TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Positif COVID-19 dari Klaster Warung Makan Semarang, 1 Orang Meninggal

Pasien sempat diisolasi di RSUD Semarang

Ilustrasi petugas memakamkan jenazah pasien terkonfirmasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menyatakan terdapat satu orang yang terpapar virus corona (COVID-19) dari klaster rumah makan di Krobokan yang meninggal dunia. Dia sempat menjalani isolasi di salah satu rumah sakit di Ibu Kota provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Klaster Warung Makan Manyung Bu Fat Semarang 20 Orang Positif COVID-19

1. Satu orang positif virus corona yang meninggal sempat diisolasi di rumah sakit

Dua orang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menuturkan, dari awal sebanyak sebanyak 20 orang yang terpapar COVID-19, ketika ditelusuri lagi ada penambahan kasus penularan, sehingga menjadi 22 orang. Mereka semuanya dinyatakan positif virus corona dan berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala).

"Lalu dari 22 pasien OTG dari klaster penularan rumah makan di Krobokan, ada tiga orang diisolasi di rumah sakit. Lalu sisanya tetap diisolasi mandiri di rumdin (red: rumah dinas) wali kota Semarang. Terus satu orang meninggal dunia, dia sempat dirawat di rumah sakit," kata Hakam dalam rekaman suara resmi yang didapat IDN Times, Rabu (16/9/2020).

2. Pasien COVID-19 yang meninggal sudah dimakamkan di Purwodadi, Grobogan

Pemakaman korban COVID-19. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Hakam menambahkan, pada dua hari yang lalu satu pasien dari klaster rumah makan di Krobokan dinyatakan telah meninggal dunia. Dia, lanjutnya, juga sudah dimakamkan di Purwodadi, Kabupaten Grobogan sesuai protokol kesehatan standar COVID-19.

"Memang ada satu pasien meninggal dua hari lalu dari klaster rumah makan. Sekarang sudah dimakamkan di Purwodadi dengan protokol kesehatan," jelasnya.

Sampai saat ini, pihaknya masih berupaya melakukan pelacakan (tracking) terhadap klaster rumah makan itu. Total saat ini sudah ada 36 orang yang dilakukan tracking.

Baca Juga: Sempat Dirawat Intensif, Satu Wanita Klaster Warung Bu Fat Melahirkan

Berita Terkini Lainnya