Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Gaya PDKT Ala Gen Z yang Gak Bisa Dimengerti Generasi Sebelumnya

ilustrasi pasangan gen Z (pexels.com/Trinity Kubassek)
ilustrasi pasangan gen Z (pexels.com/Trinity Kubassek)

PDKT alias pendekatan dalam urusan cinta selalu berkembang sesuai zamannya. Kalau dulu PDKT identik dengan surat cinta, telepon rumah, atau nunggu dijemput di sekolah, sekarang semuanya bisa terjadi lewat satu DM atau reply story. Gen Z punya gaya PDKT yang unik, yaitu cepat, digital, kadang absurd tapi tetap ngena. Sayangnya, cara mereka ini sering bikin bingung generasi sebelumnya.

Buat generasi yang tumbuh tanpa media sosial atau internet super cepat, gaya PDKT Gen Z bisa terlihat aneh, terlalu santai, bahkan terlihat gak niat. Tapi justru dari situlah serunya. Mereka punya cara sendiri untuk mendekati gebetan, dan semuanya tetap berisi kode-kode halus yang hanya bisa dibaca sesama Gen Z. Yuk, intip enam gaya PDKT Gen Z yang mungkin bikin generasi sebelumnya geleng-geleng kepala!

1. Chat random tengah malam tanpa tujuan yang jelas

ilustrasi chat dengan gebetan (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi chat dengan gebetan (pexels.com/SHVETS production)

Salah satu ciri khas Gen Z dalam PDKT adalah ngajak ngobrol lewat chat random tengah malam. Gak ada topik penting, kadang cuma nanya hal absurd seperti, "Menurut kamu, alien tuh suka kopi gak, ya?" atau "Kamu suka makan kadal gak?" Buat sebagian orang, itu aneh. Tapi buat Gen Z, itu salah satu bentuk upaya untuk bisa terus punya topik pembicaraan dengan gebetan.

Mereka gak suka basa-basi berlebihan atau PDKT yang terlalu formal. Justru obrolan receh dan absurd ini dijadikan jalan buat masuk ke percakapan yang lebih intens. Kalau sudah nyambung di topik gak penting, barulah pelan-pelan masuk ke obrolan yang lebih personal. Jadi, jangan heran kalau awal mula PDKT mereka dimulai dari kalimat paling gak penting sedunia.

2. Reply story pakai emoji atau stiker aneh

ilustrasi chat dengan gebetan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi chat dengan gebetan (pexels.com/cottonbro studio)

Gaya PDKT Gen Z yang paling umum dan paling gak dimengerti generasi sebelumnya adalah reply story gebetan cuma pakai emoji atau stiker. Gak ada kata-kata, gak ada pertanyaan, cuma kirim emoji nangis, badut, atau stiker kucing lagi joget-joget. Tapi buat mereka, sebenarnya ini adalah kode keras, lho.

Dalam dunia Gen Z, reply story adalah sinyal pertama. Kalau si gebetan bales, artinya ada respon. Kalau balesnya nyambung, itu bisa diartikan seperti "open gate" buat ngobrol lebih lanjut. Jadi, meskipun kelihatannya sepele, stiker atau emoji itu punya makna tersirat bagi mereka.

3. Kasih meme yang relate dengan situasi gebetan

ilustrasi chat dengan gebetan (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi chat dengan gebetan (pexels.com/Keira Burton)

Alih-alih menulis puisi atau mengajak untuk mengobrol serius, Gen Z lebih memilih buat mengirim meme yang relate sama kondisi atau mood gebetan. Misalnya, kalau gebetan lagi capek kerja, mereka bakal kirim meme "Monday mood" atau kirim link video TikTok lucu biar bikin gebetan senyum dan ketawa. Lucu? Banget. Tapi juga penuh perhitungan.

Dengan cara ini, mereka bisa menunjukkan perhatian tanpa terkesan sok romantis. Meme jadi sarana buat menghibur sekaligus membuka obrolan dengan cara yang santai dan gak mengintimidasi. Gaya ini jelas susah dimengerti generasi yang terbiasa dengan puisi cinta atau ajakan makan malam langsung.

4. Love language-nya adalah kirim link spotify

ilustrasi mendengarkan musik bersama pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi mendengarkan musik bersama pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Buat Gen Z, musik jadi salah satu cara paling personal buat menunjukkan perasaan. Banyak dari mereka yang memilih mengirim link lagu atau playlist Spotify ke gebetan sebagai cara buat bilang "gue lagi mikirin lo" tanpa harus ngomong langsung. Kadang, mereka bahkan bikin playlist khusus berisi lagu-lagu dengan lirik yang punya makna tersembunyi dan bisa mengingatkan mereka ke gebetan.

Gaya ini kelihatan simpel, tapi sangat bermakna, lho. Musik jadi medium untuk menyampaikan emosi, cerita, bahkan harapan. Generasi sebelumnya mungkin bakal mikir, "Kenapa gak langsung bilang aja?" Tapi bagi Gen Z, bahasa musik jauh lebih dalam dan gak terlalu menekan, terutama saat perasaan masih di tahap awal.

5. Main game online bareng supaya bisa voice chat-an

ilustrasi main game dengan ponsel (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi main game dengan ponsel (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Alih-alih mengajak kencan dengan jalan-jalan atau menonton film bareng, Gen Z lebih suka mengajak gebetan main game online bareng, entah itu Mobile Legends, Valorant, atau Genshin Impact. Selama bisa main bareng dan ngobrol entah lewat in-game voice chat atau lewat Discord, itu sudah dianggap quality time. Dari situ, mereka bisa mengobrol panjang lebar sambil tetap punya topik seru.

Buat mereka, mabar atau main bareng bukan cuma soal main game aja, tapi jadi cara buat bangun kedekatan secara natural. Ngobrolnya mengalir, bercandanya dapet, bahkan bisa lihat sisi asli gebetan pas lagi serius atau panik di game. Gaya ini mungkin gak biasa buat generasi yang lebih tua, tapi buat Gen Z, ini versi modern dari ngobrol di taman.

6. Posting kode-kode halus di media sosial

ilustrasi membuka media sosial (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi membuka media sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Gen Z punya cara halus buat mengirim sinyal lewat media sosial. Misalnya, mereka nge-post quote galau yang cuma bisa dipahami oleh satu orang, bikin story tentang "lagi suka orang tapi gak tahu dia suka balik gak", atau repost lagu yang liriknya relate banget sama situasinya. Tujuannya? Supaya si gebetan baca dan respon.

Hal ini semacam PDKT pasif-agresif versi digital. Gak frontal, tapi jelas. Dan kalau gebetan bales atau repost juga, itu udah seperti sinyal yang seolah-olah bilang, "Ayo kita ngobrol." Gaya seperti ini jelas membingungkan buat generasi yang terbiasa dengan pernyataan langsung, tapi buat Gen Z, semuanya lebih seru kalau dikasih unsur kode-kodean.

Gaya PDKT Gen Z memang lebih subtle, playful, dan kadang absurd tapi jujur. Mereka mungkin gak suka cara konvensional yang terlalu formal, tapi itu bukan berarti mereka gak serius. Kalau kamu termasuk generasi sebelumnya dan lagi naksir anak Gen Z, siap-siap aja diajak PDKT lewat story, meme, atau link lagu. Dan kalau kamu Gen Z, gak perlu malu dengan gaya pendekatanmu sendiri, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us