TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pencalonan Andika Perkasa di Pilkada Jateng Ditentukan 20 Agustus

Ditentukan hasil survey

Politikus PDIP Andika Perkasa jadi pemateri Tim Pemenangan Pilkada 2024. (dok. PDIP)

Semarang, IDN Times - Elite PDIP Jawa Tengah menekankan proses pencalonan Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa pada kontestasi Pilgub akan ditentukan hasil akhir survei internal yang muncul pada pertengahan Agustus 2024.

Bendahara PDIP Jawa Tengah, Agustina Wilujeng mengaku partainya sampai hari ini masih terus menggodok nama-nama potensial yang akan diusung sebagai calon gubernur untuk kontestasi Pilgub Jateng. 

"Kita sedang konsolidasikan, kita laporkan ke DPP. Termasuk diluar kontelasi PDIP yang marak diperbincangkan juga kita laporkan," tutur Agustin kepada IDN Times, Kamis (1/8/2024). 

Baca Juga: Gaspol! PDIP Siap Menangkan Andika Perkasa di Pilgub Jateng

1. Hasil survei Andika Perkasa jadi catatan penting PDIP

Jenderal (Purn) Andika Perkasa (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Ia berkata survei-survei sedang dikerjakan secara sistematis oleh DPP PDIP guna menentukan kandidat yang pas untuk Pilgub Jateng. 

Bagi pencalonan Andika Perkasa, katanya akan diputuskan sesuai hasil survei akhir yang diadakan 16 Agustus atau 20 Agustus nanti. 

"Kalau hasil survei Andika Perkasa belum keluar. Nanti tunggu survei ke depan tanggal 16-20 Agustus akan keluar. Survei pertengahan bulan nanti akan memberikan catatan penting bagi kita jika pak Andika, apa yang kita lakukan. Jika yang lainnya juga apa yang harus kita lakukan. Jadi, apakah Pak Andika yang mendapat rekom kita juga belum tahu," kata Agustin. 

2. Survei internal akan jadi patokan

PDIP Tetapkan Ansy Lema Jadi Bakal Calon Gubernur NTT (IDN Times/Istimewa)

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa hasil survei internal menjadi patokan yang jelas apakah partainya nanti mengusung kader internal atau justru mengombinasikan dengan tokoh yang populer di mata masyarakat. 

Selain itu survei internal PDIP juga dijadikan bahan yang krusial sebagai langkah menentukan strategi yang dilakukan untuk memenangkan kontestasi Pilgub dan Pilkada serentak di 35 kabupaten/kota. Sebab, menurutnya hasil survei tidak serta-merta berkolerasi lurus dengan keinginan para kader PDIP masing-masing kabupaten/kota.

"Untuk menghitung kakau memang ada calon yang diturunkan berdasarkan survei itu apa yang harus kita lakukan. Karena belum tentu yang mendapatkan survei tertinggi di hari itu yang dapat rekomendasi. Ya dengan berbagai macam pertimbangan DPP ya kita musti menerima," tegasnya.

"Misal di 35 kabupaten kota beberapa (pimpinan) ditanyakan ini surveinya tinggi tapi tidak ini. Jadi harus memahami kemudian mengambil langkah langkah penyesuaian," sambungnya. 

Berita Terkini Lainnya