Waspada! 18,9 Persen Produk Makanan di Jateng Gak Sesuai Standar BPOM
Termasuk juga tempat penyimpanan vaksin COVID-19, lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Untuk mengantisipasi peredaran makanan dan obat yang membahayakan kesehatan masyarakat, para petugas Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menelusuri sejumlah swalayan dan toko modern yang tersebar di 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Hasilnya, petugas BPOM menemukan 13 toko dari total 58 sarana yang diperiksa ternyata masih nekat menjual produk-produk obat dan makanan yang telah kedaluwarsa, rusak. dan tidak diberi label izin edar.
Baca Juga: BPOM Larang Susu Kental Manis Diseduh atau Diminum
1. BPOM Semarang memergoki toko nekat jual cokelat batangan hingga sarden yang rusak
Kepala BPOM Semarang, Sandra MP Linthin mengatakan, ada berbagai makanan yang dijual oleh di toko dalam kondisi rusak. Ia menyebut makanan yang dimaksud antara lain cokelat batangan, minuman serbuk, susu krimer kental manis, susu kaleng dan beberapa sarden.
"Ada juga produk yang kedaluwarsa, kaleng makanan yang penyok, berkarat dan tanpa izin edar. Salah satunya seperti cokelat batangan, susu kaleng, susu kental manis dan sarden. Selain itu kita menemukan toko menjual permen impor tanpa label resmi," ungkapnya, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga: Aturan Baru Natal dan Tahun Baru di Semarang, Ruang Publik Tutup Semua