TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bawaslu Ajak Masyarakat Perangi Hoaks di Pilkada Semarang 2024 

Perbanyak konten kreatif dan edukatif

Ilustrasi hoaks (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya Sih...

  • Bawaslu Kota Semarang mengajak masyarakat untuk memerangi hoaks selama Pilkada 2024 dengan memperbanyak konten kreatif dan edukatif.
  • Anggota Bawaslu juga menggugah keberanian masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggaran di internet guna mewujudkan Pilkada yang berintegritas.
  • Dwijaya Suryaman, Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Kota Semarang, membekali jajaran pengawas di tingkat kecamatan dalam pengelolaan media sosial dan strategi pengawasan konten internet pada Pilkada 2024.

Semarang, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang mengajak masyarakat untuk memerangi hoaks dan informasi bohong selama proses penyelenggaraan Pilkada 2024. Upaya yang dilakukan bisa dengan memperbanyak konten kreatif dan edukatif.

1. Minta masyarakat laporan dugaan pelanggaran

Anggota Bawaslu Kota Semarang, Dwijaya Samudra Suryaman mengatakan, pihaknya juga menggugah keberanian masyarakat untuk berani melaporkan dugaan pelanggaran di internet.

‘’Secara historis, isu negatif dan hoaks banyak bertebaran menjelang penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan. Maka itu, isu negatif dan hoaks perlu diantisipasi bersama untuk mewujudkan Pilkada yang berintegritas,’’ ungkapnya, Minggu (18/7/2024).

Kondisi ini karena setiap anggota Bawaslu dan jajarannya memiliki keterbatasan jumlah SDM dalam melakukan pengawasan di masyarakat. Sedangkan, penyebaran isu negatif dan hoaks ini dapat merusak demokrasi bangsa dan berpotensi mendegradasi kualitas pemilihan.

Baca Juga: Bawaslu Semarang Temukan Oknum PPK dan PPS Langgar Etika Pemilihan

2. Bekali panwascam pengelolaan media sosial

Dwijaya yang juga sebagai Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat (P2H) Bawaslu Kota Semarang menuturkan, pihaknya juga telah membekali jajaran pengawas di tingkat kecamatan dalam pengelolaan media sosial yang efektif dan efisien.

‘’Selain itu, pada kegiatan ini juga dijelaskan metode Prebunking dan Debunking untuk mencegah hoaks. Dengan begitu jajaran pengawas dapat menghasilkan konten yang edukatif dan kreatif untuk menangkal isu negatif dan hoaks,’’ jelasnya.

Selanjutnya, Dwijaya juga memaparkan mengenai strategi pengawasan konten internet pada Pilkada 2024. Ia menyampaikan, bahwa dugaan pelanggaran pemilu dapat terjadi di dunia maya, sehingga perlu kiranya untuk mengetahui strategi-strategi pengawasannya untuk diimplementasikan, salah satunya dengan melakukan patroli konten internet secara efektif dan efisien.

Berita Terkini Lainnya