Suara Musisi Lokal di Panggung Projek-D

- Malinoa & The Dog Pack, band hip hop/RnB asal Solo, tampil di Projek-D Vol.4 setelah melahirkan single perdana berjudul Atur Ulang.
- Projek-D memberikan ruang bagi musisi lokal untuk berkarya dan tampil di panggung, membantu mereka dikenal oleh masyarakat luas.
- Program 'Cekson' memberi kesempatan pada musisi muda Jawa Tengah untuk menampilkan karya orisinal mereka di panggung Projek-D Vol.4.
Surakarta, IDN Times - Genre musik menjadi sebuah poin penting dalam menyajikan konser di Indonesia. Pop, rock, atau bahkan jazz sudah tak asing lagi di telinga kita. Para musisi yang menganut genre tersebut laris manis melenggang dari panggung ke panggung.
Lantas bagaimana dengan genre musik lain, seperti hip hop, blues, country, hingga reggae? Apakah mereka masih diberi ruang di hati menikmati musik Indonesia? Jawabannya adalah masih.
Mereka yang terbilang kaum minoritas di dunia musik, masih bisa berkreasi dan bahkan menciptakan lagu sendiri.
Menjawab pertanyaan tersebut, IDN Times mewawancarai band supergrup hip hop/RnB asal Solo yakni Malinoa & The Dog Pack.
Band yang lahir tahun 2022 tersebut telah melahirkan single perdana berjudul Atur Ulang. Meski terbilang band baru, Malinoa & The Dog Pack sudah dipercaya mencicipi panggung di Projek-D pada tahun 2023 yang digelar di De’Tjolomadoe.
Berawal dari Projek-D.

Vokalis Malinoa & The Dog Pack, Jojo Nugraha mengaku panggung Projek-D selalu ditunggu-tunggu para musisi lokal setiap tahunnya. Bukan hanya memberikan ruang berkreasi, tetapi juga membantu pendatang baru untuk dikenal.
Pengalaman manggung di Project-D jadi kesaksian Jojo tentang bagaimana Projek-D serius membantu musisi lokal mengepakkan sayapnya. Bahkan usai tampil di Projek-D, Jojo mengaku banyak tawaran manggung yang datang.
“Impact nya jelas ada itu kan waktu itu kami main di tahun pertama kami kebentuk jadi Projek-D jadi salah satu panggung yang membuat nama kami dikenal orang-orang,” jelasnya.
Malinoa & The Dog Pack bukan band lama, namun pada tahun 2023 dan tahun ini ketujuh personelnya yakni Malinoa (main vocal), Feri Asyahputra (keys & sequencer), Ari Badi (bass), Sukma SHAP (drum), Kusuma Wardani (backing vocal), Luwarta (backing vocal) dan Fendi (backing vocal) kembali sudah dipercaya mengisi panggung di Projek-D Vol.4.
“Waktu itu kami main di tahun pertama kami kebentuk jadi Projek-D jadi salah satu panggung yang membuat nama kami dikenal orang-orang, Projek-D yang menurut kami membantu untuk mengenalkan konsep kami ke orang-orang,” ujarnya kepada IDN Times, Kamis (7/8/2025).
Euforia penonton menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh Jojo dkk. Ia mengatakan panggung Projek-D tidak pernah membedakan besar kecil siapa musisi yang manggung. Yang ada hanya kesempatan bagi semua musisi untuk ujuk gigi selama dua hari acara Projek-D berlangsung.
“Menurut kami Projek-D itu salah satu festival yang cukup aware dan adil soal rundown,” jelasnya.
Lingkar Merah, Aksi Mingguan, dan Another Dog Pax merupakan lagu-lagu Malinoa & The Dog Pack yang tahun ini kembali dibawakan. Total ada delapan lagu dan satu single baru yang nantinya menjadi kejutan para fans Malinoa & The Dog Pack.
“Tahun ini sama, masih bawakan 8 lagu. Tiga lagu itu masih kami bawakan plus ketambahan satu lagu lagi yang sebetulnya baru akan dirilis, baru akan tayang minggu depan. Jadi mungkin akan kami bawakan pertama kali di panggung Projek-D,” jelasnya.
Lewat Projek-D, Jojo optimis genre musik minoritas yang ia bawakan masih mendapatkan hati bagi penikmat musik di Kota Solo dan sekitarnya, khususnya musik hip hop/RnB.
“Khusus untuk genre hiphop kami di Solo lumayan minor dibandingkan dengan genre lain tapi seenggaknya komunitas yang kecil ini untuk peminat masih struggle juga masih berkarya, mereka masih bikin lagu, mereka masih rilis album,” jelasnya.
“Walaupun secara skala kami masih sangat minoritas masih sangat belum tersampaikan luas ke masyarakat Solo sendiri. Maka kami salah satu misi kami, kami mencoba mengangkat hip hop lagi ini dengan konsep yang berbeda. Harapannya agar supaya yang terangkat bukan cuma kami tetapi juga peminatnya ikut terangkat,” sambungnya.
Memberikan ruang bagi beragam genre musik.

