamu penggemar gorengan, coba deh mulai kurangi atau buat versi panggang dari makanan favoritmu. Selain lebih sehat, rasanya tetap enak kok!

3. Mentega dan margarin

Ilustrasi mentega (pexels.com/Felicity Tai)

Mentega dan margarin sering jadi teman setia saat makan roti atau memasak, tapi jangan anggap remeh dampaknya. Mentega, yang kaya lemak jenuh, bisa menaikkan kadar kolesterol jahat. Sedangkan margarin, meski sering dianggap lebih sehat, mengandung lemak trans hasil dari proses hidrogenasi. Kedua jenis lemak ini dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak kolesterol.

Penelitian dari Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa konsumsi berlebihan lemak jenuh dan trans berhubungan langsung dengan meningkatnya risiko serangan jantung. Jika kamu suka roti dengan olesan, cobalah beralih ke alternatif yang lebih sehat seperti alpukat tumbuk atau hummus. Rasanya gak kalah enak dan jauh lebih menyehatkan!

4. Makanan cepat saji

Ilustrasi pria makan junk food (freepik.com/freepik)

Burger, kentang goreng, ayam krispi, semuanya terasa sempurna untuk mengisi perut saat lapar. Namun, makanan cepat saji ini biasanya penuh dengan lemak jenuh, lemak trans, dan kalori berlebihan. Penumpukan lemak jenuh dalam tubuh dapat memicu kenaikan kolesterol jahat, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Menurut jurnal Circulation, orang yang rutin mengonsumsi makanan cepat saji memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner. Kebiasaan ini juga sering kali dikombinasikan dengan pola makan yang kurang serat, sehingga makin memperparah kondisi. Kalau sedang ingin fast food, pilihlah menu yang lebih sehat seperti salad tanpa saus krim atau ayam panggang tanpa tambahan lemak.

5. Makanan manis

Ilustrasi memegang donat (freepik.com/Drazen Zigic)

Banyak orang gak menyangka kalau makanan manis seperti kue, permen, dan minuman bersoda juga bisa memicu kolesterol tinggi. Meskipun gula tidak secara langsung mengandung kolesterol, konsumsi gula berlebih dapat memicu penumpukan trigliserida, sejenis lemak yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Trigliserida yang tinggi juga sering kali berjalan beriringan dengan tingginya kolesterol jahat.

American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 6 sendok teh per hari untuk wanita dan 9 sendok teh untuk pria. Mulailah mengganti makanan manis dengan buah-buahan segar atau camilan sehat rendah gula untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil.

Gak perlu takut makan makanan favorit, tapi ingat untuk selalu mengonsumsinya dengan bijak dan seimbang. Pola makan sehat tidak hanya membantu menjaga kolesterol tetap terkendali, tetapi juga mencegah berbagai penyakit serius di masa depan. Yuk, mulai perhatikan apa yang masuk ke tubuhmu dan pilih makanan yang benar-benar bermanfaat!

Hidup sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan. Ingat, makanan yang sehat bisa tetap nikmat kalau kamu kreatif dalam mengolahnya. Jadi, makanan mana nih yang bakal kamu batasi mulai sekarang?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
EditorSandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
Follow Us