6 Strategi Hadapi Rekan Kerja dengan Sikap Bare Minimum Mentality

Lingkungan kerja selalu menghadirkan kejutan tidak terduga. Kita tidak hanya menghadapi tumpukan deadline yang harus diselesaikan dengan segera. Namun, ini juga menyangkut interaksi dengan rekan kerja yang seringkali menghadirkan permasalahan. Apalagi dengan adanya perbedaan pola pikir maupun karakter.
Salah satu yang pasti dijumpai adalah rekan kerja dengan sikap bare minimum mentality. Orang-orang seperti mereka hanya melakukan usaha paling sedikit yang diperlukan untuk lolos dari kewajiban atau memenuhi standar minimum. Namun tidak berupaya memberikan kontribusi ekstra atau meningkatkan kualitas hasil. Lantas, bagaimana cara menghadapi rekan kerja dengan sikap bare minimum mentality? Berikut yang harus diketahui
1. Membedakan antara tidak mampu dan tidak mau

Jika kita mengamati, lingkungan kerja sering memiliki permasalahan yang kompleks. Tidak hanya rangkaian pekerjaan yang sudah menumpuk dan harus diselesaikan. Tapi ini juga berasal dari karakter dan pembawaan rekan kerja. Termasuk orang-orang yang memiliki sikap bare minimum mentality.
Tentu ada strategi yang perlu diterapkan untuk menghadapi rekan kerja yang memiliki sikap bare minimum mentality. Bedakan antara tidak mampu dan tidak mau. Mereka yang tidak mampu bisa saja disebabkan oleh kurangnya skill, pelatihan, atau panduan yang jelas. Adapun sikap tidak mau dipengaruhi oleh etos kerja yang rendah.
2. Menggunakan komunikasi asertif, bukan agresif

Berada satu tim dengan rekan kerja yang memiliki sikap bare minimum mentality tentu menjadi tantangan. Kita sudah mengerahkan kemampuan terbaik untuk meningkatkan kualitas hasil. Tapi orang-orang dengan sikap bare minimum mentality justru tidak totalitas dalam bekerja sama.
Menghadapi orang-orang dengan karakter demikian, gunakan komunikasi asertif, bukan agresif. Sampaikan dengan jelas dampak dari sikap bare minimum terhadap keberlangsungan tim. Komunikasi yang asertif berfokus pada fakta, bukan menyerang secara pribadi.
3. Menetapkan batas peran dan ekspektasi yang jelas

Pernahkah berhadapan dengan rekan kerja yang memiliki sikap bare minimum mentality? Mungkin menjadi situasi yang tidak diharapkan. Tapi lingkungan kerja yang kompleks memungkinkan kita bertemu dengan orang-orang yang memiliki karakter tersebut.
Menghadapi rekan kerja dengan sikap bare minimum mentality, kita harus menetapkan batas peran dan ekspektasi yang jelas. Gunakan task list atau timeline tertulis supaya tidak ada ruang untuk melarikan diri dari tugas. Ulangi tujuan bersama di awal proyek supaya semua paham target dan tanggung jawabnya.
4. Berfokus pada circle of control

Seringkali kita harus menghadapi rencana kerja yang memiliki sikap bare minimum mentality. Mereka bekerja hanya sebatas untuk memenuhi syarat paling minimum. Namun tidak memiliki motivasi untuk meraih pencapaian terbaik. Menghadapi rekan kerja demikian ini tentu membutuhkan strategi yang tepat.
Sikap bare minimum mentality dapat dihadapi dengan berfokus pada circle of control. Strategi ini menegaskan bahwa kita tidak bisa mengubah sikap semua orang. Namun demikian, kita tetap bisa mengelola reaksi dan strategi kerja. Gunakan energi untuk solusi, bukan sekadar frustrasi.
5. Menggunakan pendekatan kolaboratif

Seringkali kita harus menghadapi rencana kerja yang memiliki sikap bare minimum mentality. Mereka bekerja hanya sebatas untuk memenuhi syarat paling minimum. Namun tidak memiliki motivasi untuk meraih pencapaian terbaik. Menghadapi rekan kerja demikian ini tentu membutuhkan strategi yang tepat.
Sikap bare minimum mentality dapat dihadapi dengan berfokus pada circle of control. Strategi ini menegaskan bahwa kita tidak bisa mengubah sikap semua orang. Namun demikian, kita tetap bisa mengelola reaksi dan strategi kerja. Gunakan energi untuk solusi, bukan sekadar frustrasi.
6. Jangan ikut terbawa ritme kerja minim

Bekerja bukan soal selesai. Tapi ini menyangkut kontribusi sekaligus kualitas hasil yang dicapai. Perlu diketahui, meningkatkan kualitas sosial merupakan tanggung jawab bersama. Lantas, apa jadinya jika orang di dalam tim justru memiliki sikap bare minimum mentality?
Berinteraksi dengan orang-orang tersebut, jangan ikut terbawa ritme kerja yang minim. Perhatikan standar terbaik yang seharusnya dicapai, meskipun mereka memilih level terendah. Ini akan menjaga reputasi sekaligus menegaskan sebagai sosok yang memiliki profesionalisme tinggi.
Sikap bare minimum mentality sangat umum dijumpai di lingkungan kerja. Tapi menghadapi orang-orang seperti mereka tidak bisa mengandalkan sikap gegabah. Kita harus memiliki perhitungan matang agar situasi tetap berjalan kondusif. Berhadapan dengan orang yang memiliki karakter tersebut, hadapi dengan enam strategi di atas.