Malinoa & The Dog Pack bisa dibilang menjadi band yang beruntung mendapatkan program pre-event activity salah satunya adalah ‘Cekson’. Program ini merupakan program pendukung yang digagas penyelenggara untuk menemukan musisi baru yang bertalenta, berbakat dan mencari karya musik yang original dari para musisi di wilayah Jawa Tengah.
Pemenang ‘Cekson’ berkesempatan untuk menampilkan karya mereka secara langsung di panggung Projek-D Vol.4 dan akan mendapatkan dukungan pendanaan untuk proses produksi video klip.
Project Manager Projek-D, Data Pratama mengatakan ‘Cekson’bukan sekadar ajang pencarian bakat, tapi ruang eksplorasi bagi musisi-musisi muda di Jawa Tengah untuk menunjukkan karya orisinal mereka.
“Kami ingin memberi panggung bagi suara-suara baru yang mungkin belum terdengar luas, tapi punya potensi besar untuk berkembang. Pemenang Cekson akan tampil di panggung utama Projek-D Vol.4, berdampingan dengan nama-nama besar, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap regenerasi musik lokal." jelas Data.
Tahun ini, Projek-D Vol.4 secara khusus memperluas kesempatan untuk tampil di panggung terutama bagi para musisi lokal, memberikan mereka lebih banyak kesempatan untuk tampil dan dikenal lebih luas, sekaligus mendorong perkembangannya di industri musik Indonesia. Dengan menghadirkan band-band lokal, Projek-D membuktikan komitmennya jangka panjang dalam membangun ekosistem musik yang sehat dan berkelanjutan.
"Projek-D hadir bukan hanya sebagai festival musik biasa, tapi sebagai dukungan untuk mendukung perkembangan ekosistem musisi lokal. Kami percaya musisi lokal memiliki potensi besar untuk bersaing. Oleh karena itu, kami siap memberikan ruang dan dukungan yang tepat untuk para musisi lokal melalui penyelenggaraan ini," jelas Data Pratama.
Adapun deretan musisi yang siap memeriahkan Projek-D Vol.4, mulai dari Barmy Blokes, Car Crash Coma, Malinoa & The Dog Pack, Om. Bapersob, Sukatani, The Jeblogs, Tropical Bloom, Soloensis, Malu2x, hingga nama-nama seperti .Feast, Lomba Sihir, Hindia, Juicy Luicy, Perunggu, Wijaya 80, Nadin Amizah, Bernadya, Fletch, Down for Life, dan Gledeg.
Panggung Projek-D di tahun 2025.

Projek-D Vol.4 akan diselenggarakan selama dua hari pada 30-31 Agustus 2025 di De Tjolomadoe, Solo. Memasuki tahun keempat sang penyelenggara, Dyandra Promosindo untuk pertama kalinya menyajikan penampilan Lomba Sihir, .Feast, dan Hindia dalam satu panggung.
Mengusung tema #SehidupSeparty, gelaran Projek-D tahun ini dipastikan lebih memukau dengan menghadirkan pengalaman musik yang berbeda bagi para penikmat musik dari berbagai kalangan.
Salah satu highlight yang paling dinantikan adalah kehadiran Lomba Sihir, Feast, dan Hindia dalam satu panggung yang sama. Kolaborasi ini menjadi momen langka yang sangat dinantikan oleh para penggemar, mengingat ketiganya memiliki identitas musik yang kuat dan berbeda.
Kolaborasi ini juga merupakan pertama kalinya di Solo.
Selain itu, line up Projek-D Vol.4 juga dipenuhi talenta beragam, mulai dari Juicy Luicy yang memikat hati dengan pop relevan dan penampilan energik, hingga Wijaya 80 yang membawa suara segar dan dinamis. Perunggu menonjol dengan gaya musik khas dan panggung imersif, sementara The Jeblogs menyuntikkan keceriaan dan humor melalui genre indie pop mereka yang unik.
"Dengan menghadirkan berbagai genre dan musisi dari berbagai latar belakang, festival ini menjadi wadah bagi kolaborasi dan eksplorasi musik yang lebih luas,” pungkas Data.
Projek-D Vol.4 bukan hanya sekedar konser musik tetapi menjadi ajang kreasi dan kesempatan para musisi dari berbagai genre musik untuk lebih dikenal di masyarakat.