PPDB Hari Pertama, Sejumlah Orangtua Protes Nama Anaknya Dicoret

Orangtua harus legawa

Semarang, IDN Times - Hari pertama pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Senin (1/7), diwarnai protes dari sejumlah orangtua siswa. 

Protes dilayangkan kepada pengelola SMA Negeri 5 Semarang. Hal tersebut tampak saat para orangtua siswa ramai-ramai menyambangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng. 

1. Ada orangtua bingung nama anaknya digeser secepat kilat

PPDB Hari Pertama, Sejumlah Orangtua Protes Nama Anaknya DicoretIDN Times/Istimewa

Harina, salah satu orangtua siswa mengaku bingung saat memproses pendaftaran dua anaknya di SMAN 5. Pasalnya, setelah mendaftarkan anaknya via online pada Senin pagi, ia terkejut saat kembali mengecek di siang hari.

"Ketika saya cek, pergeseran siswa yang diterima cepat sekali berubah. Nama anak saya, dua-duanya kok tidak ada. Saya kebingungan. Akhirnya datang ke kantor dinas untuk minta kejelasan," ujarnya.

Di kantor Disdikbud, Harina pun mendapat penjelasan ihwal pergeseran nama siswa dalam daftar PPDB online di SMAN 5.

Baca Juga: PPDB, Pengelola SMP Negeri di Tegal Kedapatan Palak Orangtua Siswa

2. Kalangan calon peserta didik juga dibuat ketar-ketir

PPDB Hari Pertama, Sejumlah Orangtua Protes Nama Anaknya DicoretIDN Times/Istimewa

Hayuning Najwa, seorang siswa asal Kampung Palebon, Pedurungan juga mengeluhkan hal serupa. Hayuning kebetulan mendaftar ke SMAN 2. Dirinya khawatir namanya akan tergeser mengingat nilai ujian nasionalnya berkutat pada angka 30.

3. Ganjar sarankan kalau tidak keterima di negeri, ya ambil SMA swasta

PPDB Hari Pertama, Sejumlah Orangtua Protes Nama Anaknya Dicoretjatengprov.go.id

Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan bila jika ada daftar siswa yang tergeser, maka solusi lain bisa menempuh jalur prestasi atau memilih mendaftar ke SMA swasta.

"Hari ini bisa menjadi acuan agar orangtua segera membuat keputusan. Memilih sekolah favorit memang harapan, tetapi sistem zonasi ini sudah memberikan solusi dengan jalur lain, memberi peluang dan potensi yang bisa kami lakukan," urainya.

Ganjar menyarankan kepada para admin PPDB online di tiap sekolahan langsung gerak cepat merancang sebuah simulasi. Jika tidak masuk zonasi ada pilihan lain, jalur prestasi dalam zonasi, atau prestasi di luar zonasi. Ketika semua tidak masuk, bisa ke swasta. 

"Semuanya tidak ada yang tidak bisa. Mungkin urutan ini yang belum bisa terbaca masyarakat. Lakukan pola simulasi, cara melayaninya ditanya, nomermu piro, nilainya berapa. Inilah kelebihan PPDB sistem zonasi di Jateng seperti ini," tuturnya dengan logat campuran Jawa kental.

Baca Juga: Ganjar Ancam Siswa yang Gunakan Surat Keterangan Domisili Palsu

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya