PDIP Ancam Coret KTA Gibran Jika Nekat Maju di Pilkada Solo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka mendapat incaran para tokoh masyarakat yang ingin mencalonkan diri menjadi calon Wakil Wali Kota Solo dalam Pilwalkot 2020 mendatang.
Bahkan, ayah Jan Ethes Srinarendra tersebut mendapat tawaran untuk maju Pilwalkot melalui jalur independen.
Baca Juga: Gibran Maju Pilwakot Solo, Ganjar: Magang Jadi Pengurus Partai Dulu
1. Ajak Gibran maju lewat jalur independen
Salah satu kandidat calon Wakil Wali Kota yang saat ini siap mendampingi Gibran jika nantinya akan maju melalui jalur independen adalah mantan caleg Perindo, Henry Indraguna mengaku. Hendry bahkan sudah mengambil formulir persyaratan di KPU Kota Surakarta, Jumat 11 Oktober 2019 lalu.
“Saya tidak masalah jadi calon wali kota atau wakil wali kota. Tapi saya ingin menggandeng Mas Gibran bersama-sama membangun Solo,” ujarnya.
Hendry mengajak pemilik usaha katering Chillipari tersebut mau berjuang dengannya melalui jalur independen karena Gibran dinilai pemuda yang kreatif dan pintar. Menurutnya Kota solo membutuhkan regenerasi anak muda,”
“Sudah waktunya berubah, jadi jangan begitu-begitu saja. Yang tua sudah harus regenerasi. Berikan kesempatan kepada anak muda," ujar pria yang juga berprofesi sebagai pengacara tersebut.
2. PDIP ancam coret KTA PDIP Gibran
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo memberikan ultimatum kepada Gibran. Ultimatum tersebut berupa ancaman mencabut kartu tanda anggota (KTA) PDIP Gibran jika Ia nekat maju lewat jalur independen.
“Enggak usah dicabut. Langsung dicoret. Kalau sudah punya kartu tanda anggota (KTA) PDIP, dia kan menyatakan masuk keluarga besar PDIP dan akan taat dan patuh pada keputusan partai. La kalau masuk ke independen, berarti tidak menghargai statement dia sendiri tho,” ujar Rudy, Minggu ( 13/10).
3. Gibran wajib ikuti aturan
Menurut Rudy, jika seseorang telah masuk menjadi anggota PDIP sudah harus mengikuti aturan kepartaian. Selain itu, anggota juga harus aktif dalam berbagai kegiatan partai. Rudy juga mencotohkan karir dirinya di PDIP mulai dari anggota, bakordes, kordes, korcam, hingga menjadi pucuk pimpinan partai di tingkat kota.
“Kalau sudah jadi anggota partai ya harus mengikuti pendidikan politik. Sudah tahu partai politik belum? Kalau belum ya belajar dulu. Politik itu apa coba ditanya dulu. Partai politik itu apa? Kalau sudah anggota partai, kalau ada program partai ya harus aktif mengikuti,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo tersebut.
Baca Juga: Gibran Tinggalkan Usahanya Demi Terjun ke Politik