Pelindo Klaim Terminal Kargo KITB Bisa Tampung Kapal 10 Ribu DWT

- Pelindo klaim terminal kargo Batang jadi simpul distribusi logistik
- Daftar infrastruktur pendukung terminal kargo Batang
- Terminal kargo Batang dialiri listrik bertegangan 380 volt
Batang, IDN TImes - Lokasi Pelabuhan Batang yang terkoneksi dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) awal Agustus 2025 mulai diuji coba untuk menopang aktivitas bongkar muat barang curah dan peti kemas. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menyebut Pelabuhan Batang bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan menjadi salah satu simpul penting dalam mendukung sistem logistik serta memperkuat daya saing wilayah tengah Indonesia.
1. Pelindo tegaskan terminal kargo Batang jadi simpul distribusi logistik

Executive Director 3 Pelindo, Daru Wicaksono Julianto mengatakan seluruh pekerjaan telah dituntaskan secara menyeluruh dan siap untuk difungsikan.
Pihaknya menekankan dengan selesainya pembangunan tahap pertama kawasan terminal Batang merupakan bagian agenda besar Pelindo untuk membangun pelabuhan-pelabuhan masa depan yang tangguh, efisien, dan mampu menopang pertumbuhan industri dan perdagangan nasional.
"Rampungnya tahap pertama terminal Batang merupakan wujud nyata komitmen Pelindo dalam mendukung pengembangan ekosistem logistik nasional. Ke depan, terminal ini akan memainkan peran strategis sebagai simpul distribusi barang yang efisien, terintegrasi, dan mendukung pertumbuhan industri di kawasan strategis ini,” ujarnya dalam keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (5/8/2025).
2. Daftar infrastruktur pendukung terminal kargo Batang

Menurutnya, kehadiran Pelabuhan Batang akan memberikan dampak signifikan terhadap percepatan distribusi barang dan efisiensi biaya logistik wilayah Jawa Tengah.
Secara teknis, katanya terminal Pelabuhan Batang juga dilengkapi berbagai sarana infrastruktur utama dan pendukung.
Sarana yang ada di area pelabuhan mencakup causeway sepanjang 350 meter, trestle sepanjang 361 meter, dermaga sepanjang 152 meter dibangun dengan kedalaman kolam minus 5 meter (LWS) dan ditargetkan mencapai minus 10,5 meter dari level air laut surut (LWS) setelah pengerukan.
"Sehingga memungkinkan untuk disandari kapal-kapal berbobot mati hingga 10.000 DWT," tambahnya.
3. Terminal kargo Batang dialiri listrik bertegangan 380 volt

Di sisi darat, terminal kargo Batang dilengkapi lapangan penumpukan peti kemas dan barang curah seluas kurang lebih 2 hektare yang dirancang untuk menangani curah kering, curah cair maupun kargo umum.
Kemudian telah didukung oleh fasilitas kantor operasional, akses jalan pelabuhan, sistem utilitas mekanikal dan elektrikal, serta jaringan keamanan terintegrasi.
Untuk mendukung operasionalisasi terminal, aliran listrik dari PLN dengan kapasitas daya sebesar 82,5 kVA dan tegangan 380 volt telah resmi disambungkan sejak 18 Juli 2025.
"Dengan infrastruktur listrik ini, terminal dapat dioperasikan penuh secara mandiri dan efisien," tutur Daru.
4. Pelindo dapat izin resmi dari Kemenhub dan Pemkab Batang

Pelindo juga telah mengantongi seluruh izin dan penugasan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) dari Pemkab Batang dan izin akses perlintasan rel kereta api dari Kemenhub.
“Secara administrasi tim kami juga sudah bekerja dengan optimal, kami juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses perijinan dan administrasi kami," kata Daru.
Dengan rampungnya pembangunan tahap pertama ini, Pelindo segera melanjutkan ke tahap uji coba operasional dalam waktu dekat. Kehadiran terminal Pelabuhan Batang diharapkan tidak hanya akan mempercepat distribusi logistik industri yang berada di kawasan Batang dan sekitarnya, tetapi juga akan memperkuat jaringan pelabuhan nasional yang efisien dan kompetitif.