Ada Relaksasi dari Pemerintah, Penjualan Rumah di Jateng Meroket

- Relaksasi di sektor properti meningkatkan penjualan rumah di Jawa Tengah.
- Daya beli konsumen naik berkat kemudahan yang diberikan pemerintah.
- Kebijakan relaksasi pemerintah memberikan dampak positif terhadap pasar properti.
Semarang, IDN Times - Relaksasi atau kemudahan yang diberikan pemerintah di sektor properti memberikan dampak positif terhadap penjualan rumah di Jawa Tengah. Daya beli konsumen meningkat seiring penerapan kebijakan pemerintah tersebut.
2. Dukung percepatan pembangunan 3 juta rumah

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Harmawan Mardiyanto mengatakan, sejumlah kemudahan yang diberikan pemerintah di sektor properti ini untuk mendukung program percepatan pembangunan tiga juta rumah di Indonesia. Adapun, dampak positifnya sudah terasa pada semester kedua tahun 2025 ini.
‘’Perlu diakui pada awal tahun 2025 ini daya beli masyarakat sempat melemah, tapi pada semester kedua sudah mulai naik berkat berbagai kebijakan pemerintah dan program perbankan yang memudahkan masyarakat membeli rumah,’’ ungkapnya di sela pameran perumahan REI Expo ke-4 2025 di Mal Ciputra Semarang, Jumat (14/11/2025).
Untuk diketahui, insentif yang diberikan pemerintah seperti pembebasan uang muka (DP) untuk rumah sederhana, pembebasan PPh dan PPN bagi rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar. Lalu, peningkatan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 200 ribu unit pada tahun lalu menjadi 350 ribu unit rumah pada tahun ini.
2. Pembangunan rumah subsidi capai 17 ribu-18 ribu unit

Harmawan menyampaikan, pihaknya menargetkan pembangunan 20 ribu unit rumah subsidi sepanjang tahun 2025. Hingga saat ini, sudah terealisasi sekitar 17 ribu–18 ribu unit.
‘’Kami optimistis target tersebut dapat tercapai, bahkan terlampaui menjelang akhir tahun. Sebab, trennya penjualan rumah pada momen akhir tahun biasanya meningkat, apalagi ada kemudahan dari pemerintah,’’ katanya.
Selanjutnya, terkait penjualan rumah komersial di kisaran harga Rp200 juta hingga Rp500 juta saat ini dalam kondisi stabil. Sedangkan, rumah komersial dengan harga di atas Rp2–3 miliar, penjualan masih relatif melambat.
Sementara pada momentum akhir tahun, DPD REI Jateng menyelenggarakan pameran perumahan REI Expo ke-4 2025 Jawa Tengah di Mal Ciputra Semarang yang berlangsung pada 13–24 November 2025.
Sebanyak sembilan pengembang properti, satu penyedia material bangunan, dan dua perbankan terlibat dalam pameran tersebut. Berbagai kemudahan transaksi hingga promo menarik untuk pembelian rumah ditawarkan selama pameran.
3. Perbankan berikan kemudahan KPR

Seperti kemudahan pembelian rumah melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang ditawarkan Bank BTN dan Bank Mandiri selama pameran tersebut.
Kepala Kantor Wilayah Bank BTN Jateng DIY, Fitri Novianty Ratna Kusuma mengatakan, pihaknya menawarkan promo KPR dengan suku bunga ringan sebesar 3,5 persen dan tenor hingga 30 tahun kepada konsumen.
‘’Ini adalah komitmen kami dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan hunian bagi masyarakat. Kami berharap melalui berbagai inisiatif ini dan mendukung REI Expo 2025, BTN dapat semakin memperluas akses masyarakat terhadap rumah tinggal serta mendukung program pembangunan perumahan nasional,” katanya.
Sementara itu, Bank Mandiri juga menawarkan program pembiayaan menarik bagi konsumen yang hendak membeli rumah secara KPR.
Vice President Consumer Loan Head Bank Mandiri Region 7 Jawa II, Erawadi Jokosusilo menyampaikan, pihaknya menghadirkan promo bagi masyarakat dalam memiliki rumah impian.
"Kami berpartisipasi aktif untuk memberikan support program-program yang menarik, dengan pricing yang menarik. Kebetulan ini bulan Oktober kemarin Bank Mandiri sedang ada ulang tahun yang ke-27. Jadi, mulai dari Oktober sampai dengan Desember nanti kami ada promo bunga start mulai dari 1,27 persen dan fixed 1 tahun,’’ katanya.


















