Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Nama Tirza Nugroho baru-baru ini mencuat. Musababnya, pria bernama lengkap Muhammad Tirza Nugroho ini ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan akibat diserang komplotan gengster di dekat SPBU Kelud, Sampangan Semarang.
Baca Juga: Udinus Raih Peringkat Tiga Kampus Inovasi Terbaik Berkat Robot Gamelan
1. Tirza berstatus mahasiswa TIK Udinus
Tirza masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Kepala Humas Udinus, Nining Sekar bilang bahwa Tirza merupakan mahasiswa semester akhir Program Sarjana Teknik Informatika Udinus yang berperilaku baik. Terutama sikapnya secara akademik maupun kehidupan di kampus.
"Udinus menyampaikan duka cita yang sebesar-besarnya atas berpulangnya ananda Muhammad Tirza Nugroho, yang menjadi korban penyerangan salah sasaran di Jalan Kelud Semarang," tutur Nining dalam keterangan resminya.
2. Sempat aktif di BEM tahun kemarin
Tak cuma itu saja, almarhum juga aktif berorganisasi di BEM KM Udinus selama periode 2023/2024.
Pihak Udinus, katanya sudah datang ke RS Bhayangkara untuk memberikan ucapan bela sungkawa pada orang tua almarhum. Ini sekaligus memberikan santunan pada Selasa (17/09/2024) pukul 10.50 WIB.
"Ananda Tirza dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi dan aktif di berbagai kegiatan kampus, membuat kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi teman-teman dan seluruh civitas academika Udinus," ungkapnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Udinus minta polisi tangkap pelaku
Sementara, Kepala Biro Kemahasiswaan Udinus, Dr Rindra Yusianto, mengecam tindakan penyerangan yang dilakukan secara brutal oleh komplotan pelaku.
Secara terang-terangan ia meminta polisi menangkap komplotan pelaku gengster karena sangat meresahkan warga Semarang.
"Kami berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan menghukum mereka sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan brutal seperti ini tidak dapat ditoleransi, dan kami mengutuk keras tindakan tersebut," ujar Rindra.