Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cara Pelindo Multi Terminal Tingkatkan Layanan di 32 Pelabuhan

Sejumlah karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) mengakses dokumen kapal barang nonpetikemas yang terdigitalisasi melalui sistem di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)
Sejumlah karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) mengakses dokumen kapal barang nonpetikemas yang terdigitalisasi melalui sistem di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)
Intinya sih...
  • SPMT komitmen tingkatkan kualitas layanan kepelabuhanan di 32 cabang pelabuhan nonpetikemas
  • Transformasi dilakukan di 25 terminal, akan berlanjut di 5 terminal pada tahun 2024
  • Produktivitas dan efisiensi meningkat, trafik bongkar muat kendaraan ikut meningkat 1,86 persen
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - PT Pelindo Terminal Multiterminal (SPMT), subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan jasa kepelabuhanan di 32 cabang pelabuhan nonpetikemas yang dikelolanya. SPMT fokus melakukan transformasi berkelanjutan dan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pada tahun 2024.

1. Transformasi dan standardisasi pelabuhan

Karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memantau pergerakan kapal barang dan bongkar muat nonpetikemas melalui sistem di ruangan Integrated Planning and Control Room (IPCR) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)
Karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memantau pergerakan kapal barang dan bongkar muat nonpetikemas melalui sistem di ruangan Integrated Planning and Control Room (IPCR) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Direktur Utama SPMT, Ary Henryanto menjelaskan, perusahaannya berupaya meningkatkan kinerja dengan melakukan transformasi pelabuhan yang berkelanjutan. Hingga saat ini, transformasi telah dilakukan di 25 terminal dan akan berlanjut di 5 terminal pada tahun 2024. Sasarannya meliputi terminal di Malahayati, Lhokseumawe, Parepare, Garongkong, dan Lembar.

Ary menambahkan, SPMT juga berfokus pada peningkatan layanan end-to-end kepada pengguna jasa dengan mengubah terminal multipurpose menjadi terminal dedicated. Saat ini, terdapat 9 terminal dedicated di SPMT, termasuk terminal curah cair (TCC) dan curah kering (TCK) di berbagai lokasi seperti Belawan, Dumai, dan Tanjung Intan.

2. Peningkatan produktivitas dan efisiensi

Aktivitas layanan bongkar muat kayu log di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)
Aktivitas layanan bongkar muat kayu log di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Transformasi yang dilakukan SPMT berdampak positif pada produktivitas dan efisiensi. Produktivitas bongkar muat curah kering di branch Jamrud Nilam Mirah Surabaya, misalnya, tumbuh 19 persen secara year-on-year (y-o-y) hingga April 2024, dari 3.034 Ton/Ship/Day (T/S/D) menjadi 3.610 T/S/D.

Selain itu, trafik bongkar muat general and bag cargo meningkat 2,5 persen y-o-y, dari 8.959.560 ton/m3 menjadi 9.185.395 ton/m3 hingga April 2024.

Lalu, trafik bongkar muat curah kering juga tumbuh 1 persen, mencapai 18.448.528 ton dibandingkan 18.251.167 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Trafik bongkar muat kendaraan ikut meningkat 1,86 persen, dari 567.961 unit menjadi 578.544 unit.

3. Penurunan waktu tunggu di pelabuhan

Sejumlah karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) berkoordinasi saat kedatangan dan bongkar muat kapal barang nonpetikemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)
Sejumlah karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) berkoordinasi saat kedatangan dan bongkar muat kapal barang nonpetikemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Transformasi dan standardisasi yang dilakukan SPMT juga berhasil menurunkan port stay (waktu tunggu pelabuhan) dan cargo stay (waktu tunggu kargo).

Di branch Tanjung Emas Semarang, port stay bongkar muat curah kering turun dari 3 hari menjadi sekitar 2 hari.

Efisiensi operasional juga terlihat dari penurunan Berthing Time di branch Jamrud Nilam Mirah Surabaya sebesar 14,8 persen, dari 57,39 jam per kapal menjadi 48,88 jam per kapal pada Triwulan I 2024.

4. Strategi untuk mencapai target 2024

Sejumlah karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) mengakses dokumen kapal barang nonpetikemas yang terdigitalisasi melalui sistem di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)
Sejumlah karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) mengakses dokumen kapal barang nonpetikemas yang terdigitalisasi melalui sistem di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

SPMT telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tahun 2024, termasuk sistemisasi dan digitalisasi proses bisnis, pengembangan infrastruktur dan peralatan pelabuhan, serta optimalisasi aset operasi nonpetikemas. SPMT berencana mengembangkan layanan nonpetikemas tambahan seperti ship to ship handling, oil and gas terminal, serta livestock terminal.

Ary menambahkan, Pelindo akan melakukan serah operasi sejumlah terminal kepada SPMT pertengahan tahun ini. Terminal-terminal tersebut diharapkan dapat memperkuat kinerja perusahaan dalam mencapai target 2024.

5. Pelabuhan lebih tertata

Sejumlah karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) berkoordinasi saat kedatangan dan bongkar muat kapal barang nonpetikemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)
Sejumlah karyawan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) berkoordinasi saat kedatangan dan bongkar muat kapal barang nonpetikemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Dampak positif dari transformasi pelabuhan tersebut dirasakan oleh para pengguna jasa. Bram Warsito dari PT Berlian Jasa Maritim, pengguna jasa SPMT di branch Jamrud Nilam Mirah Surabaya, menyebutkan bahwa pelabuhan kini lebih tertata rapi dengan banyaknya rambu-rambu dan marka yang dipasang.

"Pelayanan planner sekarang bisa 24 jam, berbeda dengan dulu,” ujar Bram.

Dengan berbagai upaya dan strategi yang dilakukan, SPMT optimis dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi operasional di seluruh wilayah kerjanya, mendukung denyut nadi logistik Indonesia yang lebih baik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us