TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ganjar Beri Hadiah Karyawan Sigaret di Kudus yang Punya 17 Masker

Sesuai aturan pemakaian masker diganti setiap 4 jam sekali

Dok. Humas Pemprov Jateng

Kudus, IDN Times - Selama masa pandemik virus corona (COVID-19) sudah berapa masker yang kamu punya? Seorang karyawan di Kudus, Jawa Tengah ada yang mempunyai masker sebanyak 17 buah. Mengetahui hal itu, ia mendapat hadiah khusus dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Ganjar: Ada Klaster ASN Pemprov Jateng, Polres Rembang dan PLTU Jepara

1. Setiap hari bawa 3-5 masker untuk digunakan ketika bekerja

Ilustrasi pekerja linting di pabrik sigaret. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Karyawan tersebut adalah Endang Murwati (46). Ia bekerja di PT Nojorono Kudus. Sesuai dengan protokol kesehatan, satu masker bisa digunakan tidak lebih dari empat jam. Pastinya dengan kondisi tersebut, setiap orang idealnya mempunyai minimal 3 masker.

Berbeda dengan lainnya, Endang setiap hari membawa 3-5 masker, untuk bekal ia bekerja. Wajar saja, masker yang dimiliki Endang sebanyak 17 buah. Delapan masker diantaranya hasil dari pemberian tempatnya bekerja, sisanya ia beli sendiri dan diberi orang.

2. Jika tak mengenakan masker akan dipulangkan

Ilustrasi pekerja linting di pabrik sigaret. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Di PT Nojorono Kudus telah dilakukan penyesuaian kerja, mengacu protokol kesehatan COVID-19. Penataan sudah dilakukan tiga bulan terakhir ini.

Seperti antartempat duduk pekerja di beri jarak serta dipasang pembatas dengan plastik. Para karyawan turut diwajibkan mengenakan masker, sebelum masuk ke ruang kerja. Serta semua pekerja dicek suhu tubuhnya dan cuci tangan.

"Kalau tidak pakai masker disuruh pulang. Saya punya kalau gak 17 masker," kata Endang.

3. Ganjar apresiasi penerapan yang dilakukan PT Nojorono

Dok. Humas Pemprov Jateng

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mengunjungi pabrik tersebut pada Rabu, 1 Juni 2020 untuk mengecek penerapan new normal atau normal baru, terkejut atas banyaknya masker yang dimiliki Endang. Melihat kebiasaan tersebut, Ganjar langsung memberikan hadiah berupa uang tunai Rp500 ribu.

"Tugase jenengan (red: tugasnya anda) sosialisasi ke teman-teman, kalau nyedak keplak (red: mendekat dipukul). Masker itu dijadikan bagian dari baju yang harus kita kenakan," ungkap Ganjar menyitir keterangan resmi kepada IDN Times.

Pemahaman karyawan terhadap penerapan normal baru di tempat kerja, jelas Ganjar, salah satunya menjadi tanggungjawab perusahaan. Oleh karena itu, ia mendorong agar sosialisasi dan pengawasan di internal terus dilakukan. Dengan begitu, meski ditengah pandemik virus corona, aktivitas ekonomi khususnya dunia industri masih bisa berjalan.

"Saat ini memang harus ada yang nge-gas dan nge-rem. Saya di pemerintahan, bupati dan para pengusaha ini yang nge-gas agar ekonomi tidak mandek. Tapi harus ada yang nge-rem yaitu dari sisi kesehatan. Maka harus ada saling pengertian," papar Ganjar.

Ganjar mengapresiasi apa yang telah dilakukan PT Norojono yang memberlakukan kerja hanya satu sif, pemasangan pembatas antar pekerja sampai sosialisasi yang rutin dilakukan. Menurutnya apa yang telah diterapkan PT Norojono bisa menjadi model baru di tempat kerja lain maupun yang serupa

"Nah para pekerja bisa jadi juru kampanye untuk pemberlakuan (protokol kesehatan COVID-19) itu, seperti Bu Endang tadi," beber Ganjar.

Baca Juga: Jokowi Sindir Ganjar Usai Curhat Wali Kota Solo Soal Insentif Nakes

Berita Terkini Lainnya