TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petugas Balai Veteriner Ambil Sampel 15 Sapi di Cepoko Semarang

Ada indikasi keracunan pakan

Ilustrasi. Daycare WSI Cimanggis Depok setelah dipasang police-line. (IDN Times/Rochmanudin)

Semarang, IDN Times - Para petugas Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta bersama Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kota Semarang menyelidiki pemicu kematian misterius 10 ekor sapi di Cepoko, Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati. 


Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dispertan Kota Semarang, Irene Natalia Siahaan mengaku para petugas Balai Veteriner hari ini, Kamis (8/8/2024) mengambil sejumlah sampel di kandang yang menjadi lokasi kematian 10 sapi di wilayah Cepoko. 

"Balai Wates hari ini hadir ke Semarang, ambil sampel gigi sapi yang masih hidup. Tadi ada tujuh, terus ada tambahan lagi. Ya kurang lebih 15 ekor," kata Irene. 

Ia menuturkan sampel yang diambil di Cepoko nantinya dibawa ke laboratorium Balai Veteriner Wates untuk diperiksa lebih lanjut. 

Untuk sementara ini pihak Balai Veteriner Wates masih berusaha menuntaskan pemeriksaan di laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti kematian 10 sapi tersebut.

Menurut Irene hasilnya pemeriksaan akan muncul sepekan lagi. "Dan hasilnya diketahui selama seminggu. Saat ini sedang diinduksi. Didiagnosa apakah (penyebab) penyakit menular atau keracunan pakan. Untuk hasil pastinya harus menunggu laboratorium dulu," kata Irene. 

Kendati demikian, pihaknya mengaku dari bocoran Balai Veteriner Wates tidak ditemukan indikasi penyakit menular pada 10 sapi tersebut. 

Ia menduga ada indikasi sapi yang mati di Cepoko disebabkan keracunan pakan. "Secara umum hasil untuk penyakit menular tidak ada. Kami juga lakukan uji penyakit juga sampel pakan apakah dia keracunan pakan. Karena di tempatnya kan komunal ya mas. Dan kita cek ke lokasi kandangnya," tuturnya. 

Adanya kejadian sapi yang mati secara mendadak di Cepoko, katanya para peternak yang punya hewan ternak disarankan agar terlebih dahulu melakukan karantkna. Apabila ada ternak yang sakit atau mati mendadak, ia menegaskan ada baiknya langsung melapor ke Dispertan. 

"Jangan langsung dimasukan jadi satu ke kandang. Kalau ditemukan sakit atau mati mendadak disarankan langsung lapor ke kami untuk tindak lanjut," tandasnya. 

Baca Juga: Tak Wajar! 10 Sapi di Cepoko Gunungpati Mati Secara Misterius

Berita Terkini Lainnya