Geliat Pedagang Tanaman Hias Bangkitkan Ekonomi Mikro Jateng

Semarang, IDN Times - Bicara mengenai tanaman hias pasti memori kita kembali pada kejadian fenomenal pada masa lampau. Tepatnya medio 2009-2010 bahkan memasuki tahun 2011 silam ragam tanaman hias begitu digandrungi masyarakat Indonesia.
Saking gandrungnya, orang orang rela sikut-sikutan. Tak jarang ada yang nekat mencuri tanaman hias di rumah warga karena harganya yang tergolong fantastis.
Pengalaman serupa juga dirasakan Walikota Semarang Agustina Wilujeng yang memang sedari dulu menggandrungi tanaman hias.
"Kita ingat dahulu di tahun 2009 sampai 2011 orang-orang sangat menyukai tanaman hias. Kejadian tersebut yang tidak bisa terulang sampai sekarang. Maka ini baru pertama kali kami melaksanakan pameran tanaman hias di titik pusat kota. Terima kasih Mbak Tunjung yang sudah memperindah tempat ini karena biasanya terkesan suram," kata Agustin saat membuka pameran tanaman hias di halaman bekas taman Ria Wonderia Jalan Sriwijaya Semarang, Senin (17/11/2025).
1. Pameran tanaman hias jadi tempat memanjakan mata

Ia mengaku pameran tanaman hias tak sekedar jadi ajang kompetisi semata. Melainkan juga tempat memanjakan mata karena para pedagang seantero Jateng dan DIY menyuguhkan ragam tanaman dengan harga variatif.
"Ini sebagai kompetisi dan tempat memanjakan mata. Kita bisa lihat satu persatu tanaman termasuk melihat daun sehelai demi sehelai," ujarnya.
Sesuai temanya, pameran tanaman hias di Wonderia mengangkat keunikan antorium dan algonema. Kedua tanaman itu punya sarat makna. Bagi dirinya baik antorium maupun algonema identik dengan semangat kemakmuran.
"Algonema kalau buat masyarakat Jawa dikenal dengan Sri Rejeki," katanya.
2. Dimeriahkan kontes yang diikuti ratusan penggemar tanaman hias

Anggota DPRD Kota Semarang Dyah Tunjung Pudyawati berharap adanya pameran tanaman hias di Wonderia bisa meningkatkan animo masyarakat. Selain itu bisnis tanaman hias kembali menggeliat. "Kami harapkan bagi penggemar tanaman hias bisa bangkit dari yang tadinya lesu," akunya.
Pameran tanaman hias digelar pada 14 hingga 23 November 2025 dan menghadirkan sebanyak 42 stan yang menampilkan beragam jenis tanaman hias. Mulai dari aglonema, anthurium, adenium, anggrek, bonsai, hingga berbagai tanaman eksotik lainnya.
Selain pameran ada pula kontes anthurium pada 16 November dan kontes aglonema pada 23 November. Sementara kontes anthurium diikuti oleh 261 peserta dan kontes aglonema diikuti 265 peserta se-Pulau Jawa.
3. Dispertan: Bisa hidupkan antusiasme pecinta tanaman hias

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shoti’ah mengatakan, adanya pameran tanaman hias bertujuan menghidupkan kembali antusiasme komunitas pecinta tanaman serta menjadi ruang silaturahmi dan diskusi para penghobi.
Menurut Shoti’ah, acara ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian dapat berkolaborasi dengan pelaku usaha ekonomi kreatif. Pihaknya berharap, kolaborasi ini dapat mendorong pergerakan ekonomi lokal.
“Kegiatan ini menjadi media untuk memperkuat silaturahmi dan ajang bertukar pikiran bagi komunitas pencinta tanaman hias serta sebagai sarana promosi yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah,” bebernya.
4. Pedagang terbantu dengan pameran tanaman hias

Sandi Prasetya, seorang pedagang tanaman hias dari Ungaran Rejoyoso tampak antusias ikut pameran di Wonderia. Ia
juga membawa antorium dan algonema yang unik untuk diikutsertakan dalam kontes.
Di tengah bisnis tanaman hias yang pasang surut, ia terbantu dengan digelarnya pameran tanaman hias. "Ini sangat bagus, terima kasih dari Dinas Pertanian yang memfasilitasi. Saya juga bisa ketemu teman-teman bisa reunian," tuturnya.

















