Cukur Anak Yatim, Latih Pengangguran, Usaha Ngatman Berjalan Lancar

- Ngatman, pemilik Atfa Barbershop di Kabupaten Kendal, memberikan layanan cukur rambut gratis bagi anak yatim setiap hari Jumat sebagai bentuk kebaikan.
- Ia juga memberikan pelatihan cukur rambut gratis kepada pengangguran untuk meningkatkan keterampilan dan menemukan karyawan yang terampil.
- Atfa Barbershop telah memiliki tiga cabang di Kabupaten Kendal dan Ngatman aktif mencari ilmu melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usahanya.
Semarang, IDN Times - Berawal dari kisah mengharukan seorang anak yatim yang datang sendirian untuk mencukur rambut, Ngatman, pemilik Atfa Barbershop di Kabupaten Kendal, tergerak untuk berbagi kebaikan. Insiden itu terjadi pada tahun 2020 dan sejak saat itu, Ngatman memutuskan untuk memberikan layanan cukur rambut gratis bagi anak-anak yatim setiap hari Jumat.
1. Strategi marketing dengan sentuhan sosial

Inisiatif tersebut menjadi awal dari upayanya menggabungkan bisnis dengan kegiatan sosial yang juga menjadi strategi sukses dalam membesarkan usahanya.
"Saya tersentuh ketika anak itu mengaku tidak punya orang tua dan tidak ada yang mengantar untuk cukur rambut. Sejak itu, saya merasa harus melakukan sesuatu untuk membantu anak-anak yang membutuhkan," ungkap Ngatman saat di barbershop miliknya di Jalan Raya Kangkung, Kendal.
Bukan hanya anak yatim yang mendapat perhatian Ngatman. Ia juga melihat peluang untuk membantu para pengangguran dengan menawarkan pelatihan cukur rambut gratis.
"Salah satu tantangan terbesar dalam bisnis ini adalah menemukan karyawan yang terampil. Oleh karena itu, saya mulai melatih pengangguran dan remaja agar memiliki keterampilan cukur rambut yang baik," jelas Ngatman.
Pelatihan yang dimulainya secara mandiri itu kini berkembang menjadi program rutin bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Lembaga Kursus Pelatihan IMMA (LKP IMMA).
"Kami melatih mereka dari dasar hingga mendampingi mereka berwirausaha," tambahnya.
2. Pertamina UMK Academy untuk melangkah lebih jauh

Meski terlihat sebagai kegiatan sosial, Ngatman mengakui bahwa program-program tersebut juga menjadi bagian dari strategi marketing yang efektif bagi Atfa Barbershop.
"Banyak apresiasi yang datang dari masyarakat karena program cukur gratis dan pelatihan. Ini secara tidak langsung meningkatkan jumlah pelanggan yang datang ke barbershop kami," ucapnya dengan percaya diri.
Inisiatif itu terbukti sukses, di mana usaha yang dirintis Ngatman sejak 2018 kini telah memiliki tiga cabang di Kabupaten Kendal. Cabang pertama berlokasi di Desa Dempelrejo, sedangkan cabang kedua di LKP IMMA, dan cabang ketiga beroperasi di Jalan Raya Kangkung No. 1, Karangmalang Wetan.
Tak puas hanya dengan pengembangan internal, Ngatman juga aktif mencari ilmu melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Salah satu pelatihan yang diikutinya adalah Pertamina UMK Academy 2024. Ngatman terpilih sebagai salah satu peserta setelah mendaftar melalui media sosial.
"Melalui Pertamina UMK Academy, saya belajar banyak, mulai dari cara mempromosikan usaha, mengelola bisnis secara digital, hingga bagaimana melayani pelanggan dengan lebih baik," kata Ngatman. Ia berharap, dengan ilmu yang didapatkan, ia dapat membuka lebih banyak cabang serta memperluas program pelatihan bagi pengangguran.
3. Menginspirasi masyarakat dan berbagi keberhasilan

Ngatman adalah contoh nyata bahwa strategi bisnis yang dibalut dengan semangat sosial dapat membawa kesuksesan, baik bagi pengusaha maupun komunitas sekitarnya. Dengan pendekatan yang menginspirasi dan edukatif, ia telah menunjukkan bahwa usaha kecil pun bisa memberikan dampak besar pada masyarakat.
"Semoga dengan program pelatihan yang saya jalankan, makin banyak orang yang bisa memulai usaha sendiri, dan kami bisa terus memberikan manfaat bagi masyarakat luas," ujar Ngatman penuh harap.
Inisiatif sosial yang dijalankan oleh Atfa Barbershop tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pelaku bisnis yang sukses, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk ikut serta dalam membantu komunitas, mengajarkan keterampilan baru, dan membangun masa depan yang lebih baik.
4. Membangun kesadaran sosial
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga untuk wilayah Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, menjelaskan, Pertamina UMK Academy merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Pertamina untuk membantu pelaku usaha mikro kecil (UMK) meningkatkan keterampilan dan daya saing.
"Kami ingin membantu pelaku UMK memperkuat usaha mereka, meningkatkan kualitas layanan, serta memperluas pasar mereka," kata Brasto dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Selasa (1/10/2024).
Brasto juga menyoroti peran sosial dari program tersebut.
"Pertamina UMK Academy tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga bagaimana membangun kesadaran sosial di antara pelaku UMK untuk memberdayakan komunitas mereka. Ini berdampak positif tidak hanya bagi komunitas, tetapi juga bagi perkembangan usaha itu sendiri," tutupnya.