Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Pengelola Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang sudah menyelesaikan pemasangan instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 100 Kilowatt Peak (KWP).
Pemasangan perangkat panel surya itu kelar 13 November kemarin.
1. Komitmen wujudkan bandara yang ramah lingkungan
Gedung operasional Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang yang terlihat dipasangi panel surya di bagian atapnya. (IDN Times/Fariz Fardianto) Berdasarkan keterangan pihak bandara, ada 186 unit solar PV yang dipasang. General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada mengatakan peralatan PLTS dipasang di atap kanopi parkiran kantor administrasi dan atap gedung Main Power House (MPH).
"Kami memiliki komitmen untuk mewujudkan operasional bandara yang ramah lingkungan serta dapat memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan," kata Fajar, Sabtu (2/12/2023).
Baca Juga: Personel Bandara Ahmad Yani Dilatih Tangani Gangguan Burung di Pesawat
2. Bisa mengaliri listrik di gedung airport center dan kantor administrasi
Diakuinya bila pemasangan panel surya di bandaranya dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan listrik di ruang kantor administrasi, Gedung Main Power House (MPH), ARFF (Airport Rescue&Fire Fighting), Gedung Terpadu serta Gedung Airport Convention Center.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Menurutnya dengan adanya PLTS, maka bandaranya secara riil mampu memberlakukan konsep eco airport dan energy baru terbarukan.
"Ini juga bisa mengurangi emisi karbon dan penggunaan energi bersih secara berkelanjutan," tuturnya.
3. Juga ngirit energi
Suasana kedatangan penumpang pesawat di lorong selasar Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. (IDN Times/Dok Humas Bandara Ahmad Yani Semarang) Tak cuma itu saja, pemasangan PLTS merupakan upaya untuk irit energi. Karena dalam pengoperasiannya dilengkapi lampu LED, penggunaan fitur sleep mode pada perangkat lift, elevator, dan travelator, serta penggunaan kaca bangunan yang mampu mengoptimalkan efisiensi penggunaan pendingin ruangan di terminal penumpang.
