Terpental dari SMA Favorit, Orangtua Siswa: Biaya Les Jadi Sia-sia
Zonasi PPDB bikin siswa down
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di Jawa Tengah, terus menuai polemik. Yang terbaru, ada sejumlah orangtua yang melayangkan protes akibat anaknya gagal diterima di SMA Negeri 5, Semarang.
Mariana, salah satu orangtua siswa yang melontarkan protes tersebut. Mariana mengatakan sangat kecewa karena putra kesayangannya yang bernama Rome Michael Birawa tidak lolos seleksi di SMA 5.
Dirinya menganggap jerih payahnya untuk membesarkan anaknya selama ini, seolah sia-sia. Sebab, biaya les hingga biaya menyekolahkan anaknya dari SD sampai SMA terbilang cukup mahal.
"Kalau sistem ini kami seperti kecewa, karena mempersiapkan anak dari kecil, dari SD sampai SMA kita ikutkan les dengan bayar jutaan rupiah, tidak dipakai," sergahnya.
Baca Juga: PPDB Hari Pertama, Sejumlah Orangtua Protes Nama Anaknya Dicoret
1. Sistem zonasi PPDB dianggap tidak adil
Menurut Mariana, sistem zonasi yang dipakai untuk PPDB 2019 tidak adil. Karena memakai jarak zonasi yang berbeda-beda.
"Anak saya sudah tidak lolos, kalau zonasi yg diterima di sini paling deket 3,1 km, rumah saya 3,4. Ini nyoba SMA 14 pakai jalur prestasi, sepertinya ini masih bisa masuk," ungkapnya.
Baca Juga: Perpres Tentang Zonasi Digodok, Kemendikbud Targetkan Tuntas di 2020