6 Pertanyaan yang Pantang Ditanyakan saat Kencan Pertama, Bikin Ilfeel

- Kencan pertama harus menghindari pertanyaan tentang status lajang yang bisa membuat pasangan merasa tidak nyaman.
- Hindari membahas hubungan masa lalu dan pandangan terhadap pernikahan yang bisa menimbulkan ketegangan pada kencan pertama.
- Bicarakan topik yang lebih ringan seperti minat, hobi, kesibukan kerja, dan keluarga dengan cara yang alami untuk menciptakan suasana yang nyaman.
Kencan pertama adalah momen yang sangat penting bagi pasangan untuk saling mengenal lebih jauh dan membangun kepercayaan satu sama lain. Untuk menjadikan kencan pertamamu sukses, kamu perlu membangun imej yang tepat dan komunikasi yang baik selama kencan berlangsung.
Agar komunikasi terbangun dengan positif, tentu kamu perlu memahami hal-hal apa saja yang sebaiknya dihindari, termasuk enam pertanyaan berikut. Karena selain bisa membuat pasanganmu tidak nyaman, bukan tak mungkin kencanmu berakhir dengan kegagalan. Yuk, simak!
1. Kenapa kamu masih single?

Bertanya tentang alasan status lajang bagi sebagian orang mungkin bisa dianggap sebagai sesuatu yang wajar. tetapi bagi sebagian lainnya pertanyaan ini terkesan tidak sopan, bahkan cenderung menghakimi. Menanyakan hal ini pada saat kencan pertama bisa membuat pasangan merasa ada sesuatu yang salah dengan diri mereka. Misalnya, bisa saja ia memilih untuk lebih fokus pada kariernya dan tidak ingin terburu-buru dalam menjalin hubungan, tetapi karena pertanyaan yang kamu ajukan, ia merasa pilihannya untuk berkarier dianggap salah.
Cobalah untuk fokus pada hal-hal positif yang lebih mendalam, misalnya seperti menanyakan minat atau hobi. Pertanyaan tersebut akan memberimu kesempatan untuk lebih mengenal pasangan tanpa menilai pilihan hidup mereka. Jika kamu dan pasangan sudah merasa nyaman, percakapan tentang hubungan atau status bisa datang dengan sendirinya, tanpa tekanan atau kesan yang negatif.
2. Kenapa kamu putus dari pacar sebelumnya?

Membahas hubungan masa lalu pada kencan pertama juga bisa menjadi topik yang sangat sensitif, bahkan berisiko menimbulkan ketegangan. Pertanyaan tentang alasan putusnya seseorang dari pasangan sebelumnya mungkin membuka luka lama atau memaksanya untuk mengungkapkan hal-hal yang belum siap ia bicarakan. Hal ini sangat mungkin mengalihkan perhatian dari tujuan kencan yang seharusnya menjadi momen untuk saling mengenal dan menikmati kebersamaan.
Hindarilah menggali masa lalu pasangan terlalu dalam, kecuali ia yang membuka topik tersebut duluan. Fokuslah pada percakapan yang lebih menyenangkan dan mengarah pada kesamaan yang dapat mempererat hubungan. Cara ini akan menciptakan suasana yang lebih ringan dan menyenangkan tanpa tekanan untuk membahas masalah pribadi.
3. Menurutmu, pernikahan itu bagaimana?

Pertanyaan tentang pandangan seseorang terhadap pernikahan bisa saja dinilai sebagai topik yang berat. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai pernikahan, dan hal tersebut seringkali bergantung pada latar belakang pribadi, budaya, atau pengalaman hidup yang dijalani. Meskipun pernikahan adalah topik penting dalam hubungan jangka panjang, membahasnya terlalu cepat bisa menghadirkan rasa tidak nyaman bagi pasangan. Terlebih karena hal tersebut dilakukan saat kencan pertama.
Alih-alih membahas topik yang bisa memicu perbedaan pendapat, cobalah untuk lebih mengenal pandangan pasangan tentang kehidupan secara umum. Bukan tidak mungkin kamu justru bisa menemukan kesamaan dan minat yang lebih relevan. Percakapan tentang komitmen dan masa depan bisa datang di waktu yang lebih tepat, setelah hubungan berkembang lebih jauh.
4. Apakah kamu ingin punya anak?

