Cerita Perempuan Pemberdaya PNM Mekaar Ajak Prasejahtera Naik Kelas

- Wulan, perwakilan PNM, membantu keluarga prasejahtera untuk naik kelas dengan inspirasi dari ibunya.
- Berbekal keyakinan bahwa sebagian rezeki adalah hak orang lain, ia membentuk komunitas sosial dan rutin menyalurkan bantuan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia.
- Dedikasi dan kepeduliannya mengantarkan Wulan menjadi salah satu perwakilan PNM dalam Istanbul Youth Summit 2025, berharap semakin banyak generasi muda yang tidak ragu menebar kebaikan.
Semarang, IDN Times - Berbagi dengan sesama tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga membuka jalan menuju pencapaian yang lebih besar. Hal itu dibuktikan seorang perempuan pemberdaya dari Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), Sri Wulandari.
1. Sang ibu pernah dibantu PNM Mekaar

Perempuan muda yang akrab disapa Wulan itu membuktikan bahwa kebaikan yang ditabur akan selalu menemukan jalannya untuk kembali. Wulan yang berkarir sebagai Senior Account Officer (SAO) di PNM Mekaar Makassar itu selama ini telah membantu keluarga prasejahtera untuk naik kelas.
Upaya itu dilakukan karena terinspirasi dari sang ibu yang merupakan nasabah PNM Mekaar dan pernah dibantu oleh pemberdaya usaha perempuan prasejahtera.
“Dulu waktu saya SMA ibu itu nasabah Mekaar. Setiap minggu ada mba AO yang datang ke rumah membantu usaha ibu saya agar terus berkembang. Dan saat lulus sekolah, Ibu pingin saya juga bisa bermanfaat buat orang lain dan menyuruh saya daftar ke PNM,” katanya.
2. Bentuk komunitas sosial

Wulan pun menuruti ibunya untuk bergabung dengan PNM Mekaar, setelah tidak lolos mendaftar kuliah jurusan kedokteran sesuai cita-citanya. Hari-hari bekerja Wulan jalani sesuai dengan pesan ibunya.
“Menurut ibu saya, membuat bermanfaat bagi orang lain ada banyak cara dan nggak harus nunggu jadi hebat,” tambah gadis kelahiran Takalar ini.
Berbekal keyakinan bahwa sebagian rezeki yang diperoleh adalah hak orang lain, sejak 2018 ia membentuk komunitas sosial bersama rekan-rekannya. Melalui inisiatif ini, mereka rutin menyalurkan bantuan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia dan berbagai panti asuhan.
Semangat kebaikan yang ia tanam pun menular. Kini komunitasnya berkembang dengan partisipasi dari teman-temannya di unit PNM. Bagi Wulan, berbagi bukan tentang seberapa besar yang diberikan, tetapi ketulusan di dalamnya. Prinsip ini ia pelajari sejak kecil, ketika keluarganya tak ragu membantu sesama meski dalam keterbatasan.
3. Hadiri ajang bergengsi bertaraf internasional

Dedikasi dan kepeduliannya mengantarkan Wulan menjadi salah satu perwakilan PNM dalam Istanbul Youth Summit 2025, sebuah ajang bergengsi bertaraf internasional. Ia berharap semakin banyak generasi muda yang tidak ragu menebar kebaikan, karena setiap perbuatan baik pasti berbalas.
"Kebaikan sekecil apa pun akan dibalas berkali lipat. Yang penting kita ikhlas dan bersyukur," ujarnya.
Kisah inspiratif Wulan menjadi bukti bahwa kepedulian dan ketulusan dapat membawa dampak luas. Karena kebaikan yang diberikan dengan tulus tidak akan pernah hilang, ia akan bertumbuh, menular, dan pada waktunya akan dituai.