Kisah Sedih Putri PB XIII Dipersulit Jenguk Ayahnya di Keraton Solo

Merasa prihatin dengan kondisi keraton saat ini.

Surakarta, IDN Times - Putri kedua dari istri pertama Sinuhun Pakoe Buwono (PB) XIII, Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi dikabarkan mendapat penolakan dari Keraton Kasunanan Surakarta saat hendak menemui ayahnya yang tinggal di dalam kompleks keraton.

Wanita yang akrab disapa Gusti Devi tersebut bahkan mengaku dipersulit untuk bisa masuk ke dalam keraton.

Baca Juga: Masuk Usia 74 Tahun, Raja Solo Ulang Tahun 5 Kali Selama Satu Tahun

1. Bermaksud menjenguk sang ayah PB XIII.

Kisah Sedih Putri PB XIII Dipersulit Jenguk Ayahnya di Keraton SoloPutri Sinuhun Pakoe Buwono (PB) XIII, Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi. (Dok/Istimewa)

Saat dikonfirmasi, Gusti Devi mengatakan jika keinginannya bertemu Raja Solo tersebut bermaksud untuk menjenguk sang ayah, pasalnya selama ini Gusti Devi tinggal di Jakarta.

Gusti Devi menceritakan penolakan tersebut saat dirinya hendak memasuki Ndalem Sasono Narendra yang merupakan rumah dari Sinuhun PB XIII tinggal. Kedatangan ke keragon tersebut pada hari Kamis (30/6/2022) lalu.

"Saya tadi mencoba masuk ya. Tapi disaat saya masuk ke Sasono Narendra pagarnya ditutup. Dan saya pikir bisa masuk lewat pintu lain. Ternyata juga ditutup," ungkap Jumat (1/7/2022).

2. Mengaku sempat diikuti oleh abdi dalem laki-laki.

Kisah Sedih Putri PB XIII Dipersulit Jenguk Ayahnya di Keraton SoloPutra Putri PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta. (IDN Times/Larasati Rey)

Gusti Devi mengaku saat mencari pintu masuk keraton tersebut, dirinya juga diikuti oleh abdi dalem laki-laki yang membututinya dari belakang.

"Selama saya berjalan mencari pintu masuk itu, saya terus diikuti dua abdi dalem laki- laki," katanya.

Karena merasa risih diikuti, Gusti Devi kemudian bertanya kepada dua abdi dalem tersebut bahwa ia ingin bertemu dengan ayahnya Sinuhun PB XIII.

"Saya bertanya ke penjaga itu Sinuhun ada di mana, di Ndalem Ageng apa di Ndalem Sasono Narendra? dia jawab, di Ndalem Sosono Narendra. Saya bilang, saya ingin ketemu. Dan katanya harus melalui prosedur," jelasnya.

Usai bertanya, Gusti Devi juga diminta untuk menunggu di luar selama kurang lebih 3 jam, namun jerih payahnya tersebut tak membuahkan hasil. Ia tetap tidak dipersilakan masuk untuk menemui ayahnya.

"Saya juga bilang silahkan prosedur apa yang harus saya lakukan. Sampai akhirnya saya disuruh menunggu di Sasonoputro (kompleks keraton) berjam- jam juga belum dipertemukan dengan ayah saya," jelasnya.

3. Mengaku miris dan prihatin.

Kisah Sedih Putri PB XIII Dipersulit Jenguk Ayahnya di Keraton SoloPutri Sinuhun Pakoe Buwono (PB) XIII, Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi. (Dok/Istimewa)

Atas kejadian tersebut, Ia mengaku miris dan prihatin dengan perlakukan dan kondisi keraton saat ini. Ia juga merasa sedih karena merasa selama ini tidak ikut campur dalam konflik keraton karena tinggal di Jakarta, tetapi juga tetap mendapatkan perlakuan yang sama seperti dua kakaknya yakni GKR Timoer Rumai dan KGPH Mangkubumi yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam keraton dan bertemu dengan Sinuhun PB XIII.

"Saya sedih. Saya ini juga mengalami kehidupan di jaman kakek saya yakni PB XII, yang memiliki istri lebih dari satu. Anak anaknya rukun maen bersama meski beda beda ibuk," jelasnya.

"Dan kalaupun ingin bertemu dengan bapaknya tidak harus melewati prosedur yang harus seperti inilah, seperti itulah. Atau harus menunggu jawaban dari siapalah atau apalah, jaman itu semua enggak ada. Dan itu bagi saya aneh dan menyedihkan," tegasnya.

Ditanya soal prosedur yang ditetap keraton, Gusti Devi mengatakan jika hal itu tersebut bukan suatu peraturan dari keraton. Namun peraturan tersebut yang dibikin untuk menghalangi sesuatu, dan dianggapnya tidak benar.

Usai kejadian tersebut dirinya mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Sinuhun PB XIII. Ia berharap bisa segera dipertemukan dengan sang ayah PB XIII.

Baca Juga: Lelah Berkonflik, Para Sentono Keraton Solo Ingin Keluarga Raja Rukun

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya