TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bocah Perempuan di Magelang Meninggal Terpapar COVID-19, Diduga Kena BA.4 BA.5

Disdik diminta bergerak atasi lonjakan COVID-19

Ilustrasi petugas saat disinfektan COVID-19. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Magelang, IDN Times - Seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun yang tinggal di Magelang diketahui meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif COVID-19. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Tengah menyatakan bocah yang dimaksud sebelumnya mengalami gejala dan setelah diperiksa lanjutan dipastikan telah tertular COVID-19. 

 

 

Baca Juga: Pistol Polisi Polres Pati Dipakai Perampok di Magelang, Beli Rp5 Juta

Baca Juga: Ada Suspek Cacar Monyet di Jateng: Pintu Masuk Indonesia Diperketat

1. Bocah perempuan yang meninggal juga mengalami gizi buruk

Ilustrasi siswa. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Ketua IDAI Jawa Tengah, dr Choirul Anam mengungkapkan bocah yang terinfeksi COVID-19 tersebut kemudian mengalami demam dan gejala klinis yang mengarah pada infeksi virus Corona. 

"Dia lalu kena pneumonia. Terus saturasi napasnya juga memburuk. Tapi kita memastikan bahwa anak tersebut selain terkena COVID-19 juga mengalami gizi buruk," kata Anam saat dikontak IDN Times, Rabu (10/8/2022). 

2. Si anak sempat diisolasi

Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Anam berkata sebelum meninggal dunia, bocah itu sempat diberi perawatan layaknya pasien COVID-19 pada umumnya. 

Menurut Anam bocah itu juga diisolasi di rumah sakit dan tim medis sudah berusaha maksimal memberikan pertolongan untuk menyelamatkan nyawa si anak tersebut. 

"Setelah tim medis di rumah sakit berjuang untuk menolongnya, tetapi dia kemudian meninggal. Sebab, hasil pemeriksaan swab dan laboratorium, kondisi anak itu sudah cukup parahnya," akunya. 

3. Diduga tertular COVID-19 varian BA.4 BA.5

Ilustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Lebih lanjut, ketika disinggung apakah anak perempuan tersbeut meninggal akibat tertular COVID-19 varian BA.4 dan BA.5, Anam tak menampiknya. Anam bilang ada dugaan kuat nyawa anak itu tak tertolong lagi karena varian baru COVID-19 jenis BA.4 dan BA.5 telah menginfeksi organ dalamnya. 

"Patut diduga dia kena COVID-19 varian yang baru. Karena belakangan ini kan kasus COVID-19 kembali meningkat. Apalagi varian Omicron juga terus bermutasi dan mutasi lanjutannya mengarah ke BA.4. Walau gak terlalu banyak kayak Delta, cuman yang sekarang ini anak-anak yang ketularan cukup masif. Dari yang sebelumnya nol kasus, tiga minggu terakhir kasus hariannya sedikit naik. Ada dua tiga sampai lima kasus," terangnya. 

Baca Juga: Vaksinasi Booster Dosis Ke-2 Nakes di Semarang Dimulai, Ini Lokasinya

Berita Terkini Lainnya