TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dana COVID-19 Jateng Cuma Terpakai 17,78 Persen, Serapan Masih Minim

DPRD Jateng belum terima laporan soal DAU 2021 virus corona

Ilustrasi tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 mengusung jenazah pasien positif COVID-19. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Semarang, IDN Times - Penggunaan anggaran penanggulangan virus corona di Jawa Tengah hingga 26 Juli 2021 baru terserap 17,78 persen atau sebesar Rp50,43 miliar. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengklaim progres serapan dana COVID-19 saat ini masih terus naik.

"Terus bergerak dan progresnya sekarang sudah naik di angka 17,78 persen. Sudah ada anggaran Rp50,43 miliar yang terserap sampai hari ini dari serapannya 15,65 persen per 22 Juli 2021. Namun pada 24 Juli 2021 kemarin naik jadi 17,28 persen, " kata Yulianto, Senin (26/7/2021).

Baca Juga: Daftar 27 Exit Tol di Jateng yang Dibuka Lagi, 244 Titik Masih Disekat

1. Dana COVID-19 gak perlu dikeluarkan untuk sosialisasi

Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Yulianto mengaku percaya diri jika penggunaan dana COVID-19 di Jateng akan terus meningkat mengingat ada beberapa kegiatan yang tengah dikerjakan di lapangan.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan COVID-19 di lantai dua kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng berdalih realisasi dana virus corona yang terpakai 17 persen adalah beberapa kegiatan yang tidak memerlukan anggaran. Seperti kegiatan sosialisasi dan dukungan vaksinasi COVID-19.

"Ada beberapa mata anggaran yang kemarin itu tidak perlu dikeluarkan. Misalnya anggaran untuk sosialisasi, dukungan vaksinasi yang semuanya sudah berjalan. Sosialisasi kan sekarang tidak perlu datang dan vaksinasi yang anggarannya untuk delivery, ternyata sekarang sudah langsung dikirim dari perusahaan sehingga anggaran itu tidak dibutuhkan lagi," jelasnya dalam keterangan resmi yang didapat IDN Times.

Baca Juga: Ganjar Ingatkan Sudah Muncul Corona Varian Baru, Bermutasi Lebih Ganas

2. Ganjar perintahkan untuk pakai anggaran COVID-19 buat beli alkes

Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Ganjar meminta kepada bupati dan wali kota serta jajaran OPD untuk segera mempercepat serapan anggaran COVID-19. Jika diketahui terdapat mata anggaran yang tidak terpakai, ia meminta untuk segera dialihkan pada hal yang diperlukan. 

Sebagai contoh, lanjutnya, anggaran COVID-19 bisa dimanfaatkan untuk membeli peralatan kedaruratan seperti ventilator, High Flow Nasal Cannula (HFNC), peralatan testing, dan tracing.

"Pertama, karena kemarin ramai soal isu anggaran, maka saya minta semua melakukan percepatan serapan. Dan ternyata semua sudah on going proses, majunya cepat sekali," akunya.

3. Data serapan COVID-19 Kemendagri dan Pemprov Jateng terpaut jauh

Dok. Humas Pemprov Jateng

Selain itu, Ganjar juga meminta kepada 35 kepala daerah di Jateng untuk secepatnya menyalurkan bantuan sosial. Lebih dari itu, ia meminta adanya call center agar masyarakat gampang bertanya terutama soal COVID-19, termasuk menyampaikan keluhan serta informasi di daerah masing-masing.

Untuk diketahui, sebelumnya ada perbedaan data serapan anggaran COVID-19 Jateng yang rendah. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) merilis serapan anggaran virus corona hanya 0,15 persen.

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto menyebut perbedaan data yang terpaut jauh antara pusat dan daerah tersebut menunjukkan sistem pelaporan Pemprov Jateng yang buruk.
 
“Sistem laporannya jelek. Perbedaannya kan jauh, Gubernur bilang 17 persen, padahal sampai 22 Juli 2021, Bappeda bilang baru 15 persen, tapi Kemendagri ngomongnya 0,15 persen, terpautnya kan jauh. Ada yang tidak beres dengan pelaporannya, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) harus dievaluasi,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.

Baca Juga: PPKM Darurat Terlalu Memberatkan Ganjar: Dengarkan Suara Rakyat!

Berita Terkini Lainnya