Libur Akhir Tahun, Penumpang Pesawat di Semarang Melonjak 5,6 Persen

Semarang, IDN Times - Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatatkan pertumbuhan arus penumpang yang cukup positif selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
“Penumpang pesawat udara pada periode Posko Terpadu Nataru kali ini meningkat sebesar 5,6 persen," ujar General Manajer Angkasa Pura Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Sulistyo Yulianto Rabu (31/12/2025).
Data sejak 15 hingga 30 Desember 2025, tuturnya menunjukkan bandaranya sanggup melayani 127.494 penumpang atau rata-rata hampir mencapai 8.000 penumpang per hari.
Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu hanya 120.753 penumpang.
Menurut Sulistyo, puncak arus pergerakan penumpang di bandaranya terjadi Selasa, 23 Desember 2025 dengan total 9.373 penumpang.
"Untuk puncak arus penumpang setelah tahun baru diperkirakan akan terjadi pada Minggu, 4 Januari 2026,” imbuhnya.
Sementara pergerakan pesawat mengalami penurunan sebesar 2,5 persen, dari 1.073 pergerakan pesawat menjadi 1.046 pergerakan pesawat. “Sedangkan realisasi penerbangan tambahan atau extra flight selama perode Nataru berjumlah 36 penerbangan atau 78 persen dari rencana,” jelas Sulistyo.
Adapun destinasi utama selama musim libur Nataru didominasi penumpang dari dan ke Jakarta dengan 49 persen, diikuti Banjarmasin (12 persen), Bali (8 persen), Pangkalanbun (7 persen), dan Balikpapan (7 persen).
Sulistyo memprediksi pergerakan penumpang di Bandara Ahmad Yani hingga akhir tahun 2025 ini akan tumbuh positif jika dibandingkan dengan tahun 2024 lalu. “Apalagi setelah beroperasinya beberapa rute domestik dan dua rute internasional tujuan Kuala Lumpur dan Singapura di tahun ini,” terangnya.
"Kami terus memastikan kesiapan operasional dan layanan kebandarudaraan selama periode Nataru kali ini melalui penguatan koordinasi dengan seluruh stakeholder yang terlibat. Kami juga mengimbau pengguna jasa untuk selalu memperhatikan informasi penerbangan dari maskapai, mengantisipasi potensi perubahan jadwal akibat cuaca ekstrem, serta menyiapkan waktu perjalanan yang lebih fleksibel," kata Sulistyo.









.jpg)








