BOS untuk Makan Siang Gratis Bikin Guru Swasta di Jateng Gak Bisa Gajian
PGSI tolak penggunaan BOS untuk makan siang gratis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kebijakan pemerintah pusat yang akan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk keperluan program makan siang dan susu gratis ditentang para guru swasta di Jawa Tengah.
Pasalnya, penggunaan BOS untuk program makan siang gratis justru menghambat pemberian gaji guru di tiap SD swasta, madrasah ibtidaiyah (MI) dan madrasah diniyah (madin).
"Kalau anggaran BOS reguler digunakan untuk program makan siang gratis kami menolak karena pasti uangnya di tiap sekolah langsung habis. Tapi kalau dicarikan anggaran sendiri diluar BOS itu kami dukung," kata Noor Salom, Wakil Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah kepada IDN Times, Senin (4/3/2024).
Baca Juga: Serikat Guru: Program Makan Siang Gratis Berpotensi Mubazir
1. Picu pro kontra kalangan guru dan ortu murid
Ia mengaku walau pemerintah masih merencanakan menggunakan BOS untuk keperluan program makan siang gratis, namun dampaknya telah menimbulkan pro kontra di kalangan guru-guru swasta dan para orang tua.
Di sisi lain, guru-guru swasta keberatan dengan pemakaian BOS. Akan tetapi kalangan orang tua sepakat dengan kebijakan pemerintah pusat tersebut.
Pro kontra bermunculan di daerah termasuk Kabupaten Demak ketika pihaknya menggelar polling secara serentak belum lama ini.
"Ketika rencana itu digulirkan pemerintahan Jokowi, kita langsung lakukan pooling sasarannya kepada para guru dan orang tua. Dari sisi orang tua murid pasti menyambut baik. Dari sekolahan ada yang menolak dan ada yang sambut baik," akunya.