Bertanya tentang opsi memiliki anak atau tidak adalah topik yang sangat pribadi dan bisa menimbulkan tekanan pada pasangan. Di era di mana setiap pasangan memiliki begitu banyak opsi, termasuk memutuskan untuk childfree, pertanyaan tentang anak dianggap sudah tak terlalu relevan. Kalaupun pasangan menginginkan anak dalam pernikahan kelak, tetapi membicarakan perencanaan keluarga dengan seseorang yang baru mereka kenal bisa terasa aneh dan canggung.
Hindari pertanyaan ini saat kencan pertamamu. Ingatlah selalu bahwa hal-hal yang lebih ringan untuk dimasukkan ke dalam percakapan justru sangat penting. Kamu punya lebih banyak kemungkinkan untuk saling mengenal dengan lebih baik, menikmati waktu bersama, bahkan memperkuat ikatan dan rasa percaya. Karena hal tersebut jauh lebih bernilai bagi kamu dan pasangan.
5. Berapa penghasilanmu?

Membahas penghasilan pada kencan pertama juga merupakan topik yang sensitif. Pertanyaan tentang penghasilan bisa menimbulkan kesan bahwa kamu lebih tertarik pada materi daripada kepribadian atau karakter pasangan. Pertanyaan seperti ini bisa membuat orang merasa diukur atau dievaluasi berdasarkan kekayaan, yang tentu saja bukan cara yang sehat untuk membangun hubungan yang langgeng.
Sebagai gantinya, cobalah untuk mengobrolkan kesibukan atau aktivitas kerja yang dilakukan pasangan. Obrolan ini justru bisa memberi gambaran tentang kehidupan pasangan sehari-hari. Cara ini juga akan memberikan kesempatan untuk mengenal sisi-sisi positif pasangan tanpa terjebak dalam pembahasan tentag keuangan. Biarkan percakapan berkembang secara alami hingga rasa nyamann terbangun di antara kalian.
6. Bagaimana hubungan keluargamu?

Meskipun keluarga adalah bagian penting dari kehidupan seseorang, membahas hubungan keluarga, terlebih jika kita tidak tahu bagaimana hubungan tersebut terbangun, sangat mungkin menimbulkan perasaan canggung. Tidak semua orang nyaman berbicara tentang dinamika keluarganya, apalagi jika ada masalah yang belum selesai. Pertanyaan ini bisa memaksa pasangan untuk membuka pembicaraan tentang hal-hal yang ia rasa lebih baik untuk disimpan seorang diri.
Akan lebih baik jika kamu memberi pasangan ruang untuk berbicara tentang keluarganya jika ia merasa ingin berbagi. Kamu juga bisa mencoba untuk mengenal pasangan terlebih dahulu atau mengenal mereka melalui pasanganmu. Dengan cara ini, percakapan tentang keluarga bisa berkembang lebih alami seiring berjalannya waktu, terutama ketika kepercayaan sudah terbangun antara kamu dan dia.
Ingatlah selalu bahwa kencan pertama adalah momen untuk saling mengenal dengan cara yang menyenangkan dan ringan. Menghindari pertanyaan yang terlalu pribadi atau sensitif akan membantu menciptakan suasana yang nyaman bagimu dan pasangan. Alih-alih membahas topik-topik yang bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman, cobalah untuk menikmati percakapan yang lebih ringan dan berbagi pengalaman yang positif.
Dengan cara tersebut, kamu telah membangun dasar hubungan yang lebih sehat dan lebih terbuka, tanpa tekanan atau ekspektasi yang tidak perlu.