TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekeringan Parah, Ribuan Warga Pati Berburu Air ke Sawah dan Waduk 

Kekeringan dirasakan 5.333 yang tersebar di 30 desa 

Petani bercocok tanam di atas tanah embung yang mengering di Tanggunggunung, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/7/2019). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Pati, IDN Times-Bencana kekeringan yang semakin meluas di Kabupaten Pati, benar-benar dirasakan oleh warga setempat. Saat ini, terdapat ribuan warga dari 30 desa yang berbondong-bondong mencari sumber mata air ke areal persawahan terdekat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Sanusi Siswoyo mengungkapkan, warga yang terdampak kekeringan saat ini tersebar di sejumlah titik. 

Baca Juga: Musim Kemarau, Perajin Ikan Asin di Tambaklorok Justru Merugi

1. Kekeringan terparah tersebar dari Desa Sendangsuko hingga Tlogowayu

IDN Times/Candra Irawan

Sanusi Siswoyo menyebut kekeringan terparah di antaranya di Desa Sendangsuko, Sarimulyo, Bumiharjo, beberapa desa di Kecamatan Winong, Tanjung Sekar, Tlogowayu, Pasuruan dan Kretek.

"Kondisi saat ini telah kita tetapkan siaga darurat bencana. Karena sesuai perkirakan BMKG, puncak kemarau akan terjadi September nanti," kata Sanusi saat dikontak IDN Times, Rabu pagi (28/8).

Baca Juga: Musim Kemarau Tiba, Waduk Berubah menjadi Daratan  

2. Warga terdampak kekeringan mencapai 5.333 jiwa tersebar di 30 desa

IDN Times/Muhamad Iqbal

Secara keseluruhan, menurutnya jumlah warga yang terdampak kekeringan mencapai 5.333 jiwa yang berada di 30 desa. Meski begitu, ia menyebut bahwa dropping air bersih baru bisa dilakukan bagi 28 desa.

"Karena dana kebencanaan kita gak mencukupi, makanya baru 38 desa yang dapat pasokan air bersih. Sisanya kita minta bantuan ke BPBD Jateng untuk mendistribusikan hampir 100 tangki air bersih dan mencari bantuan 24 tangki lewat CSR swasta," terangnya.

Baca Juga: Kemarau Panjang, Suhu di Semarang Diperkirakan Tembus 38 Derajat

Berita Terkini Lainnya